Sukses

Kualitas Udara Jakarta Buruk, Erick Thohir Ungkap 3 Penyebabnya

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap sejumlah faktor yang membuat kualitas udara Jakarta buruk. Utamanya faktor-faktor yang menyebabkan semakin banyaknya polusi udara Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap sejumlah faktor yang membuat kualitas udara Jakarta buruk. Utamanya faktor-faktor yang menyebabkan semakin banyaknya polusi udara Jakarta.

Ada 3 poin yang disebut Erick sebanyak penyumbang polusi ke udara di Jakarta. Pertama, polusi dari kendaraan, kedua, dari pabrik, ketiga, dari pembangkit listrik.

"Ini lihat polusi udara di Jakarta krn tiga hal, satu kendaraan, kedua pabrik, ketiga pembangkit tenaga listrik," ujar Erick Thohir dalam Seminar Nasional Universitas Al Azhar Indonesia di Jakarta, Selasa (15/8/2023).

Tapi, polusi paling banyak, kata dia, bersumber dari kendaraan. Menurutnya, hal ini perlu langsung diantisipasi, misalnya dengan penggunaan kendaraan dengan tingkat polusi yang minim.

"Tapi nomor satu kendataan. Artinya apa? kalau kita bicara tadi yang namanya knowledge base economy, selain ada EV, mobil kita juga perlu menggunakan biofuel utk mengurangi polusi kita," ungkapnya.

"Kita juga harus intervensi. kalau kita khawatir polusi ya mau ga mau kita harus melakukan perubahan dalam hidup kita. Salah satunya penggunaan motor dan mobil listrik, lalu juga penggunaan yang namanya biofuel," sambung Erick.

Jika melakukan hal ini, Erick optimistis kualitas udara Indonesia bisa semakin baik. Contoh suksesnya ada di Brasil yang menurutnya sudah bisa mengubah langitnya menjadi biru, artinya kualitas udaranya sudah makin baik.

 

2 dari 5 halaman

Jokowi Batuk-Batuk

Diberitakan sebelumnya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dikabarkkan sudah empat minggu didera batuk-batuk. Penyebabnya, kata dokter kepresidenan, dapat dikarenakan oleh polusi udara, yakni kualitas udara yang tak sehat dan buruk.

Kabar Jokowi mengalami batuk ini direspons Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) Mohammad Syahril. Bahwa batuk yang dialami Presiden dapat dikatakan sebagai salah satu gejala dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

ISPA adalah infeksi pada saluran napas atas akut, yang mana saluran napas bagian atas meliputi hidung, tenggorokan, faring, laring dan bronkus. Infeksi ini biasanya disebabkan oleh virus, tetapi dapat juga disebabkan oleh bakteri.

"Jadi seperti Pak Jokowi kemarin yang batuk-batuk, ISPA juga kan salah satu bentuknya. ISPA ditandai dengan batuk-batuk, kadang-kadang pilek," terang Syahril saat berbincang dengan Health Liputan6.com melalui sambungan telepon pada Selasa, 15 Agustus 2023.

 

3 dari 5 halaman

Menandakan Reaksi Tubuh

Menurut Syahril, gejala batuk seperti yang dialami Jokowi menandakan reaksi tubuh. Tubuh berupaya keras mengeluarkan zat yang dianggap polutan.

"Itu menandakan reaksi tubuh secara otomatis untuk mengeluarkan zat yang masuk ke tubuh kita, yang dianggap polusi tadi, yaitu dengan reaksi batuk, bersin-bersin," lanjutnya.

 

4 dari 5 halaman

Batasi Kendaraan

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi akan mempertimbangkan menerapkan sistem 4 in 1 atau minimal empat orang dalam satu mobil untuk mengurangi penggunaan kendaraan roda empat. Hal ini salah satu upaya pemerintah mengatasi permasalahan polusi udara di Jabodetabek.

"Berkaitan utilitas kendaraan, utilitas ini banyak yang menggunakan satu orang atau maksimal 2 orang, maka dipertimbangkan untuk membuat 3 in 1 itu jadi 4 in 1," kata Budi Karya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (14/8/2023).

"Jadi katakanlah yang dari Bekasi, Tangerang, Depok mereka bersama ke kantor gantian mobilnya sehingga jumlahnya menurun," sambungnya.

Menurut dia, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar masalah kualitas udara di Jabodetabek ditangani dengan serius dan intensif. Selain kebijakan 4 in 1, Budi menuturkan pemerintah akan memperketat uji emisi kendaraan yang keluar masuk Jabodetabek.

 

5 dari 5 halaman

Penegakan Hukum

Budi menyampaikan Kemenhub akan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan kepolisian dalam penegakan hukum bagi warga yang melanggar uji emisi. Dia memastikam kendaraan yang tak lolos uji emisi tak diperbolehkan melintas di Jabodetabek.

"Nanti (Kemenhub) bersama-sama pemda, bersama juga dengan kepolisian melakukan law enforcement kita perbanyak. Jika kendaraan tidak lolos uji emisi mereka tidak memiliki hak melakukan perjalanan di Jabodetabek," jelasnya.

Di sisi lain, Kementerian Perhubungan akan meminta PLN untuk menambah penyediaan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPKLU) untuk pengguna kendaraan listrik. Budi Karya juga meminta Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengintensifkan penggunaan kendaraan listrik.

"Saya sampaikan penggunaan EV ini perlu intensif Pak Gubernur lakukan saya lakukan tidak saja instansi pemerintah tapi swasta di Jabodetabek mulai menggunakan EV dari motor, dari mobil, dan bersamaan dengan yang lain," tutur Budi.

Video Terkini