Liputan6.com, Jakarta Kualitas udara Jakarta dan sekitarnya, telah menjadi perbincangan hangat akhir-akhir ini, sumbernya pun beragam, salah satunya emisi gas buang kendaraan.
Melihat kondisi tersebut, Pertamina Patra Niaga berinisiatif mengajak Dinas Lingkungan Hidup melakukan salah satu aksi nyata dalam mencari tahu tingkat emisi kendaraan dengan menggelar uji emisi gratis bagi masyarakat yang dilakukan di GIIAS 2023.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, Wahyunoto Lukman mengapresasi langkah nyata Pertamina Patra Niaga melakukan uji emisi gratis bagi masyarakat ditengah isu polusi yang sedang hangat.
Advertisement
“Kami mengajak masyarakat untuk ikut peduli terhadap keadaan gas buang kendaraan kita yang dapat kita tahu dan kendalikan lewat hasil uji emisi. Yang terpenting melakukan perawatan dan servis berkala agar emisi gas buangnya tidak melampaui baku mutu, dan mudah-mudahan dengan pengendalian emisi gas buang kendaraan bermotor ini dapat membantu menekan polusi udara yang terjadi,” terang Wahyu.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan langkah uji emisi diambil sebagai bentuk kepedulian Pertamina terhadap kesehatan emisi kendaraan masyarakat mengingat emisi gas buang kendaraan menjadi salah satu faktor penyumbang polutan udara.
“Atas hal tersebut, kami lakukan uji emisi gratis bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup. Caranyapun mudah, hanya perlu booking slot uji emisi menggunakan aplikasi MyPertamina dan langsung datang ke parkiran GIIAS. Hasil ujinya resmi diverifikasi dari Dinas Lingkungan Hidup,” jelas Irto.
Irto berharap dari hasil uji emisi Ini akan memunculkan kesadaran masyarakat untuk merawat serta bijak menggunakan bahan bakar bagi kendaraannya.
Penggunaan BBM yang tepat dan yang lebih ramah lingkungan dengan sulfur rendah juga akan mempengaruhi emisi gas buang kendaraan.
“BBM dengan sulfur yang rendah, berpengaruh langsung ke kadar emisi kendaraan. Pertamina Patra Niaga menawarkan Pertamax Turbo dan Perta Dex, produk dengan sulfur terendah dibawah 50 ppm atau setara EURO 4. Lalu ada juga Pertamax dan Dexlite yang juga rendah sulfurnya, serta terakhir Pertamax Green 95 dengan bauran energi terbarukan, emisi yang dihasilkan juga rendah dan lebih ramah lingkungan,” tukasnya.
Tuti, salah satu pemilik kendaraan yang mendaftar mengungkapkan dirinya tertarik untuk uji emisi untuk mengetahui kondisi kesehatan mobilnya. “Biar tahu, karena hasilnya uji emisi bisa menunjukkan mobil kita kondisinya baik atau tidak,” tuturnya.
Pengendara lainnya, Chandra menuturkan hal serupa. Dia beranggapan, lewat uji emisi bisa diketahui mobilnya layak dan sehat untuk digunakan sehari-hari. Dirinya juga mengungkapkan bahwa baru tahu penggunaan BBM turut berpengaruh ke emisi kendaraannya.
“Awalnya tidak tahu, semoga lewat hasil uji emisi kali ini bisa mengetahui dan menerapkan bahan bakar yang lebih baik dari yang digunakan saat ini,” pungkasnya.