Liputan6.com, Lhokseumawe Sebagai sahabat finansial masyarakat Indonesia, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) tidak hanya berperan menjadi penggerak perekonomian tetapi juga sahabat sosial yang peduli pada pendidikan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan lingkungan hidup.
Bersama Relawan Bakti BUMN, BSI berkomitmen untuk menuntaskan misi sosial dan lingkungan di Meunasah Asan, Aceh Timur. Bertempat di Hotel Rajawali Lhokseumawe, Senin (14/8), BSI bersama Kementerian BUMN melepas Relawan Bakti BUMN untuk pelaksanaan kegiatan bersama masyarakat dan untuk masyarakat Desa Meunasah Asan secara simbolis lewat pemberian atribut Relawan Bakti BUMN.
Baca Juga
Program Bakti BUMN Meunasah Asan, Aceh Timur ini diikuti oleh total sepuluh relawan yang berasal dari BUMN di seluruh Indonesia dan sebelumnya telah diseleksi oleh Kementerian BUMN. Relawan yang lolos seleksi dari BUMN itu nantinya akan mengadakan berbagai kegiatan dari 15 – 17 Agustus 2023 dalam tiga bidang yaitu pendidikan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan lingkungan hidup.
Advertisement
Regional CEO BSI Region 1 Aceh Wisnu Sunandar mengatakan BSI sebagai sahabat finansial tak hanya berperan sebagai salah satu penggerak perekonomian di Aceh, melainkan juga sebagai sahabat sosial.
"Kolaborasi lewat program Relawan Bakti BUMN Batch IV ini merupakan wujud sahabat sosial dalam bentuk dukungan komitmen BSI untuk memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat dan negeri," kata Wisnu.
Menurut Wisnu, program ini dapat memberikan pengalaman baru kepada para insan BUMN dalam mengetahui persoalan yang terjadi di tengah masyarakat Aceh, serta memberikan berbagai solusi bagi persoalan yang terjadi, khususnya di Desa Meunasah Asan, Kecamatan Madat, Aceh Timur.
“Saya berharap, partisipasi para relawan di Meunasah Asan dapat membuat peningkatan kapabilitas masyarakat desa dalam pengolahan ikan bandeng yang berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat desa,” kata Wisnu.
Program Bakti BUMN Batch IV
Sementara itu, Direktur TJSL Kementerian BUMN, Fahrudin Muhtahmin menyatakan rasa terima kasihnya kepada pihak BSI yang telah mengkoordinir program Bakti BUMN di desa Meunasah Asan.
“Sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada Pak Wisnu dan jajaran atas persiapan yang sudah BSI lakukan sehingga para relawan bisa bersama mengikuti program Bakti BUMN ini di Meunasah Asan," kata Fahrudin.
Program Bakti BUMN Batch IV ini juga memberikan kesempatan untuk seluruh pegawai BUMN untuk ikut serta dengan suka rela dalam program tanggung jawab sosial dan lingkungan BUMN. Pada program Bakti BUMN Batch IV ini terpilih 10 lokasi yang akan menjadi tempat pengabdian bagi para relawan yaitu Meunasah, Sukabumi, Pandeglang, Sragen, Kulon Progo, Malang, Panglipuran, Lombok, Namlea dan Jayapura.
Dalam hal pemilihan kegiatan di tiap wilayah, telah dilakukan social mapping and analysis atas isu-isu yang menjadi perhatian di masyarakat tersebut. Hal ini sejalan dengan fokus prioritas Program TJSL BUMN yang ditetapkan Kementerian BUMN, yaitu Pendidikan, Lingkungan dan Pengembangan UMK.
Advertisement
Momentum Penerapan Green Economy
Selain itu, program ini juga menjadi momentum yang tepat bagi para insan BUMN untuk bisa ikut andil dalam memberikan kontribusi positif dengan terus berupaya menerapkan green economy. Salah satunya melalui program Desa Bangun Sejahtera Indonesia (Desa BSI) di Meunasah Asan, Aceh Timur yang meliputi bidang Usaha Kecil Menengah (UKM) melalui pengembangan budidaya ikan bandeng, serta bidang lingkungan lewat penanaman pohon mangrove & penggunaan panel surya di sekitar tambak ikan bandeng.
Wisnu berharap rangkaian kegiatan Program Relawan Bakti BUMN Batch IV ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar sehingga tujuan dan nilai atas pelaksanaan program memiliki dampak yang maksimal untuk masyarakat dan relawan. Di sisi lain, Fahrudin juga mengungkapkan harapan terhadap kesinambungan program Bakti BUMN.
“Acara ini bukan hanya 3 atau 4 hari ini, yang setelah selesai lalu berlalu begitu saja. Harapannya adalah ada proses berkesinambungan dari program yang telah kita lakukan, baik untuk stakeholder yang nanti ada di Meunasah Asan maupun bagi diri kita sendiri selaku manusia sosial,” pungkas Fahrudin.
(*)