Sukses

Delegasi Kongres AS Puji Indonesia, Kebijakan investasi Ciptakan Iklim Bisnis Kondusif

Anggota delegasi kongres AS Jonathan Jackson mengatakan, kalangan pengusaha AS mengapresiasi kebijakan investasi Indonesia, sehingga mampu menciptakan iklim bisnis yang kondusif.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan delegasi kongres Amerika Serikat yang terdiri Jonathan Jackson, Young Kim, Andy Barr, dan Jasmine Crockett, di di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta.

Pertemuan tersebut membicarakan sejumlah agenda strategis, di antaranya pada bidang investasi energi dan kerja sama Indo-Pacific Economic Framework (IPEF).

Dalam kesempatan tersebut, Anggota delegasi kongres AS Jonathan Jackson mengatakan, kalangan pengusaha AS mengapresiasi kebijakan investasi Indonesia, sehingga mampu menciptakan iklim bisnis yang kondusif.

“Kalangan pengusaha AS memberi apresiasi terhadap kebijakan investasi Indonesia yang telah menciptakan iklim bisnis yang lebih kondusif,” kata Anggota Kongres Jackson, dikutip dari keterangan Kemenko Perekonomian, Selasa (29/8/2023).

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, menanggapi, iklim investasi yang kondusif tersebut merupakan hasil dari reformasi struktural melalui UU Cipta Kerja.

“Selama ini Pemerintah Indonesia telah mendorong reformasi struktural melalui UU Cipta Kerja, yang telah menciptakan iklim investasi yang kondusif sekaligus mendorong pemerataan pembangunan,” kata Menko Airlangga.

Selain itu, kata Airlangga, Pemerintah Indonesia juga tengah giat mendorong investasi asing untuk masuk ke Indonesia guna mencapai target investasi senilai Rp 1.400 triliun di tahun 2023.

“Pemerintah Indonesia terbuka atas kerja sama investasi dalam berbagai area ekonomi,” ungkap Menko Airlangga.

 

2 dari 3 halaman

IPEF Jadi Jembatan Kolaborasi

Disisi lain, Airlangga menyampaikan dihadapan delegasi kongres AS, bahwa sektor swasta Amerika Serikat selama ini banyak melakukan investasi di Indonesia pada bidang pertambangan, mesin, dan farmasi.

Adapun dalam diskusi perihal IPEF, Anggota kongres Young Kim menanyakan perkembangan dan ekspektasi Indonesia terhadap kerja sama ekonomi kawasan tersebut.

Menko Airlangga menyampaikan, Indonesia aktif terlibat dalam perundingan kerja sama ekonomi kawasan tersebut. Lebih lanjut, IPEF dapat berperan sebagai jembatan kolaborasi antara Indonesia dan Amerika Serikat terutama dalam bidang investasi terkait infrastruktur dan manufaktur energi bersih.

 

3 dari 3 halaman

Bahas Nuclear Small Modular Reactor dan JETP

Lebih lanjut, kedua pihak juga membahas seputar perkembangan teknologi Nuclear Small Modular Reactor (SMR) dan Just Energy Transition Partnership (JETP) dibawah payung kerja sama PGII.

Topik Critical Mineral dalam IPEF juga menjadi pembahasan, dimana pemerintah Indonesia berharap manfaat dari clean vehicle tax credit di bawah Inflation Reduction Act (IRA) AS. Tax Credit tersebut diberikan kepada negara mitra yang telah menjalin FTA dengan AS.

Sebagai mitra dalam IPEF, Indonesia mengharapkan dapat memenuhi persyaratan kemudahan dalam cakupan IRA. Menko Airlangga juga mengatakan, Indonesia memiliki target net-zero emission dan dengan menjadi bagian ekosistem manufaktur electric vehicle AS dapat mempercepat pencapaian target tersebut.

Video Terkini