Sukses

Generasi Muda Jadi Ujung Tombak Pertumbuhan Investasi di Indonesia

Generasi muda menjadi ujung tombak pertumbuhan investasi di Indonesia. Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor pasar modal di Indonesia per April 2023 telah mencapai 10,88 juta, dan 58% diantaranya merupakan investor muda berusia di bawah 30 tahun.

 

Liputan6.com, Jakarta Generasi muda menjadi ujung tombak pertumbuhan investasi di Indonesia. Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor pasar modal di Indonesia per April 2023 telah mencapai 10,88 juta, dan 58% diantaranya merupakan investor muda berusia di bawah 30 tahun. 

Dalam rangka merangkul lebih banyak generasi muda untuk terjun ke pasar saham Indonesia, aplikasi investasi sosial (social-invest tech) Cuanz menghadirkan fitur Virtual Trading khusus bagi para mahasiswa.

Bekerjasama dengan Sucor Sekuritas, fitur yang telah berjalan beberapa bulan ini bertujuan untuk mengedukasi literasi keuangan dan pengelolaan risiko kepada mahasiswa universitas, dalam bentuk kompetisi Virtual Trading saham. 

Virtual Trading Cuanz menampilkan angka dan nilai saham secara riil pada Indeks Saham Gabungan IDX, namun menggunakan uang virtual agar mahasiswa dapat mempelajari teknik investasi saham tanpa risiko kerugian.

“Kami ingin menghapuskan stigma bahwa investasi saham notabene sulit atau rumit. Sebaliknya, kami ingin membuat investasi lebih fun dan digemari oleh anak muda, karena investasi merupakan salah satu strategi finansial untuk mempersiapkan masa depan," kata Co-founder dan COO Cuanz Marcella Einsteins, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (7/8/2023).

Investor pemula dapat memanfaatkan fitur ini untuk mempelajari gerak-gerik pasar saham, berlatih mengambil keputusan berdasarkan analisa data, serta termotivasi untuk membangun karir dalam industri keuangan di masa depan. 

Fitur Virtual Trading merupakan salah satu upaya Cuanz dalam mendukung target pemerintah untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia menjadi 90% pada tahun 2024 dari 81,4% pada tahun 2020.

Cuanz bekerjasama dengan Sucor Sekuritas yang memiliki visi sejalan yakni meningkatkan literasi investasi bagi anak muda se-Indonesia. Melalui fitur virtual trading, Cuanz memberikan wadah bagi investor muda untuk belajar membangun portofolio dengan simulasi yang lebih aman,” ungkap dia.

Bernadus Wijaya, CEO Sucor Sekuritas mengungkapkan “Kami bangga dengan penyelenggaraan virtual trading competition ini sebagai sarana edukasi generasi milenial dan gen Z. Wadah ini memungkinkan seluruh peserta untuk merasakan atmosfer transaksi saham sebagaimana aslinya. Kami berharap pengalaman ini dapat memberikan edukasi dan meningkatkan minat generasi muda untuk berkarir di bidang pasar modal.”

 

 

2 dari 2 halaman

Modal Awal

Dalam kompetisi Virtual Trading Cuanz, peserta akan diberi modal awal berupa uang virtual sejumlah Rp100 juta, yang dapat digunakan untuk membangun portofolio dan mengembangkan nilai aset.

Peserta yang mendapatkan return investasi tertinggi akan dinobatkan sebagai pemenang, dan mendapatkan hadiah senilai Rp10 juta dalam bentuk modal untuk berinvestasi saham secara riil.

Setelah melalui tahapan yang ketat, Tamara Angelsky dari Universitas Negeri Medan berhasil menjadi Juara I dalam kompetisi ini.

“Saya merasa virtual trading sangat membantu kita dalam mengembangkan kemampuan analisa pasar saham, terutama karena kita bisa berfokus di aspek-aspek teknis investasi tanpa harus khawatir terkait kerugian karena uang yang digunakan adalah nominal virtual. Harapannya, semoga ada semakin banyak kompetisi serupa di masa depan supaya generasi muda bisa mempunyai kesempatan belajar investasi sedari dini,” ungkapnya. 

Tidak berhenti di kompetisi, misi jangka panjang Cuanz adalah menumbuhkan jumlah investor saham di Indonesia, sehingga iklim investasi di dalam negeri menjadi semakin kondusif dan merakyat.

Saat ini, Cuanz terus menggencarkan diskusi dan kerjasama dengan berbagai institusi, baik di sektor pendidikan, investasi, maupun lembaga sertifikasi, agar edukasi investasi terutama di pasar modal, bisa menjadi lebih berkualitas, mudah diakses, dan minim risiko. 

Video Terkini