Sukses

Waskita Karya Garapan Proyek Terbesar di IKN Nusantara, Butuh Kepastian Pembiayaan

PT Waskita Karya (Persero) (WSKT) menjadi BUMN karya dengan porsi garapan proyek terbesar di Ibu Kota Negara (IKN) dengan total Rp4,33 triliun, dari total nilai sebesar Rp7,22 triliun.

Liputan6.com, Jakarta PT Waskita Karya (Persero) (WSKT) menjadi BUMN karya dengan porsi garapan proyek terbesar di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan total Rp4,33 triliun, dari total nilai sebesar Rp7,22 triliun.

Pengamat BUMN Toto Pranoto menilai, hal ini tidak mengherankan karena WSKT memiliki kualitas teknik yang sudah tidak perlu diragukan lagi.

“Secara kualitas teknik mungkin tidak diragukan kapasitas WSKT,” katanya dikutip dari Antara, Selasa (8/8/2023).

WSKT sendiri mendapatkan kontrak kerja untuk sejumlah proyek pendukung kawasan IKN mulai dari akses jalan tol, hingga pembangunan gedung kementerian koordinator.

Kendati demikian, menurut Toto, WSKT memerlukan kepastian dari sisi pembiayaan untuk menunjang modal kerja pembangunan proyek IKN.

“WSKT mungkin memerlukan kepastian dari sisi financing apakah mereka cukup solid untuk pembiayaan proyek proyek yang sedang berjalan selain proyek IKN,” katanya.

Kepemilikan Proyek

Dihubungi terpisah, SVP Corporate Secretary WSKT Ermy Puspa Yunita memaparkan, berdasarkan kepemilikan proyek, perolehan nilai kontrak baru (NKB) masih didominasi oleh proyek pemerintah sebesar 66,24 persen, diikuti oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebesar 13,62 persen, proyek Swasta sebesar 1,29 persen, dan anak perusahaan sebesar 18,85 persen.

Selain itu, Waskita Karya juga lebih selektif dalam memilih proyek terutama dalam hal kepastian pembayaran.

"Saat ini Perseroan sangat selektif dalam memilih proyek terutama dalam hal kepastian pembayaran, terdapat uang muka dan monthly payment serta sudah melalui Komite Manajemen Resiko Konstruksi sehingga harapannya proyek-proyek yang didapatkan oleh Waskita dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu serta memberikan dampak positif bagi kinerja perusahaan,” kata Ermy.

 

 

2 dari 4 halaman

BUMN Karya

Dibandingkan BUMN karya lain, WSKT terhitung mendapatkan kontrak proyek paling besar yaitu Rp4,33 triliun secara porsi, dari total nilai sebesar Rp7,22 triliun.

PT PP Tbk (PTPP) telah menerima total nilai kontrak dari IKN sebesar Rp4,15 triliun per akhir Juni 2023; PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) juga mendapat total kontrak proyek IKN mencapai Rp3,48 triliun. Sementara itu, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mengerjakan tujuh proyek di IKN senilai Rp2,9 triliun.

Sejumlah proyek IKN yang digarap WSKT meliputi jalan tol IKN Segmen 5A, proyek Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4, serta proyek gedung Sekretariat Presiden dan fasilitas Gedung penunjang.

Kemudian, proyek gedung dan kawasan Kementerian Koordinator (Kemenko) Paket 3, proyek gedung dan kawasan Kemenko Paket 4, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 1, 2 dan 3, serta proyek Jalan Feeder Distrik Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) yang baru saja pada awal Juli 2023 ini dilakukan penandatanganan kontrak kerja.

3 dari 4 halaman

Bank Tanah Fasilitasi Proyek Bandara VVIP IKN Nusantara

Badan Bank Tanah mendukung pembangunan bandar udara (bandara) very very important person (VVIP) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Pimpinan Proyek Badan Bank Tanah Kabupaten Penajam Paser Utara Syafran Zamzami mengatakan Bank Tanah mendukung penuh pembangunan Bandara Naratetama di IKN sesuai dengan amanat Perpres Nomor 31 Tahun 2023 tentang Percepatan Pembangunan dan Pengoperasian Bandar Udara VVIP untuk Mendukung Ibu Kota Nusantara.

"Untuk menindaklanjuti Perpres 31/2033 tersebut kami sudah melakukan pekerjaan land clearing perimeter bandara, melakukan inventarisasi data penggarap yang menguasai secara fisik di lapangan, serta melakukan pemasangan patok tanda batas," kata Syafran dikutip dari Antara Senin (7/8/2023).Badan Bank Tanah juga menyiapkan lokasi reforma agraria serta untuk kepentingan pemerintah, pemerataan ekonomi, dan pembangunan nasional, termasuk lokasi pembangun Bandara Naratetama, kawasan lindung, dan jalan tol.

Ditinjau Menhub

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau langsung pembangunan bandara VVIP di IKN Nusantara. Dia menargetkan bandara itu bisa digunakan pada 17 Agustus 2024 mendatang.

Diketahui, pembangunan bandara VVIP IKN Nusantara berada di Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. Menhub mendorong percepatan pembangunan bandara VVIP, baik dari sisi udara maupun sisi darat.

"Saat ini tengah dilaksanakan proses persiapan pembangunan bandara, yang merujuk pada desain runway dan terminal karya anak bangsa. Kita harapkan apa yang kita bangun ini akan dapat digunakan pada saat 17 Agustus 2024," ujar Menhub dalam keterangannya, Sabtu (5/8/2023).

Menhub Budi menyebut, desain bandara VVIP akan menunjukkan ciri khas budaya Kalimantan. Di samping itu, bandara juga akan berkonsep ramah lingkungan atau green airport serta memperhatikan sisi estetika.

"Kita akan memberikan satu upaya yang terbaik agar arsitektur dari sini tampak budaya dari Kalimantan, dan jangan lupa konsepnya green airport," lanjut Menhub.

 

4 dari 4 halaman

Wewenang Kemenhub

Wewenang KemenhubSesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 31 Tahun 2023 tentang Percepatan Pembangunan dan Pengoperasian Bandara VVIP IKN, Menhub bersama Menteri PUPR ditunjuk oleh Presiden RI Joko Widodo untuk memimpin pembangunan serta pengoperasian Bandara VVIP.

Bandara VVIP IKN akan digunakan untuk melayani kepentingan kegiatan pemerintahan di IKN. Dibangun dengan luas terminal VVIP 2000 meter persegi (m²) dan terminal VIP 5000 m² serta runway sepanjang 3000 x 485 meter, bandara ini berjarak sekitar 25 kilometer (km) dari Bandara Sepinggan, Balikpapan dan sekitar 107 km dari Bandara Samarinda.

Pakai Dana APBN Adapun pendanaan pembangunan dan pengoperasian Bandara VVIP bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam kunjungan kerjanya, Menhub juga meninjau Terminal Tipe A Batu Ampar di Balikpapan.