Sukses

Sifat Ini Dibutuhkan untuk Jadi Lebih Sukses, Pakar Kerja Katakan Ini Menjadi Pembeda Paling Penting, Simak Caranya Berikut Ini

Pakar tempat kerja dan kepemimpinan katakan hal ini benar-benar menciptakan kesuksesan. Bonnie Low-Kramen, penulis “Staff Matters: People-Focused Solutions for the Ultimate New Workplace” mengatakan ini menjadi kunci untuk membuat “keputusan yang berefek” di tempat kerja, bahkan di bawah tekanan.

Liputan6.com, Jakarta - Pakar tempat kerja dan kepemimpinan katakan hal ini benar-benar menciptakan kesuksesan. Bonnie Low-Kramen, penulis “Staff Matters: People-Focused Solutions for the Ultimate New Workplace” mengatakan ini menjadi kunci untuk membuat “keputusan yang berefek” di tempat kerja, bahkan di bawah tekanan.

Soft skill telah membantu meningkatkan para pemimpin sukses saat ini, Low-Kramen menambahkan mulai dari pemilik Apple Tim Cook hingga Warren Buffet.

“Kepercayaan diri adalah urusan yang serius, dan menjadi satu-satunya pembeda terpenting di tempat kerja,” tulis Low-Kramen dalam bukunya yang terbit pada bulan Februari. “Orang yang memiliki kepercayaan diri tinggi dan kemampuan lebih rendahlah yang akan mendapatkan pekerjaan dibandingkan orang yang memiliki kepercayaan rendah dan kemampuan lebih tinggi.”

Membangun sifat tersebut membutuhkan waktu, tambahnya, tetapi hal ini sepadan dengan “power feeling” yang kamu dapatkan setelahnya.

Berikut ini tiga cara yang dapat ditindaklanjuti untuk membentuk kepercayaan diri kamu, berdasarkan buku Low-Kramen:

Berhentilah meminta maaf jika tidak perlu

Bagi banyak orang, mengatakan “saya minta maaf” setelah situasi tertentu, bahkan ketika tidak perlu mengatakannya adalah kebiasaan. Namun, meminta maaf jika tidak perlu juga bisa menjadi bumerang, menurunkan harga diri kamu dan membuat orang lain menganggapmu remeh.

Low-Kramen mengatakan, terutama untuk perempuan. “Wanita terlalu sering minta maaf, dan jika kita melakukannya, hal itu menunjukkan rendahnya rasa percaya diri,” tulisnya. “Ganti ‘saya minta maaf’ dengan ‘terima kasih’. Daripada  mengatakan ‘Saya minta maaf, kita perlu menjadwal ulang janji temu’, katakan ‘terima kasih telah menyesuaikan jadwal saya’.”

Pendekatan ini terlihat lebih asertif, dan membuat permintaan maaf akan berdampak jika kamu menggunakannya dalam situasi yang tepat.

2 dari 3 halaman

Kembangkan softskill yang kamu punya

Sempurnakan keterampilan speaking mu

Keberhasilan dalam menyampaikan pesan juga bisa meningkatkan kepercayaan diri, tetapi hal ini sulit dilakukan jika kamu mengoceh atau berbicara terlalu pelan.

Sebaliknya, “Perlambat, turunkan nada suara kamu, dan besarkan volume” agar dianggap lebih serius.

Low Kramen juga menulis, “Berbicara dengan terlalu cepat dan lembut dengan nada tinggi mengirimkan pesan tentang rendahnya kepercayaan diri. Ini mungkin menyampaikan bahwa kamu ingin mengakhiri percakapan dan pesan kamu tidak layak untuk didengar.”

Berbicara didepan umum mungkin lebih sulit karena ini adalah salah satu keterampilan di tempat kerja yang menimbulkan kecemasan. 15% hingga 30% orang secara aktif takut akan hal tersebut, demikian temuan sebuah studi tahun 2016 yang diterbitkan dalam Journal of Graduate Medical Education.

Dalam kasus ini, peneliti kepemimpinan Simon Sinek memiliki cara sederhana untuk menenangkan pikiranmu.

“Apa yang telah saya pelajari adalah mengaitkan jari-jari saya dan menahan tangan saya tetap diam,” katanya pada podcast ‘ReThinking” Adam Grant dalam episode terbaru.

Menurutnya, menutup tangan membantunya berbicara lebih lambat tanpa terlalu fokus pada hal ini sehingga memungkinkan untuk lebih memperhatikan percakapan.

“Hubungan fisiologis yang luar biasa ini benar-benar membantu saya didengar dan dipahami oleh orang-orang yang mempunyai pemikiran (berbeda) dengan saya,” Kata Sinek.

3 dari 3 halaman

Pikirkan masa depanmu

Capai tujuanmu

Menurut Low-Kramen, Sebenarnya, melakukan sesuatu yang ingin kamu lakukan dapat memberikan dampak positif yang besar pada harga diri dan kepercayaan diri kamu.

“Proses pengambilan keputusan untuk melakukan sesuatu, seperti belajar dan mendapatkan sertifikasi atau gelar adalah pencapaian terukur yang tidak dapat dibantah atau diambil oleh siapapun.”

Raja real estate Barbara Corcoran mengalami hal ini secara langsung. Pada tahun 1973, di awal perjalanan kewirausahaannya, dia menyadari bahwa semua pesaingnya terlihat sesuai. Corcoran kemudian menetapkan tujuan untuk membeli mantel mewah ketika dia telah menghasilkan cukup uang dari pialang real estatenya sehingga dia juga dapat memperhatikan penampilan serupa.

Ia tidak berharap untuk mencapai tujuannya “selama minggu pertama menjalankan bisnisnya.”. Namun, dengan cek komisi pertamanya, Corcoran membeli mantel termahal di Bergdorf Goodman mantel wol seharga USD 320 dengan motif hitam putih.

Prestasi tersebut secara signifikan meningkatkan kepercayaan dirinya, katanya dalam video TikTok baru-baru ini.

“Mantel baru saya membuat saya merasa menjadi orang besar yang saya harapkan,” katanya. “Saya mengenakan mantel saya selama empat tahun berikutnya, dan itu adalah investasi terbaik yang pernah saya lakukan. Dalam mantelku, aku bekerja gila-gilaan untuk menjadi sukses seperti yang sudah aku lihat.”

https://www.cnbc.com/2023/08/28/the-no-1-trait-you-need-to-be-more-successful-than-most-says-workplace-expert-its-the-single-most-important-differentiator.html