Sukses

Pemulihan Kebakaran Hutan Maui Hawaii jadi yang Termahal se-AS, Ini Faktornya

Jumlah korban tewas kebakaran hutan Hawaii masih terus meningkat hingga mencapai 101 orang. Kebakaran tersebut menyambar dengan cepat karena terbawa angin dan sistem peringatan kebakaran hutan di Hawaii dilaporkan tidak berfungsi.

Liputan6.com, Jakarta - Dengan besarnya kerugian akibat kebakaran hutan baru-baru ini di Maui Hawaii, akan ada biaya finansial yang cukup tinggi dari musibah tersebut. 

Hal itu dikarenakan proses untuk membangun kembali lebih dari 2.200 rumah dan bisnis yang rusak akibat kebakaran di Maui Hawaii.  akan jauh lebih mahal daripada membangun atau memperbaiki rumah serupa di wilayah manapun di Amerika Serikat.

Melansir CNN Business, Senin (21/8/2023) sumber daya konstruksi negara yang terbatas dan biaya pengiriman barang hingga gaji yang mahal, menjadi faktor-faktor mahalnya proses pembangunan rumah dan gedung di Hawaii

Moody Analytics menyebut, modal bisnis di Hawaii bahkan sekitar 30 persen lebih mahal daripada biaya bisnis di wilayah lainnya di AS. 

Biaya konstruksi khususnya kemungkinan lebih tinggi di Hawaii jika dibandingkan dengan daratan — sekitar 44 persen lebih tinggi, menurut perkiraan dari Verisk, penyedia analitik data asuransi global.

“Berdasarkan peristiwa sejarah yang serupa, ini cenderung konservatif, karena penundaan pembangunan serta penawaran dan permintaan menyebabkan tekanan tambahan pada biaya rekonstruksi,” kata Verisk.

Tidak mengherankan, harga kayu dan bahan bangunan lainnya umumnya antara 35 persen hingga 40 persen lebih tinggi di Hawaii daripada di daratan bahkan sebelum kebakaran,  menurut Beau Nobmann, manajer penjualan HPM Building Supply, pemasok barang bangunan utama di negara bagian itu.

Imbas musibah kebakaran, lonjakan permintaan bahan bangunan dapat menyebabkan kelangkaan, sehingga menaikkan harga lebih jauh.

Selain itu,  karena banyak dari bahan bangunan itu perlu dikirim, rantai pasokan bisa terancam dan kemacetan bisa terjadi.

Upah Rata-Rata Hawaii

Negara bagian Hawaii juga memiliki upah rata-rata tertinggi di AS, menurut Departemen Tenaga Kerja negara itu. Hal itu terutama berlaku untuk pekerja konstruksi, yang kekurangan pasokan bahkan sebelum musibah kebakaran, menurut Asosiasi Industri Bangunan negara bagian.

Tinjauan data upah negara bagian oleh Moody's Analytics menunjukkan bahwa rata-rata pekerja konstruksi di Hawaii memperoleh sekitar USD 60.700 pada tahun 2021, atau 32 persen lebih tinggi dari jumlah rata-rata di AS.

Sementara beberapa negara bagian Pantai Barat yang rentan terhadap kebakaran liar, seperti California dan Washington, memiliki upah konstruksi yang mendekati Hawaii, upah konstruksi Hawaii masih jauh lebih tinggi daripada di beberapa negara bagian AS yang rawan bencana lainnya, seperti Florida, di mana rata-rata pekerja konstruksi memperoleh USD 41.200 pada tahun 2021.

Premi gaji di Hawaii itu bisa lebih tinggi lagi selama upaya rekonstruksi.

2 dari 3 halaman

Kebakaran Hutan Hawaii: 101 Orang Tewas, WNI Dilaporkan Aman

Jumlah korban tewas kebakaran hutan Hawaii masih terus meningkat hingga mencapai 101 orang. Kebakaran tersebut menyambar dengan cepat karena terbawa angin dan sistem peringatan kebakaran hutan di Hawaii dilaporkan tidak berfungsi. 

Para WNI yang berada di Hawaii dilaporkan masih aman. Mayoritas WNI juga tidak tinggal di Maui yang merupakan lokasi pusat kebakaran.

Pada Selasa malam (15/8), Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha menegaskan bahwa kondisi WNI masih aman.

"Tidak ada informasi mengenai adanya WNI yang menjadi korban meninggal. Namun rumah seorang WNI (menikah dengan WN AS) ikut terbakar. KJRI LA berhasil berkomunikasi dg ybs dan saat ini telah diungsikan ke lokasi aman di War Memorial Stadium Complex di kota Wailuku, Hawaii," jelas Judha.

"KJRI LA juga sudah sampaikan imbauan kepada masyarakat Indonesia di Hawaii untuk tingkatkan kewaspadaan, selalu memonitor informasi dan arahan otoritas lokal dan segera menghubungi hotline KJRI LA jika mengalami situasi darurat," lanjut Judha.

Berdasarkan data KJRI LA, terdapat sekitar 600 WNI yang menetap di Hawaii dan sekitar 20 diantaranya menetap di Maui. Mayortas WNI berada di pulau utama Hawai'i (Pulau Besar) dan Pulau O'ahu.

3 dari 3 halaman

Bencana Alam Terburuk di Pulau Hawaii

Sebelumnya dilaporkan BBC, Senin (14/8), ada ratusan orang yang masih belum ditemukan, sementara ratusan orang lainnya berlindung di shelter yang tersedia. Gubernur Hawaii Josh Green berkata bencana yang terjadi sebagai "impossible day".

Politisi dari Partai Demokrat itu juga berkata kebakaran tersebut akan "menjadi bencana alam terparah yang Hawaii pernah hadapi."

Situasi kebakaran hutan itu tambah parah karena sistem peringatan dini tidak terpakai, entah karena malfungsi atau memang tidak digunakan. BBC menyebut banyak orang tidak mendapat peringatan.

Kejaksaan Agung di Hawaii tengah melakukan "review komprehensif" terkait bagaimana pihak berwenang merespons bencana alam tersebut.

Anggota DPR AS dari Hawaii Jill Tokuda berkata ada pertanyaan-pertanyaan serius yang harus dijawab pemerintah setempat. Ia telah mengunjungi Lahaina pada pekan lalu dan menyebut situasinya sangat menyakiti hati.

"Ada banyak justifikasi bagi semua orang untuk merasa marah akibat situasi ini, dan kita semua ingin jawaban," ujar Tokuda.

Kebakaran Hawaii itu terjadi pada Selasa pekan lalu akibat musim panas yang kering, kemudian ditambah parah oleh angin puyuh yang lewat.

Gubernur Green berkata tiupan angin itu membuat apinya tersebar dengan kecepatan 1 mil per menit, sehingga masyarakat kesulitan kabur.