Sukses

Superbank Gandeng Amartha untuk Berdayakan Lebih dari 1 Juta Perempuan Pengusaha Mikro

PT Super Bank Indonesia (Superbank) memperluas akses pembiayaan inkslusif bagi masyarakat underbanked 1 di Indonesia dengan PT Amartha Mikro Fintek (Amartha).

Liputan6.com, Jakarta - PT Super Bank Indonesia (Superbank) mempertegas komitmen memperluas akses ke pembiayaan inklusif bagi masyarakat underbanked 1 di Indonesia melalui kemitraan strategis dengan platform teknologi pembiayaan mikro PT Amartha Mikro Fintek (Amartha).

Kerja sama ini bertujuan mengakses potensi lebih dari 1 juta perempuan pengusaha mikro yang saat ini dilayani oleh Amartha, dengan menyediakan pinjaman modal kerja yang mereka perlukan untuk mendorong pertumbuhan bisnis mereka.

Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengungkap Indonesia memiliki lebih dari 64 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), menyumbang hingga 60 persen dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia 2.

Sebanyak 52,9 persen usaha mikro dan 50,6 persen usaha kecil tersebut dijalankan oleh pengusaha perempuan, menggarisbawahi peran penting perempuan dalam mendorong pertumbuhan pembangunan ekonomi nasional.

Chief Business Officer Superbank, Sukiwan mengatakan, sebagai bank yang baru bertransformasi dengan fokus pada digital dan didukung oleh salah satu ekosistem terluas di Asia Tenggara, pihaknya berkomitmen menjembatani kesenjangan finansial bagi masyarakat underbanked untuk meningkatkan kesejahteraan lebih banyak masyarakat Indonesia.

"Kemitraan strategis dengan Amartha ini secara khusus dirancang untuk memberdayakan perempuan pengusaha mikro,” ujar Sukiwan, dikutip dari keterangan resmi, Kamis (3/8/2023).

Ia menuturkan, dengan menyediakan akses ke solusi pembiayaan yang aman dan terpercaya, pihaknya percaya dapat memajukan usaha-usaha yang dijalankan perempuan pengusaha mikro guna mencapai potensi mereka sepenuhnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Butuh Banyak Kolaborasi

Pentingnya mengakomodasi segmen ini juga didukung oleh data Kementerian Keuangan yang menunjukkan bahwa lebih dari 95 persen atau lebih dari 6,4 juta debitur program pembiayaan ultra mikro (UMi) pemerintah adalah pengusaha perempuan 3 .

Chief Funding Officer Amartha, Julie Fauzie menegaskan, Amartha menyadari penyediaan akses keuangan inklusif yang merata membutuhkan banyak kolaborasi, salah satunya seperti yang  pihaknya lakukan dengan Superbank.

“Melalui kerja sama ini, kami dapat menggabungkan aset-aset teknologi dan kompetensi untuk menyederhanakan proses pengajuan pinjaman supaya lebih efisien dan mudah diakses bagi para pengusaha ultra mikro di Indonesia,” ujar dia.

Amartha optimistis, kerja sama ini dapat memberi dampak yang berkelanjutan bagi UMKM akar rumput, dan menjadi inspirasi bagi institusi lainnya untuk bersama-sama mendorong ekonomi akar rumput lewat akses keuangan yang inklusif.

 Kemitraan ini sejalan dengan dedikasi Superbank untuk semakin mendorong pertumbuhan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional.

“Kami akan terus berinovasi dan berkolaborasi dengan mitra seperti Amartha untuk lebih meningkatkan kontribusi kami dalam mengembangkan sektor UMKM dan memberdayakan masyarakat underbanked melalui solusi-solusi finansial yang inklusif dan relevan,” ujar Sukiwan.

3 dari 4 halaman

Superbank Gandeng Home Credit Beri Pembiayaan ke Masyarakat Underbanked

Sebelumnya, PT Super Bank Indonesia (Superbank) menggandeng PT Home Credit Indonesia (Home Credit) untuk memperluas akses pembiayaan inklusif bagi masyarakat underbanked di Indonesia. Melalui kerja sama ini, Superbank akan memberikan pinjaman modal kerja kepada Home Credit.

Pinjaman ini akan didistribusikan sebagai pinjaman multiguna kepada masyarakat yang membutuhkan dan yang belum sepenuhnya terjangkau oleh layanan perbankan.

"Sebagai bank dengan layanan berbasis digital yang didukung salah satu ekosistem terluas di Asia Tenggara, kami percaya pada kekuatan digitalisasi untuk memperluas akses kelayanan keuangan yang aman dan terpercaya serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Sukiwan, Chief Business Officer Superbank dalam keterangannya, Senin (22/5/2023).

Dia menuturkan jika kemitraan dengan Home Credit merupakan perwujudan dari komitmen tersebut. Bersama Home Credit diharapkan bisa menghadirkan solusi finansial bagi komunitas underbanked di seluruh Indonesia.

"Kemitraan ini adalah respons terhadap meningkatnya minat masyarakat untukmenggunakan jasa perusahaan pembiayaan seperti Home Credit untuk memenuhi berbagai kebutuhan mereka. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan aktivitas sektor pembiayaan terus memperlihatkan tren pertumbuhan dan memiliki kualitas pembiayaan yang baik," kata dia.

Nilai outstanding piutang pembiayaan tumbuh 12,17 persen (year-on-year) menjadi sebesar Rp 402,6 triliun, sementara rasio Non Performing Financing (NPF) turun menjadi 2,54%.

 

4 dari 4 halaman

Perluas Jangkauan

Menilik lebih lanjut, performa pembiayaan yang tumbuh sejalan dengan temuan dari survei yang dilakukan Home Credit pada Februari 2023, di mana pemakaian produk pembiayaan sebagian besar didorong preferensi masyarakat dalam mengelola arus kas keuangan pribadi dan menyimpan uang tunai untuk dana darurat atau tabungan.

"Home Credit memiliki komitmen yang sama dengan Superbank untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan membuka berbagai kesempatan dalam hidup mereka melalui solusi pembiayaan yang transparan dengan proses yang cepat," kata Direktur Home Credit Indonesia, Volker Giebitz.

Dikatakan pihaknya telah membantu sekitar 6 juta pelanggan di lebih dari 200 kota di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.

Adapun underbanked adalah individu yang sudah memiliki akses layanan keuangan tetapi masih sangat sederhana seperti misalnya hanya tabungan tetapi belum bisa mengakses produk keuangan lainnya seperti kartu kredit, KTA dan lainnya karena riwayat kredit yang terbatas.

"Sepanjang tahun 2022, kami telah menjangkau first-time borrowers di rata-rata 32% perbulan. Kerja sama dengan mitra perbankan kami, salah satunya Superbank, dapat membantu kami untuk memperluas jangkauan layanan, salah satunya untuk pembiayaanmultiguna bagi para pelanggan existing kami.

"Kemitraan antara Superbank dan Home Credit diharapkan dapat langsung berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat underbanked serta pemerataan ekonomi di Indonesia. Didukung luasnya ekosistem serta jaringan distribusi dan digital yangdimiliki oleh Superbank dan Home Credit, kami optimis bahwa kerja sama ini dapatmembuat perubahan positif dalam kehidupan masyarakat underbanked," tutup Sukiwan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini