Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus membangun infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Salah satu infrastruktur yang dibangun sangat masif di Indonesia adalah jalan tol. Terdapat beberapa ruas tol yang saat ini menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN).
Direktur Utama Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Basuki Purwadi menjelaskan, LMAN mencatat total pendanaan lahan untuk Proyek Strategis Nasional (PSN) di 2023 sebesar Rp 10,378 triliun.
"Kalau kita lihat capaian tahun ini total realisasi pendanaan PSN dari Januari-25 Agustus 2023 sebesar Rp 10,378 triliun. Ini jumlah yang cukup besar dibandingkan periode yang sama tahun lalu," kata Basuki dalam acara Taklimat Media LMAN, Jakarta, Senin (28/8/2023).
Advertisement
Dia menjelaskan, pada 2022 total realisasi pada periode yang sama adalah sebesar Rp 8,851 triliun. Artinya ada kenaikan sebesar 120 persen dibandingkan capaian tahun lalu.
Kenaikan 120 persen ini, yang paling besar dialokasikan untuk jalan tol, karena jalan tol paling banyak menyerap Rp 8,224 triliun, kemudian diikuti oleh bendungan Rp 1,162 triliun dan dilanjutkan oleh irigasi 29,114 miliar.
"Ini untuk capaian tahun 2023 sampai Agustus," terang dia.
Basuki menyebut secara total alokasi dari awal LMAN berdiri tahun 2017 hingga 2023 sebesar Rp 144,46 triliun. Namun hingga saat ini pendanaan PSN yang terealisasikan hingga 2023 baru Rp 116,046 triliun.
"Yang sudah direalisasikan dari 2017-2023 ini adalah 116 triliun. Ini jumlah yang sangat besar dan ini bersumber dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara)," jelasnya.
Reporter:Â Siti Ayu Rachma
Sumber: Merdeka.com
LMAN Telah Kelola 288 Properti dan 2 Kilang hingga Juni 2022
Sebelumnya, Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) telah mengelola 288 aset properti milik negara. LMAN juga telah mengelola dua aset kilang yaitu Bontang dan Lhokseumawe, serta satu aset kawasan Ciperna. Ada merupakan daftar hingga 17 Juni 2022.
"Dari 288 di luar kilang telah teroptimalisasi 76 (aset). Ini jauh meningkat dari 2020 yang saat itu baru 19 (yang dioptimalisasi)," kata Direktur Utama Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Basuki Purwadi, dikutip dari Antara, Jumat (24/6/2022).
Direktur Pengembangan dan Pendayagunaan LMAN Candra Giri Artanto menuturkan pihaknya melalui beberapa tahapan atau proses untuk dapat mengoptimalisasi aset yang dikelola.
Tujuh proses manajemen aset LMAN meliputi requisition atau perolehan aset, conceptialization atau kajian konsep aset, pre-development atau pengamanan aset, development atau konstruksi/renovasi, optimalisasi serta monitoring dan evaluation.
"Ketika kami menerima aset tidak serta merta langsung dioptimalisasi karena kita melakukan requisition, conceptialization dan sebagainya," ujarnya.
Candra mengatakan ketika LMAN mendapat sebuah aset kelolaan terkadang kondisinya sangat tidak layak untuk dapat dioptimalisasi secara langsung.
Kondisi yang tidak layak tersebut seperti bangunan yang sudah tua sehingga perlu direnovasi karena lama tidak ditinggali, menumpuknya tagihan listrik serta Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sekaligus sertifikat yang masih atas pemilik lama.
Advertisement
Contoh Aset
Sebagai contoh, aset properti milik negara kelolaan LMAN yang dioptimalisasi adalah gedung yang terletak di Jalan Panglima Polim Raya Nomor 20, Jakarta Selatan yang saat ini menjadi Rumah Tutur.
Rumah Tutur adalah wadah dan ruang bagi komunitas serta para pelaku ekonomi kreatif di Indonesia yang merupakan hasil kerja sama LMAN dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Aset ini awalnya merupakan penjaminan Bank Dana Asia atas dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang diterima, kemudian aset ini tidak dikelola oleh pemerintah hingga akhirnya LMAN melakukan hak tebus kepada Bank Indonesia pada 2016.
Setelah itu, LMAN mulai melakukan optimalisasi terhadap aset ini mulai 2021 sehingga menjadi Rumah Tutur.
"Ini dulu namanya hak tebus Bank Indonesia. Dulu LMAN menyelesaikan hak tebus ke Bank Indonesia, menyelesaikan sesuai utangnya zaman dulu," kata Candra.Â