Liputan6.com, Medan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) melakukan pengawalan pengerjaan Proyek Strategis Nasional (PSN), termasuk Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Menyusul ada target dari pemerintah untuk merampungkan sejumlah PSN di 2024, tahun depan.
Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Perekonomian dan Kemaritiman Salamat Simanullang menerangkan ada 2 masalah yang ditemui secara umum dalam pengerjaan PSN. Pertama, masalah pembebasan lahan. Kedua, masalah kondisi tanah lokasi konstruksi.
"Kita dari sisi BPKP pada dasarnya kita ingin meninjau bagaimana proses pembangunan jalan tol ini karena ini menjadi salah satu PSN menjadi satu prioritas bapak Presiden," ujar dia saat meninjau JTTS ruas Binjai-Pangkalan Brandan, Medan, Sumatera Utara, ditulis Minggu (12/8/2023).
Advertisement
Melalui peninjauan ini, Salamat ingin memastikan setiap kendala yang dihadapi bisa mendapat solusi. Sehingga, tak mengganggu target penyelesaian tadi.
"Kita ingin meyakinkan kendala-kendala apa yang ada di lapangan sehingga kita bisa mencarikan solusi untuk percepatan pembangunannya seperti sama-sama kita tahu, pak Presiden menginginkan kalau bisa semua PSN ini bisa diselesaikan di 2024," urainya.
"Jadi dalam konteks itulah kita mencoba melakukan kunjungan langsung ke lapangan secara sampling untuk melihat permasalahan-permasalahan yang ada di lapangan," sambung Salamat.
Menurut dia, pembebasan lahan dan kondisi tanah lokasi konstruksi menjadi masalah yang kerap ditemui di seluruh PSN. Sama halnya dengan yang ditemui di proyek Jalan Tol Trans Sumatera ruas Binjai-Pangkalan Brandan.
"Kalau kita lihat di seluruh proyek PSN gitu ya, 2 isu tadi ini adalah isu yang hampir terjadi di semua tempat. Jadi tidak ada isu yang spesifik banget dalam konteks proyek ini. Seperti tadi masalah teknis, masalah sosial, rata-rata proyek pemerintah itu, itu permasalahan yang dihadapi," bebernya.
Progres Pembangunan
Informasi, pengerjaan proyek Jalan tol Binjai-Pangkalan Brandan sepanjang 58 km sudah mencapai 86 persen dan pembebasan lahan 96,5 persen. Biaya yang diserap mencapai Rp 11,3 triliun. Data ini dihimpun per Agustus 2023.
"Kalau kita ini karena konstruksi Binjai-Pangkalan Brandan ya, saat ini 86 persen seksi II dan seksi III nya 82 persen. Untuk tanahnya 92 persen," ungkap Project Director Jalan Tol untuk Binjai Pangkalan Brandan PT Hutama Karya, Hestu Budi.
Hestu memastikan kalau pengerjaan ruas Binjai-Pangkalan Brandan ini tak akan molor. Artinya, bakal beroperasi sesuai target di akhir 2023 mendatang.
"Akhir 2023 harus selsai. Kalau pun ada hambatan, kalau tanahnya nanti agak melompat-lompat sedikit ya mungkin khususnya seksi III ya, seksi II insyaaAllah selesai di 2023, kalau seksi III nya melompat mungkin sedikit karena tanahnya masih belum (selesai)," paparnya.
Advertisement
Enam Ruas Tol Rampung Tahun Ini
Diberitakan sebelumnya, Sebanyak enam ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) garapan PT Hutama Karya (Persero) akan rampung tahun ini. Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto menyebut hal itu sesuai dengan rencana perusahaan.
Budi mengatakan rampungnya 6 ruas tol tahun ini akan melengkapi jaringan Jalan Tol Trans Sumatera yang juga telah rampung dan beroperasi sebelumnya. Keenam ruas tol itu diantaranya, Sigli-Banda Aceh, Kuala Tanjung-Pematang Siantar, Pekanbaru-Bangkinang, Bangkinang-Pangkalan, Binjai-Pangkalan Brandan, dan Kisaran-Indrapura.
Meski begitu, ada satu ruas yang belum bisa rampung tahun ini. Yakni, jalan tol Sicincin-Padang yang ditarget rampung tahun depan.
"Pekanbaru-Bangkinang sudah 100 persen, Bangkinang-Pangkalan juga tahun ini. Ini Sicincin-Padang belum selesai tahun ini, tahun depan," ujarnya di Jakarta, ditulis Jumat (11/8/2023).
Progres Pembangunan Tol
Secara rinci, progres pembangunan tol Sigli-Banda Aceh sepanjang 74 km sudah mencapai 82,07 persen dengan pembebasan lahan 87,72 persen. Pembangunan ruas ini memakan sana Rp 14,05 triliun.
Kemudian, ruas Kuala Tanjung-Pematang Siantar sepanjang 93 km sudah mencapai 85,5 persen dengan pembebasan lahan 94,9 persen. Biaya investasi pembangunannya mencapai Rp 13,7 triliun. Selanjutnya, ruas Pekanbaru-Bangkinang sepanjang 40 km dengan pengerjaan mencapai 93,2 persen dan pembebasan lahan 10p persen. Biaya yang dihabiskan ruas ini sebesar Rp 5,2 triliun.
Selanjutnya, Bangkinang-Pangkalan sepanjang 24,7 km dengan proses pengerjaan 76,6 persen dan pembebasan lahan 93,8 persen. Nilai investasinya mencapai Rp 4,9 triliun. Jalan tol Binjai-Pangkalan Brandan sepanjanh 58 km dengan pembangunan mencapai 82,6 persen dan pembebasan lahan 96,5 persen. Biaya yang diserap mencapai Rp 11,3 triliun.
Lalu, Kisaran-Indrapura sepanjang 48 km dengan progres 88,2 persen dan pembebasan lahan 99,5 persen. Biaya investasi pembangunannya mencapai Rp 6,7 triliun.
Adapun ruas yang sudah beroperasi meliputi ruas tol Medan-Binjai, Bakauheni-Terbanggi Besar, Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung tahap I dan tahap II. Lalu, Palembang-Simpang Indralaya, Pekanbaru-Dumai, serta Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu.
Advertisement