Liputan6.com, Jakarta - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni berencana untuk membenahi fasilitas di dalam kapal yang dioperasikan. Menyusul tarif baru untuk angkutan penumpang yang berlaku sejak Juli 2023.
Direktur Utama Pelni Tri Andayani menyebut, peningkatan fasilitas dinilai perlu untuk dilakukan demi menjamin kenyamanan penumpang. Kualitas fasilitas layanan seperti makanan hingga toilet.
Baca Juga
"Tentu, jadi kualitas pelayanan ini pertama, kemarin terhadap peningkatan harga tiket ini juga dari sisi penyajian makanan juga akan kami tingkatkan dan kemudian nanti di semester 1 ini kita juga akan mulai menata tatanan di atas kapal sehingga menjadi lebih rapi dan lebih bersih," kata dia saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (2/8/2023).
Advertisement
Andayani membuka opsi kerja sama dengan BUMN lain untuk mengembangkan fasilitas toilet di atas kapal. Diantaranya, Pelni akan menggandeng PT Industri Kereta Api (INKA) dan anak usaha dari Pindad di bidang manufaktur.
"Kita sedang berdiskusi dengan INKA dan anak perusahaan Pindad dalam hal perbaikan toilet di seluruh kapal dan kita akan buat toilet yang menggunakan bahan stainless seperti di kereta jadi memudahkan untuk kita dalam melakukan perawatan dan pemeliharaan harian," urainya.
"Juga karena mengingat jumlah penumpang kapal itu ribuan sehingga kita ready untuk kenyamanan dan kemudahan pemeliharaan di sisi perusahaan," sambung Andayani.
Dia mengungkap kalau rencana perbaikan fasilitas ini akan dimulai pada 2024 mendatang. Menyusul penjajakan kerja sama dengan beberapa pihak penyedia yang masih berjalan saat ini.
"Kalau ini kan untuk toilet akan dimulai di tahun 2024 dan ini lagi diskusikan dengan beberapa penyedia," pungkasnya.
Â
Tarif Naik
PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni resmi memberlakukan tarif baru mulai Juli 2023 lalu. Rata-rata kenaikan tarifnya sebesar 23 persen dari tarif awal.
Direktur Utama Pelni Tri Andayani mengungkapkan kenaikan tarif ini jadi yang pertama setelah 10 tahun menerapkan tarif. Dia menyebut, besaran nominal kenaikan tarif berbeda-beda di tiap rutenya.
"(Kenaikan tarif) 23 persen itu average, itu yang menetapkan pemerintah, dan ini sudah 10 tahun baru ada penyesuaian tarif," ujarnya usai Media Expose, di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (2/8/2023).
Â
Advertisement
Penumpang Tetap Ramai
Andayani menerangkan adanya kenaikan tarif ini tak berdampak langsung pada jumlah penumpang yang menggunakan layanannya. Bahkan, dari catatannya, ada tren yang terus meningkat.
"Kita melihat tadi bahwa fluktuasinya dari bulan Januari sampai Juni-Juli ini meningkat sehingga peningkatan tarif penumpang itu tidak berdampak (ke pengurangan jumlah penumpang)," tuturnya.
Andayani menilai, kenaikan tarif layanan Pelni di rute yang dilayaninya ini merupakan hal yang wajar. Mengingat, ada jarak selama 10 tahun lamanya tidak ada penyesuaian tarif.
"Mungkin karena ini sudah 10 tahun tidak melakukan penyesuaian dan regulator dalam hal ini Kementerian Perhubungan tadi telah sampaikan tadi itu hal yang wajar," kata dia.
Â
Raup Untung Rp 113 Miliar
PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni mencatatkan keuntungan atau laba bersih sebesar Rp 113,32 miliar pada periode Semester I-2023. Angka ini didapat setelah perseroan mengantongi pendapatan sebesar Rp 2,65 triliun dari periode yang sama.
Direktur Utama Pelni Tri Andayani menuturkan, berkat kinerja positif yang dijalankan, Pelni Group mampu mencetak pendapatan Rp 2,65 triliun di paruh pertama 2023. Angka ini setara 95 persen dari target yang dipatok perusahaan
"Untuk pendapatan usaha pada semester 1 2023 Pelni Group alhamdulillah mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 2,65 triliun atau sebesar 95 persen dari target Semester I 2023 atau 48 persen dari target tahun 2023," ujarnya dalam Media Expose, di Jakarta, Rabu (2/8/2023).
"Adapun laba bersih yang kami capai pada semester I 2023 ini alhamdulillah Pelni Group mencatatkan laba sebesar Rp 113,3 miliar atau 106 persen dari target semester I tahun 2023 atau 60 persen dari target tahun 2023," sambungnya.
Advertisement