Sukses

Presdir Fadjar Gunawan: Panin Dai-ichi Life Sudah Bayarkan Klaim Rp 421 Miliar per Juni 2023

Sepanjang periode 1 Januari - 30 Juni 2023 saja, Panin Dai-ichi Life telah membayarkan klaim dengan total nilai lebih dari Rp 421 Miliar yang meliputi klaim Kesehatan, Tutup Usia, dan Penyakit Kritis.

Liputan6.com, Jakarta Sepanjang periode 1 Januari - 30 Juni 2023 saja, Panin Dai-ichi Life sendiri telah membayarkan klaim asuransi dengan total nilai lebih dari Rp 421 Miliar yang meliputi klaim Kesehatan, Tutup Usia, dan Penyakit Kritis.

Terbaru, sebagai wujud nyata komitmen bagi nasabahnya, Panin Dai-ichi Life kembali membayarkan klaim asuransi tutup usia sebesar Rp2,5 miliar kepada perwakilan ahli waris nasabah bancassurance di Semarang, Jawa Tengah.

Klaim ini merupakan salah satu manfaat dari produk asuransi jiwa Panin Smart Secure Wealth dan Panin Premier Protection yang dipasarkan melalui jalur pemasaran Bancassurance Panin Bank.

Serah terima klaim kepada perwakilan ahli waris dilakukan secara simbolis oleh Presiden Direktur Panin Dai-ichi Life, Fadjar Gunawan yang didampingi oleh Head of Bancassurance Panin Dai-ichi Life, Hendrawati Subali pada, Jumat, (11/8/2023).

“Risiko tutup usia bisa terjadi kepada siapa saja tanpa mengenal usia, sehingga kami terus berupaya menyediakan solusi perlindungan yang inovatif seiring dengan bertambahnya kebutuhan para Nasabah kami. Klaim asuransi yang kami bayarkan ini menjadi moment of truth sekaligus bukti komitmen nyata atas pelayanan Panin Dai-ichi Life kepada para nasabahnya,” ujar Fadjar Gunawan, Selasa (15/8/2023).

Untuk diketahui, sesi penyerahan klaim yang berlangsung di Panin Bank KCU Semarang ini juga dihadiri oleh Fery R. Haryadi selaku Sub-Branch Manager Panin Bank KCP Majapahit, Yani Benyamin selaku Branch Manager Panin Bank KCU Semarang, dan Marry Ariesta selaku Wealth Relation Manager Panin Bank KCU Semarang.

Pembayaran Klaim

Komitmen pembayaran klaim yang sesuai dengan manfaat polis selalu menjadi prioritas Panin Dai-ichi Life. Sepanjang periode 1 Januari - 30 Juni 2023 saja, Panin Dai-ichi Life telah membayarkan klaim dengan total nilai lebih dari Rp 421 Miliar yang meliputi klaim Kesehatan, Tutup Usia, dan Penyakit Kritis.

Sebagai perusahaan asuransi berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Panin Dai-ichi Life selalu menjaga tingkat solvabilitas (RBC) di atas ketentuan OJK yang sebesar 120 persen. Per 30 Juni 2023, tingkat solvabilitas Panin Dai-ichi Life berada di level 1.457,73 persen dengan total aset konvensional tercatat sebesar Rp 8,86 triliun.

2 dari 3 halaman

Bisnis Asuransi Jiwa Bakal Booming di 2023

Bisnis asuransi di dunia diperkirakan akan tumbuh pesat di tahun 2023. Sebabnya, masyarakat dunia mulai menyadari pentingnya proteksi kesehatan dan juga antisipasi terhadap penyakit kritis.

"Bisnis asuransi jiwa akan booming di tahun depan secara global. Akan sangat banyak orang membeli asuransi kesehatan dan penyakit kritis. Ini mengemuka dalam sebuah event global belum lama ini yang saya ikuti m," ungkap Country Chair MDRT Indonesia 2021-2023, Dedy Setio di sela peluncuran buku Jejak Langkah Para Pemenang - Kumpulan Kisah Sukses 50 Agen Asuransi Jiwa di Jakarta, dikutip Sabtu (5/11/2022).

