Liputan6.com, Jakarta Ketua Asosiasi Konsumen Vape Indonesia (AKVINDO), Paido Siahaan, mendukung penggunaan produk tembakau alternatif di Indonesia sebagai salah satu solusi bagi perokok dewasa yang ingin beralih dari kebiasaannya.
“Sebagian besar produk tembakau alternatif dirancang untuk mengurangi risiko kesehatan yang terkait dengan merokok,” kata Paido, dikutip Senin (21/8/2023).
Baca Juga
Meski demikian, ia menyadari, tidak mudah meyakinkan perokok dewasa untuk beralih ke produk tembakau alternatif. Sebab, masih banyak informasi keliru mengenai produk ini di masyarakat.
Advertisement
Oleh karenanya, AKVINDO aktif memberikan edukasi yang akurat serta terpercaya untuk mereduksi opini dan informasi negatif. Selain itu, pihaknya juga memanfaatkan media sosial sebagai medium edukasi.
“Sebagai asosiasi konsumen, kami mengadakan kampanye pendidikan dan menyebarkan informasi yang dapat membantu masyarakat memahami fakta-fakta tentang produk tembakau alternatif. Melalui kampanye yang kreatif dan persuasif, asosiasi konsumen dapat membangun dukungan dan kepercayaan masyarakat terhadap produk tembakau alternatif,” jelas Paido.
Kajian Ilmiah
Sementara itu, kajian ilmiah dari dalam dan luar negeri telah membuktikan produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik atau vape, dan kantong nikotin, memiliki profil risiko yang lebih rendah daripada rokok.
Oleh karena itu, akses dan informasi yang akurat tentang produk ini dibutuhkan untuk membantu perokok dewasa beralih dari kebiasaannya.
Salah satu bukti efektivitas produk tembakau alternatif, utamanya rokok elektrik atau vape, dalam membantu perokok dewasa beralih dari kebiasaannya juga diungkapkan dalam laporan terbaru Cochrane Review pada November 2022.
Hasilnya menunjukkan bahwa perokok dewasa berpotensi besar untuk beralih dari kebiasaannya setelah menggunakan rokok elektrik selama enam bulan dibandingkan menggunakan terapi pengganti nikotin.
Produk Vape Tekan Dampak Buruk Tembakau, Benarkah?
Hasil dari studi tersebut menekankan kontribusi produk vaping terhadap upaya Pengurangan Dampak Buruk dari Tembakau (Tobacco Harm Reduction) dan menekankan kembali komitmen BAT dalam membangun Masa Depan Yang Lebih Baik (A Better Tomorrow™) dengan mengurangi dampak kesehatan dari bisnis.
Hasil terbaru dari salah satu studi produk vape terbesar yang pernah ada, yang menganalisis merek vape andalan BAT yaitu Vuse, telah diterbitkan dalam jurnal Internal and Emergency Medicine.
Studi ini membandingkan pengukuran klinis antara konsumen eksklusif Vuse dengan perokok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen Vuse yang berpartisipasi menunjukkan perbedaan yang positif dibandingkan dengan perokok dalam hal biomarker paparan atau biomarker of exposure (BoE) dan biomarker potensi bahaya atau biomarker of potential harm (BoPH) yang terkait dengan penyakit yang berkaitan dengan merokok.
"Vaping terus bertumbuh secara signifikan, karena perokok dewasa mencari produk nikotin alternatif yang berisiko lebih rendah. Itulah mengapa hasil ini sangat penting bagi Vuse, BAT dan konsumen, karena memungkinkan kita untuk lebih memahami dampak positif vaping dalam kehidupan nyata dibandingkan dengan merokok," kata Direktur Penelitian dan Sains BAT Dr James Murphy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (18/6/2023).
Penelitian ini menunjukkan perbedaan yang jelas antara mereka yang menggunakan Vuse dibandingkan dengan perokok dan menguatkan bukti potensi risiko yang lebih rendah dari vape dan peran vape dalam Pengurangan Dampak Buruk dari Tembakau (Tobacco Harm Reduction).
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang berpartisipasi dan membantu menyelesaikan penelitian ini. Ini merupakan langkah penting dalam perjalanan kami untuk membangun Masa Depan Yang Lebih Baik," ungkap dia.
Produk vape adalah produk tembakau dan nikotin alternatif yang paling banyak dipelajari dan diterima di seluruh dunia. Data ilmiah produk vape BAT telah dipublikasikan di lebih dari 80 jurnal peer-review dan menambah bobot bukti yang mendukung peran kategori ini dalam Pengurangan Dampak Buruk dari Tembakau (Tobacco Harm Reduction).
Studi yang bersifat lintas bagian dan inovatif ini yang merupakan salah satu studi produk vape terbesar yang pernah ada - memberikan wawasan penting tentang dampak kesehatan yang nyata dari vaping.
Advertisement
Rokok Elektrik Alias Vape, Efektif Bantu Berhenti Merokok?
Rokok menjadi masalah serius di berbagai negara. Dampak sosial ekonomi dan kesehatannya dinilai sangat merugikan. Namun, jumlah perokok tak kunjung berkurang.
Hasil survei global penggunaan tembakau pada usia dewasa (Global Adult Tobacco Survey – GATS), seperti dirilis Kementerian Kesehatan, menunjukkan peningkatan signifikan jumlah perokok dewasa sebanyak 8,8 juta orang, dari 60,3 juta pada 2011 menjadi 69,1 juta perokok pada 2021.
Sementara Tobacco Atlas pada 2015 melaporkan jumlah perokok aktif sebanyak 942 juta pria dan 175 juta wanita dengan usia 15 tahun atau lebih. Cina, India dan Indonesia menyumbang 51,4 persen perokok pria di dunia, sedangkan Amerika Serikat, Cina dan India menyumbang 27,3 persen perokok wanita di dunia.
Berbagai upaya pembatasan bahkan pelarangan rokok telah dilakukan pemerintah banyak negara. Kini, populer juga langkah alternatif untuk mitigasi maraknya perilaku merokok. Adalah penggunaan rokok elektrik atau vape sebagai sarana transisi perokok untuk berhenti merokok. Sejumlah negara melirik solusi vape tersebut.
Pemerintah Inggris melalui kementerian kesehatannya mengimbau warganya yang merokok untuk beralih ke vape sebagai terapi berhenti merokok. Pemerintah memberikan vape gratis bagi pasien yang merokok. Program “swap to stop” menjadi insentif nasional 2023 untuk membantu perokok berhenti merokok dengan vape kits gratis.