Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) menandatangani kontrak kerja sama pengadaan Rig pengeboran Banyu Urip Infill Clastic dengan ExxonMobil Cepu Ltd pada Kamis, 10 Agustus 2023 .
Penandatanganan kontrak dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Drilling Services Indonesia Rio Dasmanto dan Senior Vice President Production ExxonMobil Indonesia Muhammad Nurdin.
Baca Juga
Hadir juga Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Soetjipto, menyaksikan secara langsung penandatanganan tersebut.
Advertisement
Direktur Pertamina Drilling, Rio Dasmanto mengungkapkan bahwa penandatanganan ini dalam rangka mendukung EMCL untuk melakukan kegiatan pengeboran pada tujuh sumur di Lapangan Banyu Urip Blok Cepu. Pengeboran tujuh sumur itu pun bernilai fantastis, sebesar USD 32 juta atau sekitar Rp. 485 miliar.
"Exxon ini adalah customer loyal kami, jadi untuk drilling campaign 2024 mereka sudah pesan ke kami sejak 2020, jadi 2 tahun sebelumnya mereka sudah pesan rignya dan mereka pesan rig yang sama, itu salah satu dari rig terbaik kami karena punya teknologi terkini," beber Rio di Kantor SKK Migas, Jakarta, Kamis (10/8/2023).
Produksi Minyak KKKS ExxonMobil Cepu
Sebagai informasi, produksi minyak KKKS ExxonMobil Cepu Ltd saat ini mencapai sekitar 164 ribu barel minyak per hari (BOPD) atau sebesar 114 persen dari target APBN 2023.
Dwi Soetjipto mengatakan, penandatanganan kontrak pengadaan rig untuk pengeboran Banyu Urip Infill Clastic merupakan representasi dari kesuksesan kolaborasi antara EMCL, PHE dan PDSI untuk mempercepat pendapatan rig, sehingga jadwal pemboran dapat dimajukan dari semula September 2024 menjadi Februari 2024.
Pemboran ini diestimasikan akan memproduksikan cadangan lebih dari 42 juta barel serta membuktikan cadangan reservoir clastics.
"Lapangan Banyu Urip merupakan salah satu kontributor terbesar produksi minyak nasional saat ini. Untuk itu, eksekusi program pengeboran ini diharapkan dapat dilakukan secara tepat waktu dan efisien, karena dinamika dari Banyu Urip sangat mempengaruhi produksi nasional”, terang Dwi.
ExxonMobil Kejar Produksi Minyak 42 Juta Barel dari Blok Cepu
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) ExxonMobil Cepu Ltd terus menjaga kinerja produksi blok Banyu Urip yang hingga Juni 2023.
Upaya ini dilakukan untuk menjadikan blok Banyu Urip sebagai salah satu kontributor terbesar produksi minyak secara nasional.
Dalam mewujudkannya, PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) dan perusahaan ExxonMobil Cepu Ltd menandatangani kesepakatan kerja sama dalam mendukung produksi lapangan di pengeboran Banyu Urip.
Penandatanganan itu menyepakati pengadaan Rig pengeboran Banyu Urip Infill Clastic, yang dilakukan secara langsung oleh Direktur Pertamina Drilling, Rio Dasmanto dan Senior Vice President Production ExxonMobil Indonesia, Muhammad Nurdin.
Produksi Minyak KKKS Exxon
MobilSebagai informasi, Produksi minyak KKKS ExxonMobil Cepu Ltd saat ini sekitar 164 ribu barel minyak per hari (BOPD) atau sebesar 114 persen dari target APBN 2023.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto pun turut menyaksikan penandatanganan tersebut. Hadir juga Deputi Dukungan Bisnis Rudi Satwiko, Deputi Eksploitasi Wahju Wibowo, dan Presiden ExxonMobil Indonesia Carole Gall.
“Penandatanganan kontrak pengadaan rig untuk pengeboran Banyu Urip Infill Clastic yang kita saksikan hari ini adalah representasi dari kesuksesan kolaborasi antara EMCL, PHE dan PDSI untuk mempercepat pendapatan rig sehingga jadwal pemboran dapat dimajukan dari yang semula September 2024 menjadi Februari 2024," kata Dwi Soetjipto dalam pernyataannya, Kamis (10/8/2023).
Dwi menjelaskan bahwa, pemboran yang akan dilaksanakan ini merupakan eksekusi dari proyek yang mendapat insentif dari Pemerintah.
Advertisement
Cadangan Migas
Pemboran ini diestimasikan akan memproduksikan cadangan lebih dari 42 juta barel serta membuktikan cadangan reservoir clastics.
"Saya menyampaikan apresiasi tinggi kepada Kontraktor Kontrak Kerja Sama Wilayah Kerja Cepu, terutama operator ExxonMobil Cepu Limited yang telah bekerja keras sehingga kesepakatan hari ini dapat ditandatangani", tutur Dwi.
Dia juga berharap, performa kerja yang baik dapat terus dilanjutkan saat eksekusi pengeboran Banyu Urip Infill Clastic direalisasikan. Hal itu karena merupakan pekerjaan yang sangat strategis sebagai salah satu program kerja untuk menahan decline rate produksi di Banyu Urip.
Seperti diketahui, Lapangan Banyu Urip merupakan salah satu kontributor terbesar produksi minyak nasional saat ini. "Untuk itu, eksekusi program pengeboran ini diharapkan dapat dilakukan secara tepat waktu dan efisien, karena dinamika dari Banyu Urip sangat mempengaruhi produksi nasional," jelasnya.