Sukses

Kota Dunia Ini Tarik Bayaran ke Pengguna Mobil Berpolusi Rp 240 Ribu Sehari

London akan dorong pengguna mobil tua atau dan berpolusi di mana saja untuk membayar biaya sebesar Rp 240 ribu perhari guna kurangi polusi

Liputan6.com, Jakarta - Jika Anda mengendarai mobil tua dan berpolusi di mana saja di London, siap-siap harus mengeluarkan uang lebih. Kota ini mulai menarik  biaya sebesar £12,50 atau Rp 240 ribu per hari kepada kendaraan penyumbang polusi.

Pada tahun 2019, ibu kota Inggris ini menjadi kota pertama di dunia yang memperkenalkan Zona Emisi Ultra Rendah atau Ultra Low Emission Zone (ULEZ) sepanjang waktu, di mana mobil dan kendaraan lain harus memenuhi standar emisi yang ketat atau dikenai denda.

Hal ini menyusul penerapan jalan berbayar pada tahun 2003 yang bertujuan untuk mengurangi kemacetan di pusat kota London. ULEZ diperluas pada tahun 2021 dan pada hari Selasa akan diperluas lagi, kali ini untuk mencakup wilayah luar kota dan pinggiran kota.

Biaya tersebut berlaku 24 jam seminggu bagi  mobil bensin yang umumnya pertama kali didaftarkan sebelum tahun 2006 dan mobil diesel yang didaftarkan sebelum Oktober 2015.

"Masih terlalu banyak polusi udara beracun yang secara permanen merusak kesehatan anak muda London dan menyebabkan ribuan kematian dini setiap tahunnya," kata Walikota London Sadiq Khan, melansir CNN, Rabu (30/8/2023).

"Memperluas ULEZ di seluruh London akan berarti 5 juta lebih banyak orang akan dapat menghirup udara yang lebih bersih dan hidup lebih sehat," tambah dia.

Road pricing untuk mengatasi kemacetan juga telah diterapkan di Stockholm sejak tahun 2007, dan di Singapura sejak tahun 1975.

2 dari 2 halaman

Rancang Tol New York Untuk Kurangi Kendaraan

Sementara itu Amerika Serikat memiliki cara lain menghilangkan polusi. Dengan merancang Tol New York  untuk mengurangi jumlah kendaraan yang memasuki zona kemacetan setidaknya 10% setiap harinya. Mengurangi kemacetan juga akan mengurangi emisi karbon yang memanaskan bumi dan polusi lainnya.

Namun rencana tersebut sudah menghadapi tantangan hukum. Pada bulan Juli, New Jersey mengajukan gugatan terhadap Departemen Transportasi AS, yang memberikan persetujuan akhir untuk penetapan harga kemacetan di New York City.

Perluasan ULEZ di London ternyata juga menjadi kontroversi. Perluasan ini mendorong (dan bertahan) gugatan hukum yang diajukan oleh pemerintah daerah di empat wilayah luar London dan sebuah wilayah yang berbatasan dengan kota.

Penolakan terhadap perluasan wilayah mendominasi pemilihan anggota parlemen baru di bulan Juli untuk Uxbridge, sebuah wilayah di pinggiran barat London.

Partai Buruh Khan kalah tipis dalam perebutan kursi yang sebelumnya dipegang oleh mantan Perdana Menteri Konservatif Boris Johnson.

Pada awal Agustus, Khan memperluas program scrappage untuk menawarkan hibah hingga £2.000 atau Rp 38,4 juta kepada setiap warga London yang memiliki mobil atau sepeda motor yang tidak memenuhi standar ULEZ.

 

Â