Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan, Indonesia menargetkan ekspor nonmigas ke Australia naik menjadi USD 3,37 miliar tahun ini. Sedangkan realisasi ekspor nonmigas ke Australia hingga semester I 2023 masih jauh dari target tersebut. Â
"Target nilai ekspor kita USD 3,37 miliar, sementara 2024 masih kami hitung, dan tentunya kita berharap semakin meningkat," kata Jerry Sambuaga di sela Pertemuan Menteri Ekonomi (AEM) ke-55 di Semarang, Jawa Tengah, Selasa malam, (23/8/2023).
Baca Juga
Menengok satudata.kemendag.go.id, ekspor nonmigas Indonesia ke Australia di semester I 2023 tercatat sebesar USD 1,4 miliar. Sedangkan realisasi ekspor nonmigas ke Australia sepanjang tahun lalu di angka USD 3,2 miliar.Â
Advertisement
Selain itu, Jerry menjelaskan Indonesia dan Australia telah setuju menjalin kemitraaan ekonomi komprehensif Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA). Dimana, dengan persetujuan itu membebaskan biaya masuk 7.000 produk, dan hal ini bermanfaat bagi para pelaku UMKM.
"Saya kira ini bisa dimanfaatkan oleh pelaku-pelaku usaha, eksportir kita dan tentunya juga UMKM, dan saya pikir ini menjadi salah satu prioritas kita," kata dia.
Untuk diketahui, Indonesia melakukan pertemuan bilateral dengan Australia pada Senin 21 Agustus 2023 di sela pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN di Semarang, Jawa Tengah. Dalam pertemuan tersebut, kedua negara melakukan pembahasan dan peningkatan kerja sama perdagangan, termasuk meningkatkan nilai ekspor.
Dalam pertemuan bilatera itu Jerry dan Asisten Menteri Luar Negeri Australia Tim Watts membahas mengenai IA-CEPA yang semakin memberikan keuntungan bagi kedua negara antara lain Mutual Recognition Arrangement (MRA) insinyur profesional, penambahan kuota Working-Holiday Visa (WHV) untuk masuk Australia, pembukaan universitas-universitas Australia di Indonesia.
Ia juga mengapresiasi, penambahan kuota WHV yang merupakan hasil dari IA-CEPA sebesar 30 persen dari 4.435 menjadi 5.766 orang pada periode 2022—2023.
PM Australia Anthony Albanese Konfirmasi Kehadirannya di KTT G20 2023
Sebelumnya, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengkonfirmasi kehadirannya pada KTT G20 mendatang yang akan diadakan di New Delhi bulan depan.
Albanese akan menjadi salah satu pemimpin negara G20 yang dijadwalkan menghadiri KTT G20 di bawah kepresidenan India di New Delhi September ini, dikutip dari laman economictimes, Senin (14/8/2023).
G20 adalah forum dunia yang membahas kerja sama ekonomi global. Para pemimpin akan fokus mengarahkan ekonomi global kembali ke pertumbuhan yang kuat, berkelanjutan, dan tangguh, menurut pernyataan kantor PM Australia.
"Memperdalam keterlibatan Australia dengan Asia Tenggara adalah prioritas utama Pemerintah saya. Masa depan kita saling terkait. Jadi penting bagi kita bekerja sama untuk mencapai kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera," kata pernyataan pers dari kantor Perdana Menteri Australia.
"Lebih penting dari sebelumnya bahwa Australia bekerja sama dengan mitra internasional, termasuk melalui forum ekonomi multilateral seperti G20, untuk mengatasi tantangan dan peluang bersama," kata Albanese.
"Australia berinvestasi dan berkomitmen pada Indo-Pasifik untuk meningkatkan pertumbuhan dan kemakmuran, stabilitas dan penghormatan terhadap kedaulatan dan perdamaian abadi," katanya.
Albanese mengatakan bahwa Australia bangga menjadi tuan rumah KTT khusus untuk memperingati 50 Tahun Hubungan Dialog ASEAN-Australia pada tahun 2024.
"Saya berharap dapat menyambut para pemimpin ASEAN ke Australia pada Maret tahun depan," katanya.
Â
Advertisement
Fokus Kawasan Akan Dibawa Australia ke KTT G20 India
Albanese akan melakukan perjalanan ke India dan Filipina pada September tahun ini untuk bertemu dengan para pemimpin regional guna membahas tantangan global dan memajukan agenda ekonomi, keamanan, dan iklim Australia.
Perdana Menteri Australia akan menghadiri KTT ASEAN-Australia Tahunan ke-3 dan KTT Asia Timur ke-18 di Jakarta pada 6-7 September.
Kemitraan erat Australia dengan ASEAN dan para anggotanya sangat penting untuk mencapai kemakmuran bersama, keamanan dan perdamaian di kawasan.