Sukses

Sodetan Ciliwung Diresmikan Jokowi, Jakarta Belum Bebas Banjir

Selain proyek pompa banjir Sentiong, Jokowi juga meminta agar normalisasi Ciliwung bisa rampung pada 2024 sehingga Jakarta bisa bebas banjir.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Sodetan Ciliwung sebagai program penanganan banjir Jakarta. Terowongan sepanjang 1,2 km ini memiliki dua jalur pipa masing-masing berdiameter 3,5 meter, berfungsi mengalirkan 60 m3 per detik debit banjir dari Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT) dan Kali Cipinang.

Namun, Jokowi menilai program pengentasan banjir Jakarta belum selesai. Meskipun turut dilakukan normalisasi Sungai Ciliwung dan Kanal Banjir Timur, plus pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi, itu masih menyisakan PR sekitar 38 persen lagi.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, masih ada beberapa pekerjaan yang harus dituntaskan. Terutama proyek pompa banjir Sentiong.

"Kan kita belum kerjain Sentiong. Pompa Sentiong itu 2.500 hektare sendiri, dengan 50 meter kubik per detik, belum rob mesti berapa kilo kita bikin tanggul," jelas Basuki di Istana Negara, Jakarta, Senin (31/7/2023).

Basuki menjabarkan, Pompa Sentiong yang terhubung dengan Pompa Ancol dan akan melayani Sunter Utara, Sunter Selatan, Kali Item, dan Kemayoran ini memiliki 5 pompa.

"Kalau yang Sentiong Oktober selesai. Ada 5 pompa dibangun, dua operasi. Yang tiga Agustus sampai sisanya September-Oktober selesai," kata Basuki.

Selain Pompa Sentiong, Jokowi juga meminta agar normalisasi Ciliwung bisa rampung pada 2024. Namun, program tersebut masih terganjal pembebasan lahan yang berada di bawah kendali Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Pemprov (DKI) akan bebaskan daerah prioritas dulu, 500 meter langsung kita bikin. Tahun 2024 mudah-mudahan sudah selesai, tergantung percepatan pembebasan lahan," pungkas Basuki.

 

2 dari 3 halaman

Jokowi Resmikan Sodetan Ciliwung yang Dicap Mangkrak di Era Anies Baswedan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Sodetan Ciliwung di Jakarta Timur, Senin (31/7/2023). Proyek Sodetan Ciliwung ini juga disebut-sebut mangkrak di era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Jokowi mengatakan, penanganan banjir di Jakarta harus dilakukan dari hulu sampai hilir, tidak bisa hanya di hilir saja.

"Tahun lalu sudah selesai kita bangun Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi di Bogor. Kemudian hari ini telah selesai dikerjakan Sodetan Ciliwung," kata Jokowi.

Menurut dia, pembangunan sodetan ini dapat mengatasi banjir di enam kelurahan. Namun penanganan banjir di Jakarta masih belum belum cukup karena masih ada sungai-sungai lainya yang juga perlu ditangani selain Sungai Ciliwung, seperti Sungai Krukut, Pesanggrahan, dan Mookervart.

"Dengan selesainya Sodetan Ciliwung ditambah adanya Bendungan Ciawi dan Sukamahi, normalisasi Sungai Ciliwung, dan Kanal Banjir Timur bisa menyelesaikan sekiranya 62 persen permasalahan banjir di Jakarta. Masih ada 38 persen lagi yang harus dikerjakan bersama-sama oleh Kementerian PUPR dan Pemprov DKI," terang Jokowi.

Pembangunan Sodetan Ciliwung berupa terowongan sepanjang 1.268 meter dengan 2 jalur pipa masing-masing berdiameter 3,5 meter. Berfungsi mengalirkan 60 m3 per detik debit banjir dari Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT) dan Kali Cipinang.

Pekerjaan dilaksanakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya (WIKA)-PT Jaya Konstruksi (KSO) dengan anggaran sekitar Rp 1,2 triliun.

Proyek Sodetan Ciliwung mulai dikerjakan pada 2013. Pada 2015, pembangunan sodetan Sungai Ciliwung telah tuntas sepanjang 650 meter. Kemudian dilanjutkan pada 2015-2017 dengan pembangunan permanen outlet dan perkuatan tebing Kali Cipinang.

3 dari 3 halaman

Sempat Terhenti

Setelah sempat terhenti, Kementerian PUPR melanjutkan pekerjaan sodetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur pada tahun 2021 sepanjang 580 meter meliputi pembangunan terowongan ganda, bangunan permanen inlet dan outlet sodetan serta lanjutan normalisasi Sungai Ciliwung dan Sungai Cipinang.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan, Sodetan Ciliwung dapat mengalirkan debit Sungai Ciliwung sebesar 60 m3 per detik ke Kanal Banjir Timur. Sehingga sodetan ini dapat mengurangi area terdampak banjir seluas 107 ha.

Nantinya, dengan pompa air Sentiong dan normalisasi Ciliwung, maka risiko kawasan yang tergenang banjir bisa lebih berkurang lagi.

"Normalisasi Ciliwung sudah dikerjakan 16 km dari total 33 km, sisanya sudah diprogramkan mulai 2023 dan bisa diselesaikan seiring dengan program pembebasan lahannya. Pompa air Sentiong di bagian hilir berkapasitas 50 m3 per detik, perkiraan Oktober nanti bisa mulai dioperasikan," jelas Menteri Basuki. Â