Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat  pada perdagangan Kamis ini, setelah mengalami tekanan dalam beberapa hari sebelumnya. Penguatan rupiah ini karena karena data ekonomi AS ada yang melemah.Â
Pada Kamis (24/8/2023), Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta menguat 0,25 persen atau 38 poin menjadi 15.257 per dolar AS dari sebelumnya 15.295 per dolar AS.
Baca Juga
Analis Pasar Mata Uang Lukman Leong memprediksi rupiah menguat terbatas oleh koreksi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pascadata Purchasing Managers' Index (PMI) AS yang lebih lemah dari perkiraan.
Advertisement
"Data PMI manufaktur sebesar 47 (dengan) ekspektasi 49,3, service 51 dengan ekspektasi 52,2, (serta) composite 50,4 dengan ekspektasi 52," ujar dia ketika dihubungi di Jakarta, Kamis.
Lebih lanjut, investor disebut menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) siang nanti.
"Rapat diperkirakan akan mempertahankan suku bunga, namun perhatian investor akan tertuju pada bagaimana respon Gubernur BI dan langkah yang akan dilakukan untuk menstabilkan volatilitas mata uang,"Â ucap Lukman.
Dolar mempertahankan penurunan tajam terhadap mata uang Asia pada Kamis, setelah data ekonomi global yang lebih lemah dari perkiraan memperkeruh prospek suku bunga dan mendorong turun imbal hasil AS menjelang simposium Jackson Hole Federal Reserve.
Imbal hasil (yield) obligasi AS tenor sepuluh tahun anjlok 13 basis poin menjadi 4,198 persen, penurunan satu hari tertajam dalam lebih dari tiga bulan, yang telah meredam kenaikan baru-baru ini.
Kata Ahli Strategi Mata Uang Commonwealth Bank of Australia Carol Kong, data yang lebih lemah dari perkiraan menyebabkan pasar mengurangi ekspektasi mereka terhadap kebijakan AS.
Bangga, Rupiah Jadi Mata Uang Terbaik di Dunia
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, mengatakan kepada generasi muda bahwa Uang Rupiah Tahun Emisi (TE) 2022 merupakan mata uang terbaik di dunia.
Uang Rupiah tersebut terdiri dari 7 pecahan yaitu rupiah pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, Rp10.000, Rp 5.000, Rp2.000, dan Rp1.000 yang telah dinobatkan oleh International Association of Currency Affairs (IACA) sebagai best new banknote series pada Currency Award ke-17 tahun 2023 di Meksiko.
"Hari ini kita hadiahkan uang kertas, karena ini adalah uang kertas Indonesia The best in the world juara dunia. Tahun 2023 ini menjadi uang terbaik di seluruh dunia," kata Perry dalam acara Festival Rupiah Berdaulat Indonesia (FERBI) Istora GBK Senayan, Jakarta, Jumat (18/8/2023).
Capaian pada posisi tertinggi dari uang Rupiah TE 2022 dalam penghargaan tingkat dunia tersebut merupakan salah satu bentuk afirmasi dunia internasional atas kualitas uang Rupiah Indonesia.
Lebih lanjut Perry menegaskan, sangat penting mengapresiasi rupiah. Dihadapan generasi muda, Perry menyampaikan terdapat tiga alat pembayaran di Indonesia.
Alat pembayaran pertama yaitu dalam bentuk uang rupiah kertas atau logam. Namun, alat pembayaran di Indonesia tidak hanya kertas dan logam saja.
Kedua, alat pembayaran selanjutnya adalah uang rupiah dalam bentuk kartu-kartu, baik debit maupun kredit atau e-money.
"Anak-anak sekarang zaman now itu ada tiga alat pembayaran di Indonesia, dengerin nih. Satu, adalah alat pembayaran uang kertas dan logam," ujarnya.
Advertisement
QRIS
Alat pembayaran yang ketiga adalah alat pembayaran digital, contohnya yaitu QRIS. QRIS merupakan QR code satu-satunya yang sah digunakan di Indonesia. Terbaru Bank Indonesia (BI) baru saja meluncurkan fitur baru QRIS untuk transaksi tarik tunai, transfer, dan setor tunai atau QRIS Tuntas.
"Punya QRIS Good, sehingga QR yang sah satu-satunya di Indonesia adalah QRIS. Kemarin kami menghadiahkan kepada NKRI hadiah uang digital QRIS Tuntas. Jadi, QRIS sekarang bisa digunakan untuk tarik tunai, transfer, dan setor tunai," jelasnya.
Biaya menggunakan QRIS Tuntas pun lebih murah dibandingkan biaya transaksi melalui kanal lain. Misalnya, biaya transaksi tarik tunai hanya Rp 6.500, biaya transfer hanya Rp 2.500, dan biaya setor tunai Rp 5.000.
"Biayanya juga murah, untuk tarik tunai cuman Rp 6.500 sementara yang biasanya Rp 10.000-20.000. Transfer itu Rp 2.500 sama dengan BI-Fast, bahkan kalau transaksinya sampai dengan Rp 100.000 itu biayanya Rp 2.000 murah, untuk setor (biayanya) Rp 5.000. Jauh lebih murah," pungkas Gubernur Bank Indonesia tersebut.