Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto mendeklarasikan diri bahwa Partai Golkar mengusung Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden (Capres) dalam Pemilu 2024.
Hadir dalam deklarasi itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zukifli Hasan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, serta Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Baca Juga
Prabowo sebelumnya didukung Gerindra dan PKB dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR). Saat ini bertambah dua partai pendukung yakni Golkar dan PAN.
Advertisement
Bukan tanpa alasan Airlangga Hartarto dukung Prabowo jadi Calon Presiden. Yang utama, Golkar yakin, Prabowo bisa melanjutkan kebijakan-kebijakan Presiden Jokowi. Secara, Prabowo merupakan Menteri Pertahanan di era Presiden Jokowi.
Sudah di Jalur Benar
Airlangga yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu menjelaskan Indonesia sekarang sudah berada dalam jalur yang benar, dengan pendapatan perkapita saat ini USD 4.500.
Dia memperkirakan akhir tahun 2024 atau di akhir pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin ditargetkan USD 5.500.
"Target selanjutnya lebih dari USD 10.000 dan ini harus dibawa kepemimpinan dan nakhoda yang tepat," katanya menegaskan.
Airlangga mengakui kepemimpinan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto searah, sejalan dan setujuan dari Partai Golkar.
"Kepemimpinan Bapak Prabowo Subianto sangat tepat, egaliter, searah sejalan dan setujuan dengan Partai Golkar," ujarnya
Prabowo Tegaskan Tak Ada Arahan Jokowi PAN dan Golkar Dukung Dirinya: Beliau Sangat Demokratis
Partai Golkar dan PAN resmi mendeklarasikan dukungannya terhadap Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden (Capres) 2024. Terkait hal ini, Prabowo menepis anggapan bahwa dukungan Golkar dan PAN terhadap dirinya atas arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Prabowo menyatakan, bahwa Presiden Jokowi adalah orang yang demokratis dan menghormati independensi setiap partai politik (parpol).
"Jadi begini, Pak Jokowi orang yang sangat demokratis jadi beliau sangat menghormati independensi dan hak setiap partai politik saya kira itu yang harus saya tegaskan, jadi apapun keputusan partai manapun beliau pasti merestui," kata Prabowo saat jumpa pers di museum perumusan naskah proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2023).
Menteri Pertahanan (Menhan) ini menegaskan bahwa Jokowi tidak akan mendikte Golkar dan PAN. Menurutnya, Jokowi tidak melarang setiap parpol mengambil keputusan.
"Apapun keputusan partai, partai apapun, pengalaman saya dan keyakinan saya, saya kira semua ketua umum beliau tidak akan melarang, tidak akan mendikte, itu yang kenyataannya demikian," ucapnya.
Â
Advertisement
Singgung Perindo
Prabowo mengambil contoh Partai Perindo yang awalnya mendukung dirinya di Pilpres 2024, namun akhirnya parpol pimpinan Hary Tanoesoedibjo itu berubah haluan politik.
"Buktinya sudah banyak, suatu saat Perindo datang ke kami mengatakan mendukung saya kemudian Perindo berubah haluan dan keluar," ujarnya.
"Dan Presiden Jokowi tidak campur tangan sama sekali. Saya kira yang saya tegaskan dan saya kira semua ketua umum partai setuju," ucap Prabowo Subianto menandaskan.