Liputan6.com, Jakarta - Istilah Frugal Living akhir-akhir ini mungkin kita sering dengar. Hal ini seiring makin banyak orang untuk menerapkan frugal living. Lalu apa itu frugal living, manfaat dan cara menerapkannya sehari-hari?
Perencana keuangan Oneshildt Financial Planning Mohammad Andoko menuturkan, frugal living berasal dari kata frugal yang artinya hemat, dan living berarti hidup. Jadi frugal living itu menjalankan hidup sederhana atau hemat. Namun, meski menjalankan hidup sederhana tapi masih menikmati hidup.
Baca Juga
Ia menuturkan, frugal living seperti konsep hidup yang diterapkan oleh seseorang yang biasanya fokus, punya prioritas dan tujuan keuangan. “(Ia-red) tidak gampang tergoda untuk hidup berlebihan. Contohnya hidup sederhana meski punya aset kekayaan besar. Biasanya orang-orang yang jalankan frugal living hidup sederhana,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (2/8/2023).
Advertisement
Andoko menuturkan, menjalankan frugal living memiliki sejumlah manfaat yakni hidup sederhana, hemat. Dalam arti hemat ini, menurut Andoko tidak pelit tapi belanjakan uang sesuai kebutuhan. “Dengan hidup hemat, mereka bisa menabung lebih banyak,” tutur Andoko.
Selain itu, seseorang yang menjalankan frugal living memiliki tujuan keuangan dan biasanya mencatatkan pengeluaran.
Dengan melakukan frugal living, Andoko mengatakan, mengubah keuangan menjadi lebih sederhana dan hemat. Dengan demikian diharapkan tidak terjebak belanjakan uang karena keinginan. Namun, belanjakan uang sesuai kebutuhan.
Cara Hidup Frugal Living
Ingin menerapkan cara frugal living sehari-hari? Andoko pun membagikan sejumlah tips:
1.Tracking expensenses atau mencatat pengeluaran kemana saja.
2.Bawa makanan dari rumah
“Jadi kurangi biaya makan dan pengeluaran dengan membawa makanan dari rumah. Misalnya untuk makan siang di kantor,” ujar Andoko.
3.Bayar lebih murah untuk kualitas sama
“Jadi misalkan beli pulsa untuk 30 giga sebulan, misalkan keluarkan biaya Rp 200 ribu sebulan. Tetapi kita bisa cari promo untuk 30 giga sebulan tetapi bayarnya bisa untuk setahun, jadi lebih murah. Bayar lebih murah untuk kualitas yang sama,” kata dia.
4.Kurangi rekening bank yang tidak terpakai
“Saat ini bisa punya empat rekening, padahal biaya administrasi rekening bank sekarang sudah Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu, jadi kurangi rekening yang tidak terpakai,” tutur Andoko.
5.Bawa minum
6.Punya utang segera di refinancing
Andoko menuturkan, untuk refinancing utang memang perlu riset kecil beberapa bank.
7.Memakai barang bekas
Andoko mengatakan, coba melihat barang yang sudah tidak pakai. Siapa tahu barang yang tidak terpakai itu dapat kembali digunakan. Contoh tas, buku.
8.Manfaatkan diskon dan gift card
Jika mendapatkan bonus dan gift card dapat dipakai untuk mengurangi pengeluaran.
9.Investasi
“Uang yang kita dapatkan dari hasil penghematan itu sebaiknya bisa dipakai untuk investasi, jadi jangan dibuat lagi untuk pengeluaran lainnya,” tutur dia.
10.Coba belajar dari orang-orang yang sudah melakukan frugal living.
“Melihat contoh orang lain yang sudah melakukan frugal living jadi memotivasi kita untuk melakukan frugal living agar lebih hemat,” kata dia.
11. Cari biaya pengiriman gratis saat transaksi e-commerce
“Biaya pengiriman bisa habiskan biaya Rp 15 ribu. Kalau biaya pengiriman gratis itu lumayan,” ujar dia.
Advertisement
Perbedaan Frugal Living dan Pelit
Dikutip dari laman OCBC NISP, gaya hidup frugal sering kali disamakan dengan sifat pelit. Namun, keduanya tidak sama. Berikut perbedaan pelit dan frugal living adalah sebagai berikut.
1. Nilai Yang Dituju
Perbedaan pertama antara gaya hidup frugal dan pelit yaitu nilai dasarnya. Hidup frugal mendorong pelakunya membelanjakan dana pada hal-hal lebih bernilai.
Penekanannya bukan ke harga barang, tapi ke nilai intrinsik, seperti kegunaan dan manfaat jangka panjangnya. Sementara gaya hidup pelit menekankan pada orientasi murah. Tak peduli kualitas dan nilainya, yang terpenting harganya murah.
2. Prioritas Kebutuhan
Perbedaan berikutnya terletak pada prioritas keperluan. Orang-orang berpola frugal akan mengutamakan membeli barang sesuai prioritas. Misalnya saat sakit, orang dengan pola hidup frugal tidak akan menolak berobat ke dokter (jika memang dibutuhkan).
Sebaliknya, orang pelit tidak akan mau mengeluarkan biaya lebih untuk bisa ke dokter, padahal penyakitnya tidak bisa disembuhkan obat-obatan biasa.
3. Keinginan Bersedekah
Kebalikan dari orang pelit, orang bergaya hidup frugal justru suka bersedekah, karena paham betul pentingnya berbagi terhadap sesama. Karena terbiasa hidup sederhana, orang frugal akan lebih memahami susahnya menjadi orang miskin, sehingga tidak mudah menghamburkan uang.