Liputan6.com, Jakarta Kementerian PUPR mencatat dibutuhkan 16.000 hunian bagi aparatur sipil negara (ASN) atau PNS di IKN Nusantara. Namun, hanya sekitar 8.000 hunian yang bisa dibangun dengan dana dari APBN di IKN.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto berharap kekurangan hunian lainnya bisa dibangun dengan bantuan dana dari pihak swasta. Mengingat, pada tahap awal ada sekitar 16.000 PNS yang akan pindah ke IKN Nusantara.
Baca Juga
"Ini masih ada potensi investasi di bidanh perumahan di IKN. Jadi kalau mengacu pada Perpres 63 Tahun 2023, ASN yang akan dipindahkan kurang lebih 16.000. Jadi kalau yang saya bangun tadi memang rumah dinas, itu ada sekitar 8.000 unit rusun," bebernya di Kementerian PUPR, Jumat (25/8/2023).
Guna memenuhi keperluan setengahnya dari jumlah yang dibutuhkan tadi, Iwan mengungkap ada peluang swasta masuk ke sana. Pihak swasta bisa masuk melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Advertisement
Biaya Belum Dihitung
Kendati begitu, dia belum mengungkap berapa biaya yang dibutuhkan untuk investasi membangun 8.000 hunian tadi.
"Minimal 8.000 unit rumah yang harus diinvestasikan. Kalau biayanya saya belum menghitung. Tapi kurang lebih 8.000 unit ini yang kita kejar dengan skema KPBU," kata dia.
Iwan membuka kemungkinan, pembangunan rumah dinas melalui skema KPBU dan rumah milik yang dibangun dari investasi pihak swasta. Rumah milik ini, kata dia, menyasar para PNS kategori milenial yang diprediksi akan tinggal lama atau bahkan menetap di IKN Nusantara.
"Tapi tidak menutup kemungkinan ini ASN-ASN yang milenial itu, tidak tinggal di rumah dinas, tapi bisa memiliki rumah di sana, tinggal di sana. Itu yang kita dorong dari sisi supply, agar investor bisa segera membangun atau KPBU juga bisa menambah untuk pembangunan rumah dinas. Nah tetapi selanjutnya rumah milik ini terus kita lorong pembangunannya di sana," paparnya.
Â
Rusun ASN Dibangun Bulan Depan
Kementerian PUPR menyebut pembangunan rumah susun (rusun) bagi aparatur sipil negara (ASN) di IKN Nusantara mulai dibangun pertangahan September 2023. Setidaknya ada 47 tower rusun ASN dengan nilai Rp 9,4 triliun.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan dengan dimulainya pembangunan bulan depan, ditargetkan pada Juli 2024 selesai 12 tower rusun.
"Secara fisik saya berharap pertengah September sudah mulai groundbreaking. Tahap awal Juli (2024) sudah ada minimal 12 tower selesai fully furnished dan siap huni," ujarnya dalam Konferensi Pers Hari Perumahan Nasional 2023, di Kamenterian PUPR, Jakarta, Jumat (25/8/2023).
Pembagian Rusun
Dia merinci, nantinya, 47 rusun itu dibagi-bagi sesuai alokasi. Diantaranya, 31 tower untuk ASN, 9 tower rusun untuk TNI, 4 tower rusun untuk Polri, dan 3 tower rusun untuk BIN.
"Itu sudah kami paketkan, jadi ada 6 paket fisik dan 4 paket MK (Manajemen Konstruksi)," paparnya.
Dengan target tadi, Iwan mengatakan proses kontrak dari pembangunan rusun ASN di IKN Nusantara itu sudah selesai. Meski begitu, pada tahap awal ini masih diperlukan waktu yang lebih lama untuk desain sebelum melaksanakan pembangunan.
"Karena waktunya mepet, kami tidak mengenal Sabtu-minggu, jadinya Sabtu-Minggu sudah diproses, langsung PJM, dan Senin sudah ada, langsung pembekalan dari saya, lanjut kepasa workshop perencanaan," urainya.
Â
Advertisement
Prosesnya
Diberitakan sebelumnya, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Iwan Suprijanto mengatakan, sebanyak 47 tower rusun untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di Ibu Kota Nusantara (IKN) akan diteken kontrak dengan kontraktor pada pekan depan.
"Sebentar lagi kontrak, yang 47 tower untuk ASN, hankam (pertahanan dan keamanan), TNI/Polri. Minggu depan," kata Iwan saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Rabu (9/8/2023).
Iwan kemudian menjelaskan tahapan pembangunan 47 rusun ASN di IKN. Ditargetkan proses pembangunan rumah baru PNS dengan alokasi anggaran Rp 9,4 triliun tersebut bisa rampung tahun depan.
"Kalau perkiraan secara jadwal hari ini penetapan Pak Menteri masa sanggah, Minggu depan sebelum 17 (Agustus) kontrak. Kan desain and build. Setelah itu kita konsolidasi penyiapan DED (Detail Engineering Design), maksimal sebulan langsung konstruksi," terangnya.
"Target 2024 selesai semua. Alokasi anggarannya ada Rp 9,4 triliun," ujar Iwan.