Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) kembali menaikkan harga sejumlah Bahan Bakar Minyak Nonsubsidi mulai 1 Agustus 2023. Kenaikan harga BBM Pertamina ini untuk jenis Pertamax Turbo, Pertamina Dex dan Dexlite.
Harga BBM naik ini memang sering dilakukan Pertamina. Coprorate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengungkap alasan harga BBM Pertamina mengalami kenaikan mulai 1 Agustus 2023.
Baca Juga
Penyesuaian harga mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak dunia, yakni harga publikasi Mean of Platts Singapore (MOPS)/Argus. Irto juga menyampaikan, evaluasi secara berkala boleh dilakukan oleh seluruh badan usaha.
Advertisement
Artikel mengenai harga BBM Pertamina ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.
Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler dikanal bisnis Liputan6.com pada Rabu 2 Agustus 2023:
1. Pertamina Umumkan Alasan Kenaikan Harga BBM per 1 Agustus 2023
PT Pertamina (Persero) per hari ini, 1 Agustus 2023 kembali menyesuaikan harga BBM. Penyesuaian harga BBM ini untuk jenis BBM non subsidi. Harga BBM Non Subsidi yang naik yaitu Pertamax Turbo, Pertamina Dex dan Dexlite.
Harga BBM Pertamax Turbo naik Rp 400 menjadi Rp 14.400 per liter dari sebelumnya Rp 14.000 per liter untuk wilayah Jabodetabek.
2. Inflasi Tahunan Juli 2023 Capai 3,08%, Ini Biang Keroknya
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, inflasi Juli 2023 secara tahunan atau year on year (YoY) sebesar 3,08 persen didominasi oleh komoditas komponen inti.
"Menurut komponennya, Inflasi tahunan sebesar 3,08 persen dominan disumbang oleh komponen inti," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (1/8/2023).
Menurutnya, tiga komponen menunjukkan tren penurunan sejak Maret 2023. Tiga komponen tersebut diantaranya, komponen inti, komponen Harga Diatur Pemerintah, dan komponen harga Bergejolak.
Advertisement
3. Jeritan Kelangkaan LPG 3 Kg Menggema di Perkotaan, Tak Jauh dari SPPBE
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal mengevaluasi jumlah pangkalan resmi Pertamina yang menyediakan stok LPG 3 kg bersubsidi. Tujuannya, untuk lebih mendekatkan ke masyarakat sebagai konsumen akhir, sehingga mengatasi kelangkaan.
Namun, Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Maompang Harahap mencermati, mayoritas konsumen yang teriak LPG 3 kg langka justru tinggal di perkotaan. Dan, jarak antara rumahnya dengan stasiun pengisian dan pengangkutan bulk elpiji (SPPBE) masih di bawah radius 30 km.