Liputan6.com, Medan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menemukan dua hambatan dalam pengerjaan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Binjai-Pangkalan Brandan. Namun, kendala itu disebut tak mengganggu target penyelesaiannya pada akhir 2023 mendatang.
Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Perekonomian dan Kemaritiman Salamat Simanullang mengatakan dua kendala itu adalah pembebasan lahan dan kondisi geologi.
"Isu yang menonjol mungkin ada dua ya, yang pertama adalah isu sosial itu pembebasan lahan yang sampai saat ini ada 4 lokasi, tapi sejauh ini sudah akan selesai," ujarnya saat meninjau JTTS ruas Binjai-Pangkalan Brandan, Medan, Sumatera Utara, ditulis Minggu (12/8/2023).
Advertisement
Kondisi Tanah
Sementara itu, isu kedua adalah masalah teknis dari kondisi geologi tanah. Salah satu temuannya adalah kondisi tanah yang cenderung basah, sehingga memerlukan tambahan upaya dari sisi konstruksi.
"Sehingga ini membuat proses pelaksanaannya sedikir terkendala sehingga perlu perpanjangan waktu untuk konstruksinya," kata dia.
Salamat menyebut, salah satu kondisi diketahui seiring dengan berjalannya proses konstruksi. Sehingga, membutuhkan waktu tambahan untuk pengerjaan dari rencana awal.
"Ini yang membuat kondisinya menjadi dari sisi waktu terpaksa ada penambahan waktu pelaksanaan pekerjaannya," ungkap pejabat BPKP itu.
Solusi
Kendati ada dua kendala tersebut, kata dia, PT Hutama Karya (Persero) sebagai pelaksana proyek sudah menemukan solusinya. Sehingga tidak akan berpengaruh signifikan terhadap target penyelesaian yang sebelumnya sudah ditentukan.
"Kalau untuk ruas ini, kelihatannya sih akan tercapai, karena progres sampai hari ini sudah di angka 86 persen. Jadi praktis sisanya barangkali tidak signifikan lagi," ungkap dia.
Dia menyoroti soal pembebasan lahan di 4 titik di ruas Binjai-Pangkalan Brandan yang belum rampung. Tapi ada solusi konsinyasi yang ditempuh, sehingga diharapkan bisa memuluskan proses pembebasan tersebut.
"Jadi menitipkan uang di pengadilan. Nantinya setelah dilaksanakan proses konsinyasinya, tinggal melakukan eksekusi tentunya dengan bantuan APH (aparat penegak hukum) supaya tidak ada gejolak sosial di lapangan," jelasnya.
Advertisement
Enam Ruas Tol Rampung Tahun Ini
Diberitakan sebelumnya, Sebanyak enam ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) garapan PT Hutama Karya (Persero) akan rampung tahun ini. Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto menyebut hal itu sesuai dengan rencana perusahaan.
Budi mengatakan rampungnya 6 ruas tol tahun ini akan melengkapi jaringan Jalan Tol Trans Sumatera yang juga telah rampung dan beroperasi sebelumnya. Keenam ruas tol itu diantaranya, Sigli-Banda Aceh, Kuala Tanjung-Pematang Siantar, Pekanbaru-Bangkinang, Bangkinang-Pangkalan, Binjai-Pangkalan Brandan, dan Kisaran-Indrapura.
Meski begitu, ada satu ruas yang belum bisa rampung tahun ini. Yakni, jalan tol Sicincin-Padang yang ditarget rampung tahun depan.
"Pekanbaru-Bangkinang sudah 100 persen, Bangkinang-Pangkalan juga tahun ini. Ini Sicincin-Padang belum selesai tahun ini, tahun depan," ujarnya di Jakarta, ditulis Jumat (11/8/2023).
Progres Pembangunan
Secara rinci, progres pembangunan tol Sigli-Banda Aceh sepanjang 74 km sudah mencapai 82,07 persen dengan pembebasan lahan 87,72 persen. Pembangunan ruas ini memakan sana Rp 14,05 triliun.
Kemudian, ruas Kuala Tanjung-Pematang Siantar sepanjang 93 km sudah mencapai 85,5 persen dengan pembebasan lahan 94,9 persen. Biaya investasi pembangunannya mencapai Rp 13,7 triliun. Selanjutnya, ruas Pekanbaru-Bangkinang sepanjang 40 km dengan pengerjaan mencapai 93,2 persen dan pembebasan lahan 10p persen. Biaya yang dihabiskan ruas ini sebesar Rp 5,2 triliun.
Selanjutnya, Bangkinang-Pangkalan sepanjamh 24,7 km dengan proses pengerjaan 76,6 persen dan pembebasan lahan 93,8 persen. Nilai investasinya mencapai Rp 4,9 triliun. Jalan tol Binjai-Pangkalan Brandan sepanjanh 58 km dengan pembangunan mencapai 82,6 persen dan pembebasan lahan 96,5 persen. Biaya yang diserap mencapai Rp 11,3 triliun.
Lalu, Kisaran-Indrapura sepanjang 48 km dengan progres 88,2 persen dan pembebasan lahan 99,5 persen. Biaya investasi pembangunannya mencapai Rp 6,7 triliun.
Adapun ruas yang sudah beroperasi meliputi ruas tol Medan-Binjai, Bakauheni-Terbanggi Besar, Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung tahap I dan tahap II. Lalu, Palembang-Simpang Indralaya, Pekanbaru-Dumai, serta Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu.
Advertisement