Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap kesan yang dia rasakan setelah tiga kali menjajal kereta ringan atau Light Rail Transit atau LRT Jabodebek.
Menurut Jokowi di salah satu gerbong kereta LRT yang dia tumpangi dari Stasiun Harjamukti, Depok, Jawa Barat, menuju Stasiun Dukuh Atas, Jakarta, Kamis, kereta ringan tanpa masinis tersebut nyaman.
Baca Juga
“Saya sudah tiga kali ini nyoba, ya nyaman. Saya rasakan semua kan, nyaman,” kata Jokowi dikutip dari Antara, Kamis (3/8/2023).
Advertisement
Jokowi berpesan kepada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah yang bertanggung jawab dalam pengoperasian LRT agar selalu memeriksa aspek keamanan, dan keselamatan penumpang sebelum mengoperasikan LRT untuk umum.
Dia memerintahkan agar setiap kekurangan dalam LRT Jabodebek segera diperbaiki.
“Ya diperbaiki, misalnya pintu kurang, ada macet, kita ini sudah bolak balik, uji coba ini penting pada saat digunakan masyarakat keamanan dan keselamatan masyarakat aman semua,” ujarnya.
Jokowi Menjajal LRT
Jokowi menjajal LRT dari Stasiun Harjamukti, Depok, Jawa Barat sekitar pukul 08.15 WIB, kemudian dia singgah di Stasiun Cawang untuk melakukan pemeriksaan, kemudian melanjutkan perjalanan hingga tiba di stasiun akhir Stasiun Dukuh Atas sekitar pukul 09.10 WIB.
Secara akumulasi, Jokowi melintasi Stasiun Harjamukti, kemudian Ciracas, Kampung Rambutan, TMII, Cawang, Ciliwung, Cikoko, Pancoran, Kuningan, Rasuna Said, Setiabudi hingga berakhir di Dukuh Atas.
Selain itu, turut pula dalam perjalanan itu para pemengaruh di media sosial (influencer), seperti Olga Lydia dan Ulin Yusron.
LRT merupakan moda transportasi terintegrasi yang rangkaian keretanya diproduksi BUMN PT INKA Persero, dan prasarananya dikerjakan PT Adhi Karya Persero Tbk. (ADHI). Tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk pengerjaan LRT lebih dari 60 persen.
LRT Jabodebek menggunakan teknologi yang lebih tinggi dari MRT Jakarta ataupun LRT Sumsel, yaitu generasi ke-3 atau Grade of Automation (GoA) Level 3. Dengan teknologi itu, memungkinkan kereta dioperasikan tanpa masinis dan mengatur jarak antar kereta menjadi lebih dekat dengan tetap konstan menjaga jarak aman.
Adapun, serangkaian pengujian telah dilakukan sejak 2022 dan semakin intensif pada Mei 2023. Selanjutnya, uji coba terbatas (trial operation) LRT Jabodebek akan dilakukan pada 12 Juli hingga Agustus 2023.
Operasional LRT Jabodebek Terancam Mundur Jadi 30 Agustus 2023, Ada Apa?
Jadwal pengoperasian LRT Jabodebek terancam mundur dari rencana awal yang ditetapkan. Pasalnya, masih ada sejumlah perbaikan dan penyempuraan dari LRT Jabodebek untuk menjamin operasional bisa berjalan dengan normal.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkap permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait operasional perdana LRT Jabodebek. Utamanya, Presiden meminta uji coba dilajukan secara berulang untuk memastikan kesiapan sehala aspeknya.
"Kami tadi minta saran pak presiden, pak presiden sangat bijak, 'pokoknya kalian melakukan uji coba', pada saat uji coba berhasil, kita buka," ujar dia di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (3/8/2023).
Menhub Budi bilang, ada kemungkinan operasional kereta tanpa masinis itu dimulai 20 Agustus atau juga 30 Agustus 2023. Padahal, rencana awalnya, Jokowi akan meresmikan operasional pada 18 Agustus 2023 mendatang.
"Jadi, bisa jadi menjadi 20 Agustus, atau 30 Agustus, karena kita sudah mendaftarkan kira-kira 10 tim atau orang dari Siemens untuk secara intensif dari 1 Agustus sampai 30 Agustus memperhatikan," ungkapnya.
Kesiapan LRT Jabodebek
Memperhatikan kesiapan menjadi hal yang disoroti Menhub. Pasalnya, ketika transportasi berbasis kereta api ink berjalan, tidak bisa tiba-tiba disetop ditengah jalan.
Artinya, lebih baik mengambil langkah persiapan yang lebih panjang dan matang. Harapannya, ketika seluruh aspek dipastikan aman, operasional resmi nantinya bisa berjalan tanpa hambatan.
"Ingat ya, kereta api itu kalau berjalan dimulai, tidak bisa berhenti. Lebih baik kita konservatif dan tes itu bukan tes jalan saja, ada 3 tes yang dilakukan. Kita harus menjalankan 31 kereta trainset itu, yang kedua, kita harus memberikan pembebanan dengan maksimum, yang ketiga dia harus berjalan semuanya dengan beban dan headway 3 menit sekali," ujar Menhub.
Advertisement
Butuh Waktu 2 Minggu
Lebih lanjut, Menhub Budi mengatakan proses penyiapan dan penyempurnaan ini akan dikebut selama 2 minggu kedepan. Meskipun dia mengakui berbagai hal yang perlu perbaikan bukan lah hal yang mudah.
"Nah ini kan memmang suatu proses yang tidak mudah, dan insya allah dalam dua minggu ini improvement itu banyak sekali dan saya mengapresiasi teman-teman kerja keras," kata Menhub Budi.
Diketahui, saat ini masih ada penyempurnaan dari sistem persinyalan dan laju LRT Jabodebek. Termasuk juga soal ketepatan waktu tempuh dari satu titik ke titik lainnya. Pada sisi lain, tingkat presisi berhentinya rangkaian LRT Jabodebek juga tengah jadi perhatian untuk dimaksimalkan.