Liputan6.com, Jakarta Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Minister/AEM) ke-55 berhasil menyelesaikan lima dari tujuh prioritas ekonomi. Pertemuan AEM ke-55 ini berlangsung pada pada Sabtu (19/8) di Semarang, JawaTengah.
Pertemuan yang dipimpin Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan ini merupakan bagian dari rangkaian Pertemuan AEM ke-55 danPertemuan TerkaitLainnya yang berlangsung 17—22 Agustus 2023.
Baca Juga
Advertisement
“Sebanyak lima dari tujuh prioritas ekonomi ASEAN berhasil diselesaikan pada Pertemuan AEM ke-55. Pertemuan AEM merupakan pertemuan keempat, dari 19 rangkaian Pertemuan AEM ke-55. Pertemuan ini dihadiri para Menteri Ekonomi ASEAN kecuali Myanmar, Menteri Perdagangan dan Industri Timor-Leste Filipus Nino Pereira, serta Sekretaris Jenderal ASEAN Dr. Kao Kim Hourn,”ungkap Mendag Zulkifli Hasan.
Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan kelima capaian prioritas tersebut, yaitu penyelesaian secara keseluruhan Kerangka Kerja Fasilitasi Jasa ASEAN/ASEAN Services Facilitation Framework (ASFF), pengesahan studi terkait Persetujuan Kerangka Kerja Ekonomi Digital ASEAN (DEFA), Penandatanganan Perjanjian Protokol Kedua Perubahan dalam Kerangka ASEAN Australia Selandia Baru Area Perdagangan Bebas (the ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area/AANZFTA), Pengesahan Deklarasi Menteri terkait Kerangka Kerja InisiatifIndustri berbasis Proyek di ASEAN, serta Pengesahan Kerangka Acuan Kerja (TOR) Pembentukan Unit Pendukung Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) di Sekretariat ASEAN.
Capaian Prioritas Ekonomi ASEAN
Mendag Zulkfili Hasan melanjutkan, untuk dua capaian prioritas ekonomi ASEAN lainnya ditargetkan selesai pada akhir 2023.
“Kedua capaian prioritas tersebut yaitu implementasi Secara Penuh Surat Keterangan Asal Elektronik (e-Form D) melalui ASEAN Single Window (ASW) dan Finalisasi peta jalan harmonisasi standar untuk mendukung implementasi dari pembangunan berkelanjutan,”tambahnya.
Sementara, dalam sambutannya pembukaan AEM, Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan, Keketuaan Indonesia di ASEAN dijalankan di tengah situasi yang penuh tantangan.
“Melalui tema ASEAN Keketuaan tahun ini adalah ‘ASEAN Matters: Epicentrum of Growth’, kami melihat ASEAN sangat penting dan relevan. ASEAN juga harus menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan melanjutkan pembangunan arsitektur kawasan yang inklusif.Kami juga ingin mendorong agar ASEAN semakin kuat untuk dapat menjawab berbagai tantangan ke depan, memperkuat kesatuan, dan sentralitas ASEAN,” tambah Mendag Zulkifli Hasan.
Zulkifli Hasan 4 Kali Diundang Menteri Perdagangan Singapura Nonton F1, Tapi Tak Pernah Datang
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menjelaskan isi pertemuan ASEAN Free Trade Area (AFTA) yang masuk dalam rangkaian Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN ke-55 atau the Fifty-Fifth ASEAN Economic Ministers Meeting and Related Meetings (55th AEM), di Semarang, Jawa Tengah.
Zulkifli Hasan menerangkan ada tiga pembahasan dalam pertemuan AFTA tersebut. Pertama mengenai implementasi Persetujuan Perdagangan Barang di ASEAN atau ASEAN Trade in Goods Agreement.
“Yang pertama mengenai ASEAN Trade in Goods Agreement,” kata Zulkifli Hasan kepada wartawan di pertemuan ASEAN Economic Ministers’ (AEM) Meeting Ke-55 hadir di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, (19/08/2023).
Kedua para menteri negara ASEAN juga menerima laporan perkembangan implementasi AFTA.
Ketiga para menteri juga membahas mengenai peluncuran platform "New ASEAN Tariff Finder" yang dapat memberikan akses informasi kepada pelaku usaha terkait tarif, non tarif, aturan Rules of Origin (ROO), peraturan ekspor-impor di berbagai komitmen di internal ASEAN, dan ASEAN dengan negara mitranya.
“Yang ketiga para menteri juga mencatat ASEAN tarif finder, ini fasilitas untuk pelaku usaha ASEAN mencari mengenai informasi tarif. Ini tadi yang kita selesaikan, tentu nanti acara akan dilanjutkan,” jelasnya.
Advertisement
Pertemuan Indonesia - Singapura
Mendag mengungkap akan perlu working group di pertemuan tahunan antara Indonesia dan Singapura di level menteri perdagangan terutama dengan latarbelakang kedekatan kedua negara.
“Saya secara bilateral, saya tadi setuju, karena perdagangan kita dengan Singapura kan volumenya cukup besar dan itu perlu, ASEAN tetangga dekat,” jelas Zulkifli Hasan.
Di sisi lain, Mantan Menteri Kehutanan ini mengaku sudah empat kali diundang untuk menonton Formula Satu (F1).
“Kemudian dia juga tadi mengundang saya nonton F1. Saya diundang empat kali, tapi belum sempat-sempat, sudah empat kali undangan. Nanti 17 September mengundang lagi yang keempat kali,” katanya.
Karena menjelang Pemilu, ia beralasan tidak bisa menghadiri undangan itu. “Tiga kali ngundang enggak bisa, tidak tahu nanti yang keempat sudah pemilu kan hampir, saya kira susah juga,” ia beralasan.