Sukses

2 Pekan Awal, LRT Jabodebek Hanya Beroperasi sampai Pukul 20.00 WIB

Usai diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, pengoperasian LRT Jabodebek di tahap awal ini masih terbatas, baik secara jumlah armada hingga waktu operasional.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan LRT Jabodebek pada Senin, 28 Agustus 2023. Setelahnya, masyarakat umum sudah bisa menggunakan moda transportasi baru ini mulai pukul 14.00 WIB dengan tarif promo Rp 5.000 untuk seluruh rute.

Namun, pengoperasian LRT Jabodebek di tahap awal ini masih terbatas, baik secara jumlah armada hingga waktu operasional.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Mohamad Risal Wasal mengatakan, baru ada sebanyak 12 rangkaian kereta LRT Jabodebek yang beroperasi hingga pukul 20.00 WIB, atau jam 8 malam.

"Tahap pertama untuk dua minggu ke depan itu kita baru mengoperasionalkan 12 trainset yang akan beroperasi dari jam 5 pagi sampai jam 8 malam," jelas Risal di Stasiun LRT Jabodebek Dukuh Atas, Jakarta, Senin (28/8/2023).

Risal menyampaikan, tahap awal pengoperasian LRT Jabodebek akan dijalankan dalam tiga tahap. Tahap kedua akan berjalan selama dua pekan dengan adanya penambahan rangkaian kereta. Pengoperasian baru akan dimaksimalkan pada tahap ketiga.

Begitu pun untuk waktu tunggu (headway), penumpang LRT Jabodebek butuh waktu 10-20 menit untuk menunggu pemberangkatan antara satu kereta dan rangkaian selanjutnya.

"Headway masih di 20 menit dan 10 menit. 10 (menit) di dalam kota, 20 (menit) di ujung-ujung, di Harjamukti dan Jatimulya," imbuh Risal.

Menurut rencana, jam operasional LRT Jabodebek nantinya akan beroperasi sejak pukul 05.00-23.37 WIB. Jumlah rangkaian kereta yang beroperasi ada sebanyak 27 trainset dengan 434 perjalanan dalam satu hari.

Sementara untuk headway kereta akan terbagi menjadi 4 menit dan 8 menit. Dengan pembagian, 4 menit dari Stasiun Dukuh Atas-Cawang, serta 8 menit dari Stasiun Cawang-Harjamukti dan Stasiun Cawang-Jatimulya.

2 dari 3 halaman

Jumbo, Segini Duit Buat Pembebasan Lahan LRT Jabodebek

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi baru saja meresmikan moda transportasi light rail transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek), Senin (28/8/2023). Peresmian dilakukan di Statiun Cawang Jakarta, usai Jokowi menjajal LRT Jabodebek dari Statiun Harjamukti Cibubur.

Direktur Utama Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Basuki Purwadi, mengungkapkan pendanaan pembebasan lahan untuk pembangunan LRT Jabodebek menelan biaya sebesar Rp 1,3 triliun.

"LRT itu juga lahannya di danai oleh LMAN. Untuk proyek LRT yang kita lakukan pembayaran awalnya di 5 Juni 2018, kita total melakukan pendananaan sebesar Rp 1,3 triliun untuk LRT," kata Basuki dalam acara Taklimat Media 'Kinerja Pendanaan Lahan dan Optimalisasi Aset Negara,' di kantor LMAN, Jakarta Pusat, Senin (28/8/2023).

Basuki pun berharap, adanya LRT Jabodebek bisa memberikan manfaat bagi masyarakat, utamanya bisa mengurangi kemacetan, dan polusi udara khususnya di Jabodebek.

"Ini insyallah akan memberikan manfaat luar biasa mengurangi kemacetan, polusi dan sebagainya," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Pembangunan LRT Jabodebek Habiskan Rp 32,6 Triliun

Adapun secara keseluruhan pembangunan LRT Jabodebek ini menghabiskan anggaran senilai Rp32,6 triliun.

Disisi lain, untuk menarik minat masyarakat, Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) menetapkan tarif promo diskon sebesar 78 persen atau tarif flat Rp 5.000 untuk seluruh lintas pelayanan.Tarif Promo ini mulai diberlakukan sejak LRT Jabodebek diresmikan sampai dengan akhir bulan September 2023.

Selain tarif flat Rp 5.000, skema selanjutnya yang disiapkan yaitu pengenaan tarif maksimal Rp 20.000 untuk jarak terjauh dan di bawah Rp 20.000 untuk selain jarak terjauh. Skema tarif LRT Jabodebek ini mulai diberlakukan pada awal bulan Oktober 2023 sampai dengan akhir Februari 2024.