Sukses

Jokowi Resmikan LRT Jabodebek Hari Ini 28 Agustus 2023, Ini Sosok Desainer Interiornya

Dosen Departemen Desain Produk Industri (Despro) ITS Dr Agus Windharto mempertimbangkan aspek keselamatan, keamanan, kenyamanan dan keindahan untuk desain LRT Jabodebek.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan kereta ringan atau light rail transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) pada Senin, 28 Agustus 2023.

Saat peresmian LRT Jabodebek, Jokowi berharap masyarakat beralih memakai transportasi umum. Adapun peresmian LRT Jabodebek tersebut dilakukan di Stasiun LRT Cawang, Jakarta.

LRT Jabodebek dijadwalkan mulai beroperasi di 18 stasiun yakni Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamulti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat dan Jatimulya, demikian dikutip dari Antara, Senin (28/8/2023).

Bicara mengenai LRT Jabodebek, untuk bagian eksterior dan interior kereta penumpang LRT Jabodebek ternyata dipercayakan kepada salah satu putra bang bangsa yaitu dosen Departemen Desain Produk Industri (Despro) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Dr Agus Windharto DEA.

Selain ditunjuk merancang desain eksterior dan interior LRT Jabodebek, Agus telah mendapatkan kepercayaan desain LRT Palembang. Sebelumnya, ia dan tim mengikuti program riset inovasi Indonesia yang digelar Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti). Kemudian mendapatkan kepercayaan desain LRT.  Pada 2017-2018, ia mengerjakan LRT Palembang. Sedangkan LRT Jabodebek digarap pada 2017-2019.

"Riset dilakukan selama 2 tahun dengan melihat kondisi, alternatif desain, engineering desain,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Senin (28/8/2023).

Pengerjaan desain ini diawali dengan analisis stakeholder untuk mengetahui kebutuhan dari setiap pihak yang terlibat. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui batasan-batasan yang perlu diaplikasikan ke dalam desain sehingga sesuai dengan permintaan dari target yang disasar.

"Informasi ini nantinya akan berdampak besar terhadap keseluruhan desain ataupun fitur yang akan dibuat,” tutur dia dikutip dari laman ITS.

2 dari 4 halaman

Pertimbangan Desain

Agus menuturkan, saat desain LRT Jabodebek ini mempertimbangkan rute, kapasitas angkut dari kereta itu. Pertimbangkan kapasitas angkut ini juga melihat dari studi sistem transporasi dari Kementerian Perhubungan dan PT Kereta Api Indonesia (KAI).

"Desain LRT itu tidak seperti desain mobil dan bus. Desain LRT juga tergantung dari infrastruktur,” kata dia.

Ia menuturkan, pembuatan desain interior juga mengutamakan sisi ergonomis dan kenyamanan penumpang tak terkecuali bagi pengguna kursi roda. Beberapa pengaturan yakni lebar jalan dan ruang untuk pergerakan kursi roda juga menjadi salah satu penentu tata letak ruangan di dalamnya.

"Antropometri penumpang menjadi salah satu pertimbangan yang menentukan tinggi ataupun posisi peletakan akomodasi di kereta ini,” ujar dia.

Agus menegaskan, aspek keselamatan, keamanan, kenyamanan, dan keindahan menjadi pertimbangan pembuatan LRT. Pembuatan kereta penumpang ini harus memenuhi hal tersebut.

Agus menuturkan, aspek keselamatan menjadi salah satu pertimbangan utama pembuatan kereta penumpang karena menjadi penentu tata letak akomodasi dan aksesibilitas menuju ke pintu keluar.

 

“Bila mana terjadi kecelakaan ataupun kondisi darurat, kereta di desain agar penumpang dapat keluar dalam waktu sesingkat-singkatnya,” ujar lulusan doctoral di Universite de Technologie De Compiegne (UTC) Prancis ini.

 

3 dari 4 halaman

Pakai Teknologi Terkini

Sedangkan desain eksterior, Agus menuturkan, sejumlah analisis dilakukan untuk mengetahui sifat dan kelayakan desain yang dibuatnya. Beberapa di antaranya yakni analisis aerodinamis, analisis geometri, analisis crash worthiness, hingga analisis kekuatan struktur kereta penumpang juga menjadi pengamatannya.

"Karena saling berhubungan, perbaikan desain dan pengulangan analisis terus dilakukan hingga mencapai titik ideal,” ujar dia.

Agus menuturkan, LRT Jabodebek yang merupakan kereta api ringan karena bobot lebih ringan dari kereta konvensional. Selain itu, pemakaian material aluminium extrusion pada car body atau kereta penumpang di LRT Jabodebek dapat mengurangi beban hingga 20 ton dibandingkan pemakaian material stainless steel.

"Satu car KRL (untuk kereta penumpang) beratnya bisa 50-60 ton, sedangkan LRT beratnya 40 ton, jadi  lebih ringan 20 ton. Kenapa harus ringan? Agar bisa lincah, cepat, dan biaya investasi terjangkau,” kata dia.

Agus menilai, dengan LRT memakai tiang-tiang beton sehingga tidak membutuhkan pembebasan lahan dan biaya infrastruktur jauh lebih murah. “Harga moda paling 20-25 persen, investasi infrastruktur bisa 75 persen,” ujar dia.

Selain itu, menurut Agus, penerapan teknologi LRT yang dipakai juga lebih maju dan terbaru. Meski ia mengakui menemui kendala integrasi sistem untuk pengerjaan desain LRT.”Ini latest technology. Prancis sudah buat 30 tahun lalu. Dari teknologi kita lebih maju karena memakai yang terbaru,” ujar dia.

4 dari 4 halaman

Imbauan kepada Masyarakat

Adapun desain LRT ini telah mendapatkan penghargaan Good Design Indonesia atau penghargaan karya desain terbaik di Indonesia pada 2022 dari Kementerian Perdagangan RI.

Seiring pengoperasian LRT Jabodebek ini, Agus berharap agar masyarakat dapat menjaga baik yakni dengan menjaga kebersihan dan tidak coret-coret moda transportasi.

"Jadi bangsa yang maju dan tertib dengan tidak mencoret-coret,” ujar dia.

Selain itu, dengan LRT Jabodebek, Agus menuturkan dapat mengatasi masalah lingkungan seperti polusi udara di Jakarta. Meningkatkan efisiensi, lebih murah. Hal ini karena diharapkan dapat kurangi pemakaian bensin dan tol. “(TIngkatkan-red) produktivitas. Ini juga solusi yang bagus mendidik masayarakat disiplin dan jujur. Kalau ada hp ketinggalan di LRT, dikembalikan,” kata dia.