Sukses

Tugas Direksi Baru ITDC dari Erick Thohir: Sehatkan Keuangan

Tugas ITDC adalah menjadi akselerator dari wilayah yang dikelolanya seperti Nusa Dua dan Mandalika. Ini sejalan dengan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) tengah berupaya untuk bisa mengembangkan sektor pariwisata di Indonesia. Termasuk juga menyehatkan kondisi keuangan perusahaan yang mengelola Nusa Dua, Bali dan Mandalika, Nusa Tenggara Barat itu.

Direktur Utama ITDC Ari Respati mengungkap, pihaknya mendapat tugas penting dari Menteri BUMN Erick Thohir setelah resmi dilantik pada Agustus 2022 lalu. Transformasi keuangan hingga transformasi budaya menjadi fokus yang harus digarapnya.

"Salah satu tujuannya adalah transformasi keuangan, melakukan penyehatan keuangan. Sehingga Direktur Keuangan memotret semua kegiatan ITDC dari sisi keuangannya," ujar dia dalam Media Briefing di Jakarta, Selasa (8/8/2023).

Sejalan dengan upaya penyehatan keuangan, Ari tak mau juga memalingkan kepentingan untuk membuat program yang berdampak ke masyarakat. Misalnya, dengan membuka lapangan kerja dari berbagai event yang digelar.

"Tujuan utama penyehatan itu benar, tapi juga memastikan penyerapan tenaga kerja yang masuk dalam event itu mayoritas lokal, itu wajib. Karena bentuk pertanggung jawab kami bukan hanya angka, atau untung dan rugi, tapi bagaimana masyarakat itu terdampak dari kegiatan," tegasnya.

Setelah adanya pergantian di sisi manajemen, Ari langsung mengambil langkah untuk evaluasi semua kegiatan ITDC. Diantaranya hajat olahraga seperti MotoGP, World Superbike (WSBK), dan gelaran serupa lainnya.

Dia menegaskan, tugas ITDC adalah menjadi akselerator dari wilayah yang dikelolanya seperti Nusa Dua dan Mandalika. Ini sejalan dengan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika. Artinya, event seperti MotoGP dan WSBK tak berbicara sebatas untung-rugi, tapi efek berganda dari gelaran tersebut.

"Jadi fluktuatif, (WSBK) rugi, tapi MotoGP untung, yang namanya event itu biasa," kata dia.

 

2 dari 4 halaman

Berbagi Hak Komersial

Sebagai upaya untuk menyehatkan keuangan agar mencatat untung, pihaknya juga menjalin komunikasi dengan pemegang hak komersial MotoGP dan WSBK, Dorna Sports. Keduanya membahas pembagian keuntungan dari iklan yang dilakukan soal event yang digelar bersama ITDC.

"Alhamdulillah hubungan kami dengan Dorna sangat amat baik. Kami sedang mencoba berdiskusi dengan Dorna," ungkapnya.

"Salah satunya bagaimana komersialisasi dari iklan itu bisa dibagi bareng-bareng," sambung Ari Respati.

 

3 dari 4 halaman

Modal Tarik Investor

Diberitakan sebelumnya, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) telah mencari minat investor untuk mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Modalnya, perusahaan telah membangun sejumlah infrastruktur dasar hingga berdirinya Sirkuit Mandalika.

Direktur Utama ITDC Ari Respari menjelaskan beberapa langkah untuk meyakinkan investor telah dilakukan. Selain dari adanya Sirkuit Mandalika, dia juga menjagokan telah berdirinya Hotel Pullman di KEK Mandalika.

"Nah hadirnya sirkuit adalah bagian kecil dari upaya ITDC menunjukkan bahwa adanya investasi di Mandalika sama seperti yang kami lakukan di Pullman Hotel," ujar dia dalam Media Briefing di Jakarta, Selasa (8/8/2023).

Di sisi lain, ITDC juga sudah membangun jalan sepanjang 37 kilometer (km) di KEK Mandalika. Kemudian, melengkapi utilitas sepanjang 10,7 km termasuk jaringan air bersih, serta, pemenuhan sekitar 23.000 kubik ground water tank (GWT).

"Apakah setelah itu kita akan berinvestasi? Tentunya tidak, dengan bermodalkan 37 km infrastruktur jalan, dengan bermodalkan 10,7 km utiliti kita, dengan bermodal apa yang sudah kita punya, kita mengharapkan investasi mulai berdatangan," ungkapnya.

Ari menegaskan, untuk mengundang investor masuk itu tentu membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Apalagi, saat ini banyak pemilik modal yang tengah berupaya bangkit dari dampak pandemi Covid-19.

Pada saat yang sama, ITDC punya misi untuk menyehatkan kondisi keuangan. Tujuannya, lagi-lagi mengembangkan KEK Mandalika sehingga memiliki dampak ekonomi yang luas.

"Membutuhkan waktu? Jelas. Belum lagi sembuh dari masa pandemi, kita harus kembali meyakinkan investor luar kita ini masuk menjadi perusahaan yang sudah sehat," paparnya.

 

4 dari 4 halaman

Sirkuit Bukan Satu-satunya Tujuan

Pada kesempatan ini, Ari menjelaskan kalau Sirkuit Mandalika awalnya bukan menjadi penugasan inti bagi ITDC di KEK Mandalika. Dia juga merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2014 Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika.

Menurutnya, mandat dari pemerintah adalah pengembangan KEK Mandalika secara menyeluruh. Dimana, pembangunan kawasan seluas 1.200 hektare tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

"Jadi bisa dibayangkan modal yang dibutuhkan itu besar sekali. Apakah Rp 3 triliun cukup? tidak, apakah Rp 6 triliun cukup? Tidak. Mungkin kalau untuk menjadikan Mandalika seperti Nusa Dua dibutuhkan ber-triliun-triliun untuk membangun infrastruktur dasar, untuk lebih meyakinkan investor itu datang untuk berinvestasi," bebernya.