Sukses

Food Estate Disebut Kejahatan Lingkungan, Mentan Beri Pembelaan

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan proyek food estate atau lumbung pangan merupakan bagian dari kejahatan lingkungan hidup.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan)Syahrul Yasin Limpo (SYL) merespon terkait tuduhan yang disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto, yang menyebut food estate sebagai kejahatan lingkungan. 

Mentan menegaskan, proyek Food Estate yang dijalankan Pemerintah mengacu pada regulasi yang ada, yakni Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 24 Tahun 2020 tentang Penyediaan Kawasan Hutan untuk Pembangunan Food Estate.

"Food Estate yang mana dulu? kalau di kita aman, jalan baik sesuai dengan aturan," kata Mentan saat ditemui di Gedung Ditjen Pajak, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Kendati menghadapi tuduhan, Mentan mengatakan proyek Food Estate akan tetap dilanjutkan pada tahun 2024. 

Presiden Joko Widodo pun telah menganggarkan sebesar Rp 108,8 triliun untuk ketahanan pangan tahun depan, yang mana salah satunya digelontorkan untuk proyek Food Estate.

"Kita normal seperti yang ada, tahun lalu juga seperti itu," ujarnya.

Lebih lanjut, Syahrul menilai proyek Food Estate dianggap bisa membantu untuk meningkatkan produksi pangan, utamanya padi. 

"Kita punya produksi 31,5 juta ton, lu jangan ngomong aja lu yang dimakan 30 juta lebih, kita masih overstock 1,5 juta ton. Tapi karena ada EL Nino kita tidak boleh over confident, kita jalan aja dengan anggaran yang ada kita dorong dengan membiasakan petani menggunakan modal yang disiapkan pemerintah melalui KUR," jelas Mentan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

PDIP Sebut Program Jokowi Food Estate Kejahatan Lingkungan, Ini Reaksi Prabowo

Sebelumnya, Bakal calon presiden sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menanggapi soal food estate yang disebut sebagai kejahatan lingkungan. Prabowo merespons santai tuduhan yang disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto.

Tanggapan itu disampaikan Prabowo selepas seminar strategi transformasi bangsa menuju Indonesia emas 2045 oleh di Balroom Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (15/8/2023).

"Oh yang bener?" singkat Prabowo Subianto.

Mantan Danjen Kopassus itu enggan menanggapi lebih lanjut. Dia menyudahi sesi wawancara cegat sambil melayani sejumlah orang yang ingin meminta foto.

Sebelumnya, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan proyek food estate atau lumbung pangan merupakan bagian dari kejahatan lingkungan hidup.

Hal itu terkait temuan soal Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) tentang adanya dugaan uang hasil kejahatan lingkungan sebesar Rp1 triliun mengalir ke partai politik (parpol).

"Kami mengapa memberikan suatu catatan yang sangat kuat terkait dengan upaya yang telah dilakukan oleh Presiden Jokowi untuk membangun food estate," kata Hasto seusai menghadiri acara pemberian rekor MURI kepada PDIP terkait pengobatan gratis di Ciawi, Bogor, Selasa (15/8/2023).

 

3 dari 3 halaman

Hutan Ditebang Habis

Hasto menuturkan dalam praktiknya, food estate disalahgunakan lantaran banyak hutan-hutan ditebang habis.

"Tetapi dalam praktik pada kebijakan itu (food estate) ternyata disalahgunakan, dan kemudian hutan-hutan justru ditebang habis, dan food estate-nya tidak terbangun dengan baik. Itu merupakan bagian dari suatu kejahatan terhadap lingkungan," ujar Hasto.

Dosen Universitas Pertahanan (Unhan) ini mengajak semua pihak pentingnya merawat bumi Pertiwi Indonesia. Karena itu, Hasto mengingatkan masyarakat untuk mencari calon pemimpin yang memiliki rekam jejak merawat bumi Pertiwi Indonesia.

"Mari kita cari pemimpin yang betul-betul punya track record dalam merawat Pertiwi, merawat kehidupan dalam merawat kehidupan, di dalam membangun masa depan yang berkemajuan bagi seluruh komponen bangsa," kata Hasto.

Lebih lanjut, dia meminta PPATK agar mengungkapkan temuan tersebut. Terlebih, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memilki perhatian terhadap lingkungan.

"Jadi kami dorong PPATK untuk sampaikan, apalagi ini terkait dengan lingkungan. Bu Mega sangat menaruh perhatian," tutur Hasto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.