Liputan6.com, Jakarta - Perubahan iklim bukan lagi hantu tanpa wujud. Saat ini, perubahan iklim sudah nyata karena dampaknya terlihat di depan mata. Banjir, kekeringan panjang, tanah longsor, kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia tidak bisa terlepas dari perubahan iklim di dunia.
Untuk itu, berbagai kebijakan global guna mengontrol emisi karbon, didorong untuk segera diimplementasikan di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dengan berbagai cara.
Baca Juga
Di sektor energi, Jokowi pada KTT Pemimpin Dunia tentang Perubahan Iklim atau COP26 menyatakan bahwa Indonesia terus pengembangan ekosistem mobil listrik dan pembangunan pembangkit tenaga surya terbesar di Asia Tenggara.
Advertisement
Selain itu, Indonesia juga memanfaatkan energi baru terbarukan, termasuk biofuel, serta pengembangan industri berbasis energi bersih.
Sejalan dengan target tersebut, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap rencana Indonesia menerapkan bursa karbon atau carbon exchange. Rencananya, perdagangan karbon itu akan dimulai pada September 2023.
Menurut Menko Luhut, langkah itu jadi upaya untuk menekan emisi karbon di Indonesia dan dunia. Ini juga sejalan dengan upaya penerapan energi bersih di Tanah Air.
Pada pelaksanaan nantinya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan ikut turun tangan melakukan pengawasan. Kemudian, pihak-pihak yang bisa terlibat dalam perdagangan karbon pun akan dibatasi.
"Hanya entitas yang beroperasi di Indonesia yang diizinkan untuk berdagang di bursa dan skemanya akan mirip dengan perdagangan saham dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mengawasi kegiatan di bursa karbon," jelasnya dala Implementing Arrangement (IA) UK PACT Carbon Pricing, di Menara Danareksa, Jakarta, pada Senin 24 Juli 2023.
Membirukan Bumi
Tak mau ketinggalan PT Blue Bird Tbk pun ikut juga dalam usaha membirukan bumi yang sudah dicanangkan pemerintah. Terdapat tiga langkah yang dijalankan perusahaan taksi ini dalam mengurangi emisi karbon. Pertama adalah rutin dengan mengecek emisi karbon setiap armada yang dimiliki. Kedua dengan mulai menyediakan kendaraan listrik dan ketiga dengan mengimplementasikan Panel Surya di kantor pusat.
Direktur Utama Blue Bird Adrianto Djokosoetono menjelaskan, Blue Bird memiliki tiga pilar keberlanjutan dan salah satunya adalah Bluesky. Di pilar Bluesky Blue Bird ingin berkontribusi untuk lingkungan yang lebih baik seperti pengurangan emisi karbon.
Pria yang akrab disapa Andre ini menjelaskan, salah satu komitmen Bluesky adalah menjaga gas yang keluar walaupun masih ada emisi tetapi kualitas emisi yang keluar harus sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah.
"Uji emisi gas buang di setiap armada itu konsisten kita lakukan sesuai dengan standar nasional yang dikeluarkan oleh pemerintah. Jadi kita komitmen untuk melakukan," jelas dia kepada Liputan6.com belum lama ini.
Andre menjelaskan, secara berkala armada Blue Bird akan melakukan pengecekan uji emisi dibengkel yang ada di pool mereka. Untuk diketahui, saat ini jumlah armada yang dimiliki oleh perusahaan transportasi ini kurang lebih 6.000 unit.
Jika emisi kendaraan melebihi ambang batas yang ditetapkan oleh pemerintah maka tidak akan bisa keluar dari pool dan akan dicari penyebabnya hingga lolos uji emisi.
Penggunaan Kendaraan Listrik
Langkah kedua pengurangan emisi karbon adalah dengan bertahap menggunakan kendaraan listrik. Dengan menggunakan kendaraan listrik ini Bluebird tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan dan kenyamanan bagi pelanggan, namun juga menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung pelestarian lingkungan, khususnya peningkatan kualitas udara.
Selain dukungan dalam bidang pelestarian lingkungan, pengoperasian mobil bertenaga listrik ini juga memberikan nilai tambah dalam kaitan dengan program ketahanan dan bauran energi nasional, program pengurangan penggunaan dan subsidi BBM, serta program pengurangan emisi gas buang yang dilaksanakan pemerintah.
Ternyata langkah Blue Bird menggunakan kendaraan listrik ini diminati oleh konsumen. Sejumlah pelanggan memang meminta khusus untuk dijemput dengan menggunakan mobil listrik.
“Dari 180 armada listrik yang dimiliki perseroan, semuanya terutilisasi secara optimal,” kata Andre.
Blue Bird akan menambah 500 unit mobil listrik secara bertahap. Tahun ini, mereka menyiapkan belanja modal Rp 2 triliun. Dari jumlah tersebut, emiten dengan kode saham BIRD ini mengalokasikan Rp 32,5 miliar untuk peremajaan dan pembelian kendaraan baru, termasuk kendaraan listrik.
Advertisement
Implementasi Panel Surya
Ketiga dan juga upaya terbaru dalam usaha pengurangan emisi karbon adalah menggunakan panel surya pintar dengan daya sebesar 215,6 kWp yang diproyeksikan dapat mereduksi lebih dari 2.000 ton emisi karbon per tahun.
Instalasi sistem panel surya yang dilakukan oleh SUN Energy di lokasi operasional Bluebird menjadi kebanggaan tersendiri bagi SUN Energy sebagai perusahaan pengembang energi surya di Indonesia.
"Selain di kantor pusat penerapan panel surya akan dilakukan di beberapa lokasi lainnya," tutup Andre.