Sukses

Puan Maharani Sindir Utang BUMN, Erick Thohir Pastikan Perusahaan Sehat

Total utang BUMN berada jauh di bawah nilai ekuitas BUMN. Hal ini menandakan kalau perusahaan pelat dalam kondisi yang sehat.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir memastikan kalau secara kumulatif, perusahaan pelat merah dalam kondisi sehat. Menyusul, adanya perhatian dari Ketua DPR RI Puan Maharani yang menyoroti utang BUMN.

Erick Thohir menjelaskan kalau utang BUMN ternyata mengalami penurunan dari dari sebelumnya. Dia mengambil perbandingan antata besaran utang dan ekuitas yang dikuasai perusahaan pelat merah.

"Bu Puan tadi sampaikan, bahwa bagaimana utang BUMN jadi perhatian. Alhamdulillah saya paparkan bahwa utang BUMN menurun dari 36 persen ke 34 persen. Jumlah rasio yang tadinya antara total utang dan total equity," kata dia saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Dia menyebut, total utang BUMN berada jauh di bawah nilai ekuitas BUMN tersebut. Hal ini menandakan kalau perusahaan pelat dalam kondisi yang sehat.

"Saya pernah sampaikan total utang Rp 1.600 (triliun), total equity Rp 3.200 (triliun). Artinya apa? sehat," kata dia.

"Kalau kita sebagai pengusaha punya usaha utanganya berapa persen? 70 persen, equity 30 persen. Tadi pak Jokowi juga menekankan apa? terus BUMN didorong untuk sebagai apa? melayani pada rakyatnya. Kita tidak pernah berbisnis sama rakyat," paparnya.

 

2 dari 2 halaman

DPR Soroti Utang BUMN

Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani dalam pembukaan masa sidang menyampaikan sejumlah poin yang akan jadi perhatiannya kali ini. Salah satunya adalah dampak dari utang BUMN.

Beberapa poin yang jadi perhatian diantaranya, mengantisipasi dampak konflik geopolitik global yang masih dalam ketidak pastian. Fenomena alam cuaca ekstrim El Nino terhadap ketahanan pangan dan ketersediaan air bersih.

"Mencermati permasalahan dampak utang sejumlah BUMN; Menyoroti persoalan maraknya kasus kekerasan seksual; Mencermati proses transisi energi Indonesia dalam mendukung energi terbarukan; Mewaspadai fenomena kejahatan elektronik perbankan yang mengancam keamanan data pribadi; Menekankan pentingnya pendampingan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah," tutur Puan.

Video Terkini