Sukses

Ekonomi Digital ASEAN Bisa Tumbuh USD 2 Triliun di 2030, Indonesia Dapat Berapa?

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memprediksi pertumbuhan ekonomi digital di pasar ASEAN bisa mencapai USD 2 triliun pada 2030.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memprediksi pertumbuhan ekonomi digital di pasar ASEAN bisa mencapai USD 2 triliun pada 2030. Perkiraan itu dua kali lipat lebih besar dari prediksi yang dirilis Google, Temasek dan Bain & Company, yakni USD 1 triliun. 

Menko Airlangga menyampaikan, dalam waktu dekat akan dirilis Digital Economy Framework Agreement (DEFA), yang diharapkan dalam 2 tahu ke depan bisa disepakati para pihak. 

Menurut dia, DEFA bisa turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi digital ASEAN hingga dua kali lipat, termasuk untuk Indonesia.  

"Ekonomi ASEAN saat digitalisasi di tahun depan sekitar USD 300 billion, dan akan menjadi USD 1 triliun di tahun 2030. Dengan adanya Digital Economy Framework Agreement ini diharapkan angkanya menjadi double, menjadi USD 2 triliun di tahun 2030," ungkapnya dalam Symposium on Digital Economy and Sustainibility di Shangri La Hotel Jakarta, Kamis (24/8/2023).

"Indonesia ini kan 40 persen dari ekonomi digital ASEAN. Jadi tentu bagi Indonesia sendiri di luar 2030 angkanya bisa naik di USD 300-400 billion," ujar Menko Airlangga. 

Airlangga menilai, proyeksi tersebut turut disokong jumlah perusahaan rintisan (startup) di Indonesia yang jadi terbesar ketiga di Asia. Sehingga itu disebutnya tentu jadi andalan negara untuk menyambut pertumbuhan ekonomi digital. 

"Tadi saya dengan beberapa startup melihat leadership Indonesia di sektor kesehatan, misalnya startup-nya sudah bisa customer 35 juta. Kemudian juga untuk di industri perikanan, Agrotech sudah bisa ekspor ikan tuna," tuturnya. 

"Demikian juga dengan fintech. Ini beberapa hal yang jadi andalan Indonesia dalam digitalisasi, terutama juga untuk mendorong financial inklusif dan pengembangan pemberdayaan small medium enterprise (UMKM)," kata Airlangga.

Promosi 1
2 dari 3 halaman

Tembus Rp 3.216 Triliun, Ekonomi Digital Bakal Jadi Sumber Pertumbuhan Indonesia

Wakil Ketua Umum KADIN bidang Komunikasi dan Informatika Firlie H Ganinduto, memprediksi dalam 5 tahun ke depan ekonomi digital Indonesia akan terus berkembang pesat dan mampu mencapai Rp 3.216 triliun pada tahun 2027.

"Prediksi ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dengan ukuran ekonomi digital diperkirakan meningkat 128 persen dalam periode 5 tahun," kata Firlie dalam Raker Kadin Bidang Komunikasi dan Informatika, di Jakarta, Senin (19/6/2023).

Selain itu, pihaknya juga memprediksi pada tahun 2027 sektor ekonomi digital akan meningkat sekitar 14 persen dari total GDP Indonesia, sehungga pertumbuhan GDP Indonesia akan tumbuh Rp 23.533 triliun.

"Kontribusi ini diharapkan semakin meningkat, serta menempatkan ekonomi digital sebagai salah satu sumber pertumbuhan bagi Indonesia di tahun 2045," ujarnya.

Dalam catatan Firlie, pada tahun 2022, ukuran ekonomi digital Indonesia mencapai Rp 1.408 triliun atau setara dengan sekitar 8 persen dari GDP Indonesia pada tahun tersebut.

Artinya, adopsi teknologi yang semakin luas di berbagai sektor telah mendorong pertumbuhan sektor ekonomi digital dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian negara.

Dengan adanya pertumbuhan yang pesat dalam sektor ekonomi digital, Indonesia diharapkan menjadi salah satu pemain utama dalam ekonomi digital di Asia Tenggara, sehingga mampu menciptakan lapangan kerja baru, mendorong Inovasi dan memperkuat daya saing negara dalam skala Global.

Kendati demikian, pertumbuhan digitalisasi di sektor ekonomi digital di Indonesia saat ini belum diikuti oleh literasi digital yang mumpuni, utamanya literasi di sektor keuangan digital masih rendah di masyarakat.

Di sisi lain, kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga data pribadi, kesadaran pengusaha dalam menerapkan langkah-langkah untuk melindungi data pribadi konsumen, sekaligus juga menerapkan langkah-langkah teknik keamanan cyber masih belum tinggi.

3 dari 3 halaman

Bahas 3 Topik

Wakil Ketua Umum KADIN bidang Komunikasi dan Informatika Firlie H Ganinduto menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional Bidang Komunikasi dan Informatika dengan tema "Penguatan Infrastruktur dan Talenta Digital dalam Mendukung Percepatan Digitalisasi Nasional".

"Pengurus Kadin pagi ini Kadin bidang teknologi dan informatika menyelenggarakan rapat kerja nasional bidang untuk membahas implementasi program kerja dan menyiapkan rencana kerja tahunan yang spesial penyelenggaraan Raker tahunan ini adalah dibungkus dalam kegiatan seminar panel diskusi berbagai pemangku kepentingan," kata Firlie, dalam Raker Kadin Bidang Komunikasi dan Informatika, di Jakarta, Senin (19/6/2023).

Terdapat tiga topik yang dibahas dalam Rapat Kerja Kadin Bidang Komunikasi dan Informatika, diantaranya, pertama, kesiapan Infrastruktur Digital di Indonesia dalam mendukung Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP).

Kedua, tren perkembangan Teknologi AI (Artificial Intelligence) dan dampaknya bagi ekosistem Digital Indonesia. Ketiga, perkembangan dan Masa Depan Talenta Digital di Indonesia.

Adapun ketiga topik tersebut dibahas dalam raker, karena pada pada tahun 2022, ukuran ekonomi digital Indonesia mencapai Rp 1.408 triliun atau setara dengan sekitar 8 persen dari GDP Indonesia pada tahun tersebut.

Artinya, adopsi teknologi yang semakin luas di berbagai sektor telah mendorong pertumbuhan sektor ekonomi digital dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian negara.