Sukses

Kerugian Ekonomi Akibat Kebakaran Hutan di Maui Hawaii Diprediksi Rp 91,7 Triliun

Moody’s mengukur kerugian dari kebakaran di Hawaii melalui penilaian risiko dari perubahan iklim dan bencana alam.

Liputan6.com, Jakarta Moody’s RMS memperkirakan kebakaran hutan di Maui, Hawaii telah menyebabkan kerugian ekonomi antara USD 4 miliar (Rp. 61,1 triliun) dan USD 6 miliar (Rp. 91,7 triliun).

Perkiraan tersebut mengamati kerusakan properti dan gangguan bisnis di seluruh aset perumahan, komersial, industri dan infrastruktur.

Melansir CNBC, Rabu (23/8/2023) Moody’s mengukur kerugian dari kebakaran Hawaii melalui penilaian risiko dari perubahan iklim dan bencana alam.

Moody's mengakui, besaran kerugian sebenarnya dari kebakaran hutan paling mematikan di Amerika Serikat itu hampir pasti lebih tinggi daripada perkiraan kerusakan properti.

Perusahaan pemeringkat itu menjelaskan, perkiraan kerugian yang mencapai miliaran dolar belum termasuk dampak kebakaran terhadap produk domestik bruto Hawaii, pengeluaran pemerintah untuk tanggap bencana, atau dampak sosial dari kebakaran tersebut.

Pembangunan kembali bahkan akan memakan biaya karena inflasi menaikkan harga selama proses pemulihan yang panjang. Selain itu, harga barang-barang di Maui juga lebih mahal karena lokasi pulau yang terpencil dan biaya tenaga kerja di industri konstruksi yang tinggi.

Kebakaran hutan adalah bencana terburuk dalam sejarah negara bagian Hawaii. Setidaknya 115 orang tewas dalam musibah tersebut dan lebih dari 800 orang masih hilang hingga Senin waktu setempat, menurut pejabat setempat.

Sebagian besar kerugian kemungkinan terkonsentrasi di kota bersejarah Lahaina, di mana kobaran api menghanguskan lebih dari 2.100 hektar properti dan menghancurkan hampir 2.200 bangunan, menurut Moody’s.

Nilai properti yang diasuransikan pada bekas kebakaran di Lahaina dan Kula diperkirakan antara USD 2,5 miliar dan USD 4 miliar.

Asuransi diharapkan dapat menanggung sebagian besar kerusakan, sekitar 75 persen atau lebih, karena kebakaran hutan ditanggung berdasarkan polis yang umum dan Hawaii memiliki tingkat perlindungan asuransi yang tinggi.

2 dari 3 halaman

Pemulihan Kebakaran Hutan Maui Hawaii jadi yang Termahal se-AS, Ini Faktornya

Dengan besarnya kerugian akibat kebakaran hutan baru-baru ini di Maui Hawaii, akan ada biaya finansial yang cukup tinggi dari musibah tersebut. 

Hal itu dikarenakan proses untuk membangun kembali lebih dari 2.200 rumah dan bisnis yang rusak akibat kebakaran di Maui Hawaii akan jauh lebih mahal daripada membangun atau memperbaiki rumah serupa di wilayah manapun di Amerika Serikat.

Melansir CNN Business, Senin (21/8/2023) sumber daya konstruksi negara yang terbatas dan biaya pengiriman barang hingga gaji yang mahal, menjadi faktor-faktor mahalnya proses pembangunan rumah dan gedung di Hawaii. 

Moody Analytics menyebut, modal bisnis di Hawaii bahkan sekitar 30 persen lebih mahal daripada biaya bisnis di wilayah lainnya di AS. 

Biaya konstruksi khususnya kemungkinan lebih tinggi di Hawaii jika dibandingkan dengan daratan — sekitar 44 persen lebih tinggi, menurut perkiraan dari Verisk, penyedia analitik data asuransi global.

"Berdasarkan peristiwa sejarah yang serupa, ini cenderung konservatif, karena penundaan pembangunan serta penawaran dan permintaan menyebabkan tekanan tambahan pada biaya rekonstruksi,” kata Verisk.

Tidak mengherankan, harga kayu dan bahan bangunan lainnya umumnya antara 35 persen hingga 40 persen lebih tinggi di Hawaii daripada di daratan bahkan sebelum kebakaran,  menurut Beau Nobmann, manajer penjualan HPM Building Supply, pemasok barang bangunan utama di negara bagian itu.

Imbas musibah kebakaran, lonjakan permintaan bahan bangunan dapat menyebabkan kelangkaan, sehingga menaikkan harga lebih jauh.

Selain itu,  karena banyak dari bahan bangunan itu perlu dikirim, rantai pasokan bisa terancam dan kemacetan bisa terjadi.

3 dari 3 halaman

Upah Rata-Rata Hawaii

Negara bagian Hawaii juga memiliki upah rata-rata tertinggi di AS, menurut Departemen Tenaga Kerja negara itu. Hal itu terutama berlaku untuk pekerja konstruksi, yang kekurangan pasokan bahkan sebelum musibah kebakaran, menurut Asosiasi Industri Bangunan negara bagian.

Tinjauan data upah negara bagian oleh Moody's Analytics menunjukkan bahwa rata-rata pekerja konstruksi di Hawaii memperoleh sekitar USD 60.700 pada tahun 2021, atau 32 persen lebih tinggi dari jumlah rata-rata di AS.

Sementara beberapa negara bagian Pantai Barat yang rentan terhadap kebakaran liar, seperti California dan Washington, memiliki upah konstruksi yang mendekati Hawaii, upah konstruksi Hawaii masih jauh lebih tinggi daripada di beberapa negara bagian AS yang rawan bencana lainnya, seperti Florida, di mana rata-rata pekerja konstruksi memperoleh USD 41.200 pada tahun 2021.

Premi gaji di Hawaii itu bisa lebih tinggi lagi selama upaya rekonstruksi.