Dedy menjelaskan, kesadaran akan pentingnya memiliki polis asuransi kesehatan pribadi dan penyakit kritis meningkat setelah belajar dari pandemi Covid-19.

"Saat ini banyak orang terlena dengan asuransi kesehatan dari perusahaan. Tetapi itu hanya 1 sampai 2 tahun saja proteksinya. Sementara asuransi khusus penyakit kritis atau asuransi pribadi, itu diproteksi dengan limit hingga ratusam juta. Ini yang mulai disadari di luar negeri. Kita berharap potensi positif ini juga akan terjadi di Indonesia. Tinggal kita mau ambil peluangnya atau tidak," jelasnya.

Potensi pertumbuhan bisnis asuransi jiwa ini tentunya diharapkan sejalan dengan tingkat literasi dan inklusi keuangan yang diumumkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengalami pertumbuhan yang cukup pesat.

Sebabnya, dari sektor asuransi, produk-produk asuransi jiwa masih sangat minim di masyarakat. Terlihat dari jumlah polis individu yang baru mencapai 7 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Lantas bagaimana agar penetrasi asuransi jiwa lebih besar lagi?

Miliana Marten, mantan Country Chair MDRT Indonesia di kesempatan yang sama mengungkapkan salah satu solusi dalam mendorong peningkatan penetrasi asuransi jiwa, yakni perbanyak agen asuransi jiwa yang kompeten dalam menawarkan produk asuransi jiwa kepada masyarakat.

"Produk asuransi jiwa itu tidak kelihatan, maka perlu banyak agen yang datang menemui masyarakat untuk menjelaskan kegunannya dan menawarkan produk asuransi. Tentunya agen yang kompeten, profesional, sehingga bisa diterima nasabah," ungkap Miliana.

 

3 dari 3 halaman

Agen Asuransi

Miliana menjelaskan, hingga saat ini memang banyak yang daftar menjadi agen asuransi. Namun, sebanyak 80 persen para agen masih memilih menjadikan profesi agen asuransi sebagai pekerjaan part time.

"Ini jadi concern kami. Apalagi jika mereka akhirnya belum bisa berhasil. Maka inilah yang menjadi alasan kami luncurkam buku Jejak Langkah Para Pemenang ini," pungkas Miliana, yang juga bersama Dedy Setio termasuk dalam 50 narasumber yang berbagi kisah sukses sebagai agen asuransi jiwa dalam buku tersebut.

Didasari oleh keinginan yang kuat dari 50 agen asuransi jiwa yang sukses ini, mereka pun secara sukarela mengumpulkan kisah sukses hingga biaya penulisan dan penerbitan buku.

"Karena kami ingin para agen asuransi jiwa yang baru bergabung bisa mengikuti jalan kesuksesan dari para pendahulu yang sudah sukses. Ini tujuannya untuk memajukan industri asuransi jiwa terutama dalam peningkatan jumlah agen asuransi yang akan berimbas kepada peningkatan masyarakat Indonesia yang memiliki polis asuransi jiwa.

"Mengingat dari data yang ada baru sekitar 7 persen masyarakat Indonesia yang memiliki polis asuransi jiwa dari total jumlah penduduk Indonesia," ungkap Miliana.

Sementara Dedy menambahkan, jumlah agen asuransi jiwa yang masuk dalam kategori sukses dan berstandar internasional (MDRT) masih sangat minim. Dari total 500 ribu lebih agen yang tersertifikasi AAJI, yang masuk MDRT Indonesia baru 2.600 agen.

"Itu berarti baru 0,4 persen dari total agen asuransi jiwa, dan presentasi terkecil di dunia. Rata-rata agen MDRT di berbagai negara itu 1-3 persen dari total agen. Nah, ini yang menjadi latar belakang kami membuat buku ini agar para agen dan masyarakat bisa melihat peluang dalam bisnis asuransi. Dari menjual produk, agen mendapatkan bonus dari perusahaan, tetapi itu bisa membantu masa depan orang lain, kedua komisi dan bonus untuk kesejahteraannya dan keluarga," ungkap Dedy.