Liputan6.com, Jakarta - Para peserta Kartu Prakerja Gelombang 58 diimbau untuk segera membeli paket pelatihan. Hal ini menyusul seleksi Kartu Prakerja Gelombang 58 diumumkan melalui akun instagram @prakerja.go.id, Rabu, 2 Agustus 2023.
“Mana nih yang lolos gelombang?Coba absen di kolom komentar!buat yang belum lolos seleksi di gelombang seleksi selanjutnya ya sob pastinya dengan ragam pelatihan yang terus bertambah depannya,” demikian dikutip dari akun @prakerja.go.id, Kamis (3/8/2023).
Peserta yang lolos kartu prakerja gelombang 58 juga hanya memiliki waktu 15 hari untuk membeli pelatihan pertama. “Jika kamu tidak membeli pelatihan sampai 15 hari sejak hari ini. Maka kartu prakerjamu akan non-aktif dan kepesertaan mu dicabut. Kamu tidak akan bisa mengikuti kembali program kartu prakerja,” demikian mengutip dari akun instagram @prakerja.go.id.
Advertisement
Jika kepesertaan dicabut, bagaimana saldo pelatihannya? Dalam akun instagram @prakerja menyebutkan kalau saldo pelatihan akan hangus dan dikembalikan ke rekening kas umum negara (KUN) yang dipegang oleh bendahara umum negara.
Bagi Anda yang lolos kartu prakerja gelombang 58 dapat membeli pelatihan pertama di Tokopedia, Bukalapak, Siapkerja, Pintaria, Pijar, dan karier.mu.
Selain itu, peserta juga diingatkan untuk menyambungkan rekening bank/akun e-wallet di BNI, BCA, Link Aja, OVO, Dana dan gopay.
Insentif
Adapun peserta yang lolos kartu prakerja di setiap gelombang akan meraih bantuan dan insentif berupa bantuan biaya pelatihan. Besaran insentif yang akan didapatkan peserta Kartu Prakerja Gelombang 58 sebesar Rp 4,2 juta.
Rincian insentif tersebut yakni biaya pelatihan sebesar Rp 3,5 juta, insentif setelah pelatihan sebesar Rp 600 ribu dan insentif pengisian survei sebesar Rp 50.000 yang disebutkan sebanyak dua kali.
Kartu Prakerja Bakal Dipamerkan ke 70 Negara Anggota Unesco
Sebelumnya, Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja akan menggelar konferensi internasional di Nusa Dua, Bali, 3-6 Juli 2023 mendatang. Nantinya, program Kartu Prakerja akan dipresentasikan ke 300 anggota delegasi dari 70-an negara anggota Unesco.
Direktur Eksekutif Prakerja Denni Puspa Purbasari menerangkan dalam forum itu akan dibahas secara detail soal program Kartu Prakerja. Tujuannya untuk bertukar pikiran antardelegasi yang hadir.
"Tujuan kita mengadakan konferensi itu adalah menyediakan forum diskusi untuk ktia menyebarluaskan prakerja tapi di sisi lain kita mencari input dari negara lain, apa yang bisa diperbaiki, dan kemudian apa yang bisa dihindari supaya itu tidak go wrong," ujarnya dalam Media Gathering, di Jakarta, Selasa (20/6/2023).
Pada kesempatan yang sama, nantinya akan dicari peluang-peluang kerja sama dengan negara-negara anggota Unesco. Utamanya dalam lingkup penguatan pembelajaran yang jadi fokus program Kartu Prakerja.
"Kemudian kita juga ingin bertukar pikiran terjadi peer-to-peer learning dengan negara-negara Unesco supaya kemudian kita bisa mencari aspek atau area of collaboration," bebernya.
"Kita kemudian bisa saling mencontoh, what works what doesnt, sehingga yang belum sampai kepada titik itujangan sampai mengulang kesalahan dari negara lain," tambah Denni.
Denni melihat peluang ini sebagai upaya untuk membahas tantangan yang dihadapi negara berkembang dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di negaranya. Maka, diperlukan diskusi secara intens dengan jumlah peserta yang dibatasi per negara.
"Itulah gunanya forum diskusi yang intens hanya 300 peserta multi negara itu. Karena masalah yang dihadapi Indonesia saya yakin masalah bersama. Negara berkembang juga menghadapi pengangguran, menghadapi diarupsi semuanya sama," tuturnya.
Advertisement
Diakui UNESCO, Program Kartu Prakerja Besutan Jokowi Jadi Contoh di Dunia
Sebelumnya, Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) menyebut Indonesia sebagai negara percontohan dalam pembelajaran inklusif untuk semua orang melalui Program Kartu Prakerja.
"Indonesia adalah pilihan yang sangat baik untuk konferensi Inclusive Lifelong Learning Conference (ILLC) karena menjadi contoh bagaimana mempromosikan pembelajaran inklusif untuk semua," kata Chair of the Governing Board UNESCO Institute for Lifelong Learning (ILCC) Daniel Baril di Bali, Selasa (4/7/2023).
Kata Baril sejak tahun 2020, program Kartu Prakerja yang telah diluncurkan Pemerintah Indonesia telah memberikan kesempatan pelatihan ulang dan peningkatan keterampilan kepada 17 juta pelajar, dan mendorong banyak pelajar yang sebelumnya menganggur untuk bekerja.
"Ini benar-benar contoh yang bagus," ujarnya.
Menurutnya, Setiap orang berhak atas pendidikan. Hal ini tertuang dalam pasal 26 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Dia menegaskan Pendidikan merupakan hak universal dan hak untuk semua orang, tidak peduli dari mana mereka berasal dan tidak terbatas oleh usia.
Proses Belajar Sepanjang Hayat
"Karena pendidikan tidak berhenti di gerbang sekolah atau di akhir pendidikan tinggi, itu adalah proses belajar sepanjang hayat," ujarnya.
Lebih lanjut, Baril menyebut membangun budaya belajar sepanjang hayat tidak hanya mengakui hak fundamental ini, tetapi juga melengkapi diri secara kolektif dan individual untuk mengarungi transisi penting di zaman saat ini.
Dimana dalam dunia yang terus berkembang yang ditandai dengan kemajuan teknologi yang cepat, didorong oleh kecerdasan buatan generatif, dan dipengaruhi oleh volatilitas pasar tenaga kerja, perubahan iklim, dan pergeseran demografis, pentingnya pembelajaran seumur hidup menjadi lebih penting dari sebelumnya.
"Merangkul pembelajaran seumur hidup sangat penting untuk memberikan kontribusi yang berarti dalam membentuk masyarakat kita dan menjalani kehidupan yang memuaskan," pungkasnya.
Advertisement