Sukses

Calon Penumpang LRT Jabodebek Sebenarnya Mampu Bayar Rp 30 Ribu, Tapi Cuma Mau Bayar Rp 15 Ribu

Sejumlah kajian dilakukan dalam penghitungan tarif LRT Jabodebek, antara lain ability to pay (ATP) atau kemampuan untuk membayar, willingness to pay (WTP) atau kemauan untuk membayar

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah menetapkan tarif LRT Jabodebek yang dikenai subsidi dengan membiayai selisih dari biaya yang diusulkan pihak operator. Pemberian subsidinya pun bervariasi untuk tiap rute. Paling besar untuk rute terjauh LRT Jabodebek Stasiun Harjamukti-Jatimulya yang mendapat subsidi hingga 37 persen, dari seharusnya Rp Rp 43.923 menjadi Rp 27.400.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Mohamad Risal Wasal menyampaikan, pihaknya telah melakukan studi dalam menetapkan tarif LRT Jabodebek.

Sejumlah kajian dilakukan dalam penghitungan tarif tersebut, antara lain ability to pay (ATP) atau kemampuan untuk membayar, willingness to pay (WTP) atau kemauan untuk membayar, berapa tarif moda transportasi lainnya sebagai pembanding, dan berapa biaya operasional yang dikeluarkan oleh operator.

"Tarifnya sekarang ada beberapa metode yang kita cari. Ada ATP, ability to pay, WTP, willingness to pay. Dari sini kita lihat juga berapa tarif dari angkutan sekitarnya yang moda lainnya. Ketiga, berapa layanan tambahan yang dikeluarkan oleh operator," jelas Risal di Jakarta, dikutip Sabtu (19/8/2023).

Hasilnya, ditemukan calon penumpang LRT Jabodebek dari Bekasi maupun Cibubur punya kemampuan membayar hingga Rp 30.000. Tapi, kemauan membayarnya ada di angka Rp 15.000-25.000.

Namun begitu, Risal tidak mempermasalahkan hal itu. Sebab, calon pengguna LRT Jabodebek juga nantinya butuh ongkos tambahan untuk berangkat menggunakan angkutan feeder dari rumahnya ke stasiun, maupun sebaliknya.

"Ternyata wah, kemampuannya Rp 30.000 pengen Rp 15.000, bahkan ceban. Masuk di akal sekarang, karena ini dia bicara first mile, last mile, dari rumahnya ke stasiun, dari stasiun ke kantor. Kalau di sini (tarif LRT Jabodebek) Rp 15.000, berarti artinya dari rumah Rp 7.500, dari kantor Rp 7.500. Dia berani Rp 30.000," ungkapnya.

 

2 dari 3 halaman

Willingness to Pay

Oleh karenanya pemerintah turut memperhatikan willingness to pay calon pengguna agar ongkos naik LRT Jabodebek masuk kantong. Sehingga moda transportasi baru tersebut bukan jadi opsi terakhir guna menghindari kemacetan.

"Itu makanya ada WTP ATP. Jadi kemampuannya Rp 30.000, keinginan bayarnya dia hanya posisi Rp 15-25.000, karena dia ngitung dari rumah naik Gojek dan lain-lain," ujar Risal.

Adapun dari hasil kajian tersebut, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 67 tahun 2023 menetapkan besaran tarif LRT Jabodebek yakni Rp 5.000 untuk 1 km pertama, dan Rp 700 untuk km selanjutnya.

Sebagai contoh, perbandingan tarif usulan dari operator (belum disubsidi) dengan tarif bersubsidi di beberapa rute. Semisal untuk rute Stasiun Dukuh Atas-Jatimulya sepanjang 28 km, dimana tarif usulan operator sebesar Rp 37.268, sementara tarif bersubsidinya sebesar Rp 23.900 (PSO 36 persen).

Kemudian untuk rute Stasiun Dukuh Atas-Harjamukti sepanjang 25 km, tarif usulan dari operator sebesar Rp 33.275, sementara tarif bersubsidinya sebesar Rp 21.800 (PSO 34 persen). Selanjutnya, untuk rute Stasiun Harjamukti-Jatimulya sepanjang 33 km, tarif usulan operator sebesar Rp 43.923, sementara tarif bersubsidinya sebesar Rp 27.400 (PSO 37 persen).

3 dari 3 halaman

Tarif LRT Jabodebek Diskon Rp 5.000 Selama Bulan Pertama Operasi

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan diskon tarif LRT Jabodebek untuk pengoperasian di bulan pertama. Rencananya, LRT Jabodebek ini akan dilakukan grand launching oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada akhir Agustus 2023 ini.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Mohamad Risal Wasal mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan dua skenario diskon tarif LRT Jabodebek dalam rangka HUT RI ke-78.

"Kita ingin promokan dalam rangka kemerdekaan Indonesia. Ada dua model promo yg kita tawarkan, pertama adalah promo 78 persen (dari harga normal). Yang kedua harga maksimum harga tertinggi Rp 20.000," jelasnya di Kantor Kemenhub, Jakarta, Jumat (18/8/2023).

Untuk bulan pertama pengoperasian, Risal mengutarakan, promo tarif LRT Jabodebek untuk semua lintasan dikenai biaya Rp 5.000. Secara perhitungan, promo Rp 5.000 sebenarnya kena potongan 85 persen dari tarif normal.

"Sebenarnya bukan goceng, maksimalnya Rp 6.100 kalau 78 persen. Tapi kembali lagi kita punya kepala negara. Kalau beliau bilang gocengkan saja, ya goceng selama satu bulan," ungkapnya.

Tarif Maksimum

Sementara tarif maksimum Rp 20.000 akan diberikan pada bulan berikutnya untuk semua lintasan LRT Jabodebek. "Bulan pertama adalah diskon 78 persen, bulan berikutnya maksimum harga tertinggi Rp 20.000, bulan berikutnya normal," terangnya.

Namun, Risal menegaskan diskon tarif LRT ini masih sekadar usulan. Keputusan finalnya masih menunggu surat keputusan (SK) yang bakal turut ditandatanganinya. "Ini masih rencana, belum ada keputusan. Sudah jadi SK nya. Dirjen belum tanda tangan. Sabar. SK sudah kita bahas. Tinggal tanggal keluarnya saja," pungkas Risal.