Liputan6.com, Jakarta Tanzania Electric Supply Co Ltd (TANESCO) hendak mengadopsi transformasi bisnis yang telah dilakukan PT PLN (Persero). BUMN asal Tanzania itu ingin mengembangkan ekosistem ketenagalistrikan di negara kawasan Afrika Timur tersebut.
Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dengan Managing Director TANESCO, Maharage Chande, di Dar Es Salaam, Tanzania. Penandatanganan MoU tersebut dilakukan di sela-sela kunjungan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Afrika.
Baca Juga
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, MoU yang dilakukan antara PLN dan TANESCO merupakan langkah lanjutan dari pertemuan sebelumnya dengan Menteri Energi Tanzania, January Makamba dan Manajemen TANESCO, untuk kerja sama pengembangan ekosistem sektor ketenagalistrikan Tanzania di Jakarta, 10 Februari 2023 lalu.
Advertisement
Darmawan mengungkapkan, ada empat poin kerja sama yang dituangkan dalam MoU antara PLN dan TANESCO. Pertama, mendukung transformasi digital sesuai dengan kebutuhan di TANESCO, seperti Digital Power Plant, Digitally Enabled Distribution Excellence, Utility Super Apps (mengadopsi penerapan PLN Mobile dalam pengembangan Costumer Service Excelence TANESCO).
"Kedua, pengembangan core bisnis utilitas di TANESCO. Hal ini mencakup Maintenance, Repair, and Operation (MRO), dan Kolaborasi Co-investment," jelas Darmawan dalam keterangan tertulis, Kamis (24/8/2023).
Ketiga, pengembangan non-core bisnis utilitas di Tanesco seperti Power Quality Solutions dan Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB), serta Maintenance, Repair, Operation (MRO). Keempat, penyediaan Capacity Building dan pertukaran komprehensif melalui internship pegawai TANESCO ke PLN pada transformasi digital PLN dan sektor core business ketenagalistrikan.
Menurut Darmawan, PLN memiliki pengalaman dan success story yang dapat dibagikan dan diimplementasikan di Tanzania. Terutama dalam hal pengelolaan sumber daya manusia, transformasi dan digitalisasi di sektor ketenagalistrikan. "Untuk itu kami akan semaksimal mungkin pada kerja sama ini, karena keberhasil PLN juga akan menjadi prestasi bagi Indonesia," imbuh Darmawan.
Transformasi Bisnis
Managing Director TANESCO, Maharage Chande menjelaskan langkah transformasi bisnis yang dilakukan PLN bisa diadopsi oleh pihaknya untuk membuat sistem kelistrikan di Afrika Timur, khususnya Tanzania lebih reliable dan sustainable.
Kerja sama ini juga sekaligus untuk mencapai cita cita bersama menuju Net Zero Emission (NZE).
"PLN merupakan perusahaan listrik yang sudah terkenal di kancah global. Kerja sama ini membuka peluang ekspansi bisnis dan juga memperkuat hubungan bilateral baik antar kedua negara juga antar perusahaan," ujar Maharage Chande.
Advertisement
Menko Luhut Minta Industri Pensiunkan PLTU, Menperin Desak PLN Pangkas Tarif Listrik
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita meminta PLN memberikan tarif listrik yang kompetitif untuk sektor industri. Menyusul himbauan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan yang bakal mengurangi jumlah pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU batu bara di tingkat industri.
"PLN juga harus siap dengan memberikan harga (tarif listrik untuk sektor industri) yang kompetitif," ujar Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (23/8/2023).
Menperin menyampaikan, saat ini beberapa industri atau perusahaan memang memiliki PLTU batu bara mandiri. Penggunaan PLTU batu bara skala kecil di level industri ini berguna untuk menekan ongkos produksi.
"Jadi ketika industri membangun pembangkit di masing masing industrinya, itu dengan hitungan bahwa sustainability dari supply listriknya dan dari cost listriknya ya," imbuhnya.
Beli Listrik dari PLN
Dia pun bakal mendukung kebijakan jika pemerintah mewajibkan sektor industri untuk membeli listrik langsung dari PLN. Dengan syarat, tarif listrik dari PLN juga harus kompetitif.
"Jangan sampai nanti dia beli listrik dari PLN, nah itu nanti daya saingnya kalau harga PLN tidak kompetitif, nanti produk dari industrinya daya saingnya akan berkurang, itu catatannya," tegas Menperin.Lebih lanjut, ia juga meminta kesadaran PLN untuk mau bersama-sama mengurangi ketergantungan suplai listrik dari PLTU batu bara. Sehingga BUMN dan sektor industri bisa kompak menekan angka pembuangan emisi.
"Kedua, sumber listrik PLN itu dari mana? Itu juga harus kalian tanya. Jangan terus semata-mata mendorong industri untuk membeli listrik dari PLN. Tapi listrik PLN nya dari mana? dari fosil juga. Nah itu juga harus kalian tanya ke PLN. Jadi harus berdua ya," pintanya.
Permintaan Menko Luhut
Untuk diketahui, Menko Luhut melalui akun Instagram pribadinya sempat menuliskan, pemerintah akan mewajibkan industri menggunakan scrubber. Luhut juga mengatakan PLTU batu bara akan dikurangi.
Tak hanya itu, Luhut menuturkan regulasi pembagian kerja juga akan disampaikan ke seluruh perusahaan. Hal itu dilakukan agar bisa mengurangi macet yang menyebabkan polusi di jalan.
"Sebagai upaya pengendalian emisi, kami akan mewajibkan industri untuk menggunakan 'scrubber' dan mengurangi jumlah PLTU batu bara. Perluasan dan pengetatan uji emisi kendaraan untuk beroperasi di jalan akan segera diterapkan dalam waktu dekat," paparnya.
Advertisement