Sukses

Mengintip Penerapan Digitalisasi di Pertambangan Batu Bara

Black Diamond Resources (BDR) menjawab secara optimis tantangan bisnis secara operasional dengan mengadopsi transformasi digital pada proses operasional pertambangan yang selama ini masih dijalankan secara manual.

Liputan6.com, Jakarta PT Black Diamond Resources Tbk (COAL), perusahaan publik di sektor pertambangan batu bara, melalui Entitas anaknya PT Dayak Membangun Pratama (DMP) telah mengoperasikan transformasi digital operasionalnya atau sampai pada fase Go-Live dalam menerapkan RISE with SAP S/4HANA Cloud hasil kerja sama dengan SAP Indonesia bersama PT Trimitra Sistem Solusindo atau TMS Consulting sebagai partner implementasi.

Black Diamond Resources (BDR) menjawab secara optimis tantangan bisnis secara operasional dengan mengadopsi  transformasi digital pada proses operasional pertambangan yang selama ini masih dijalankan secara manual, serta masih dipegang oleh masing-masing penanggung jawab dan belum terintegrasi.

Transformasi operasional bisnis secara digital bersama dengan SAP melalui partner implementasi TMS Consulting dilaksanakan sebagai praktik penyelenggaraan bisnis keberlanjutan melalui akurasi, efisiensi, dan dokumentasi yang terintegrasi.

BDR memilih menggunakan SAP sebagai sistem Enterprise Resource Planning (ERP) pilihan sehubungan dengan adanya kebutuhan integrasi proses dan report dari masing-masing divisi sehingga departemen yang membutuhkan data bisa mengakses dalam bentuk display. 

Project Manager TMS Consulting Susi Haryani menjelaskan untuk itu pihaknya membuat report modul production planning yang membantu pencatatan unit produksi menjadi lebih efisien.

Lalu, report KPI modul maintenance plan yang tidak perlu input manual, tapi bisa langsung diambil dari report KPI. Serta, solusi penentuan harga per pit modul controlling yang sudah otomatis diambil dari report cost center dan biaya produksi di tiap pit. 

"Jadi, pembagian jobdesc yang tadinya masih overlapping, sekarang sudah diatur dengan job role di SAP yang juga dengan otorisasi,” ujarnya.

Kolaborasi antara SAP melalui TMS Consulting dengan BDR ini dimulai sejak Desember 2022, dilanjutkan Kick-off Ceremony pada Januari 2023, dan berjalan sesuai target timeline yakni mencapai tahap Go-Live di Juli 2023. 

Cakupan kolaborasi antara PT Black Diamond Resources Tbk dengan TMS Consulting mencakup workshop fase blueprint untuk melihat flow transaksi di BDR. Lalu, melakukan user testing implementasi SAP dari fase blueprint ke key user yang bertanggung jawab untuk proses bisnis. Hingga ke implementasi testing SAP ke end user dengan pendampingan dari konsultan. Serta menaikkan data master dan transaksi di pasar pra Go-Live. 

 

 

2 dari 4 halaman

Transformasi Digital

Direktur Utama Perseroan,  Donny Janson Manua mengungkapkan apresiasinya kepada seluruh pihak yang mendukung keberlangsungan kerja sama ini hingga fase Go-Live.

"Kami harapkan dengan transformasi digital ini, kami bisa mencapai goals tumbuh secara optimal dan maksimal sejalan dengan kontribusi untuk membangun bisnis yang positif baik bagi internal maupun seluruh pemangku kepentingan perusahaan," ujarnya.

Andreas Diantoro, Direktur Utama SAP Indonesia, mengatakan, "Dengan mengadopsi teknologi cloud, BDR sedang meningkatkan efisiensi dalam proses operasionalnya dan menyiapkan bisnisnya untuk masa depan. Solusi RISE with SAP dari kami akan memungkinkan BDR untuk mencapai integrasi yang lancar di seluruh divisi, memberikan akses instan bagi departemen-departemen ke data-data penting. Hal ini akan membantu BDR tumbuh secara optimal, memberikan kontribusi positif pada bisnis, dan memperkaya kehidupan semua pemangku kepentingan yang terlibat.

TMS Consulting dipilih menjadi mitra implementasi transformasi digital ini karena telah berpengalaman dengan customer sektor pertambangan serta memiliki package mining yang sesuai dengan kebutuhan operasional sektor pertambangan. 

Chief Operating Officer TMS Consulting, Dery Hananto mengungkapkan "Selamat kepada BDR atas pencapaiannya. Dengan Go-Live project ini, titik awal dari perjalanan digital BDR dimulai. Enjoy the journey, Enjoy the transformation!”

 

3 dari 4 halaman

KAI Angkut 30,7 Juta Ton Barang di Semester I 2023, Paling Banyak Batu Bara

Angkutan barang PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menunjukkan kinerja yang positif pada Semester I tahun 2023. KAI mengangkut sebanyak 30,7 juta ton barang, naik 15% dibanding Semester I Tahun 2022 dimana KAI mengangkut sebanyak 26,7 juta ton barang.

“Angkutan barang KAI merupakan salah satu andalan perusahaan di saat angkutan penumpang sedang terus tumbuh secara bertahap pasca pandemi. Meningkatnya angkutan barang KAI pada Semester I Tahun 2023 antara lain didorong oleh adanya peningkatan permintaan angkutan barang menggunakan kereta api,” ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus, Kamis (3/8/2023).

Angkutan barang KAI pada Semester I Tahun 2023 didominasi oleh angkutan batu bara sebesar 25 juta ton atau 82% dari total angkutan barang KAI. Angkutan batu bara mengalami peningkatan 22% dibanding Semester I Tahun 2022 dengan muatan sebanyak 20,5 juta ton. Tren positif pun terjadi pada komoditi lain seperti klinker, retail, Crude palm oil (CPO), dan lainnya.

Sejumlah milestone angkutan barang KAI selama Semester I Tahun 2023 di antaranya penunjukan KAI sebagai pelaksana angkutan CPO PTPN III dan PTPN IV, serta sinergi KAI bersama BUMN-BUMN dan swasta untuk pengembangan angkutan kereta api barang terpadu door to door antarpulau, Jakarta - Cirebon pp, dan jasa gudang transit berbasis rel.

 

4 dari 4 halaman

Bakal Terus Berinovasi

Pada Semester II Tahun 2023, KAI akan terus berinovasi agar dapat meningkatkan volume dan kinerja angkutan barang menggunakan kereta api.

Joni mengatakan, KAI melayani berbagai komoditi angkutan barang seperti peti kemas, batu bara, semen, BBM, CPO, pupuk, retail, dan lainnya. Angkutan barang menggunakan kereta api memiliki berbagai keunggulan seperti ketepatan waktu, keamanan, kapasitas besar, bebas pungutan liar, dan dikelola oleh SDM yang profesional.

Kelebihan kereta api salah satunya adalah kapasitasnya yang sangat besar. Satu gerbong bisa mengangkut 50 ton atau seukuran 2 truk kontainer. Bahkan, satu rangkaian KA angkutan batu bara di Sumatera bagian selatan dapat menarik 60 gerbong atau 3.000 ton sekaligus. Jika diangkut truk butuh kurang lebih 120 truk.

“Angkutan barang KAI hadir untuk dapat mendukung biaya logistik yang kompetitif dan mengurangi dampak eksternalitas seperti kemacetan, polusi, jalan-jalan yang rusak, serta meningkatkan daya saing global,” tutup Joni.