Sukses

Semen Indonesia Sudah Belanja Rp 397 Miliar Suku Cadang dari UMKM

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk telah mencatatkan realisasi belanja suku cadang dalam negeri mencapai Rp 397 miliar. Jumlah tersebut lebih tinggi atau melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya, Rp 390 miliar.

Liputan6.com, Jakarta PT Semen Indonesia (Persero) Tbk telah mencatatkan realisasi belanja suku cadang dalam negeri mencapai Rp 397 miliar. Jumlah tersebut lebih tinggi atau melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya, Rp 390 miliar.

Corporate Secretary Semen Indonesia Vita Mahreyni menjelaskan, perseroan kini tengah mengoptimalkan penggunaan suku cadang (sparepart) dalam negeri dari produk berbasis UMKM binaan.

"Melalui serangkaian uji coba, UMKM binaan SIG sukses memproduksi alat ukur tekanan (pressure gauge) yang memenuhi standar industri hingga siap digunakan di pabrik-pabrik SIG untuk substitusi produk impor," jelasnya, Selasa (29/8/2023).

Vita menerangkan, proses pembinaan yang dilakukan oleh SIG terhadap UMKM binaan yang memproduksi suku cadang dilakukan melalui tiga tahapan, yakni edukasi spesifikasi produk, uji coba sampel produk, dan tes performa langsung di pabrik.

"Jika hasilnya sesuai dengan kebutuhan dan standar yang dipakai, Semen Indonesia akan membeli suku cadang yang telah lolos uji coba tersebut,” kata Vita.

Standar Kualitas Pabrik

Selain telah memenuhi standar kualitas pabrik Semen Indonesia, pressure gauge buatan UMKM bernama PT 3S International ini telah berstandar internasional BS EN 837-1, yang merupakan standar penetapan spesifikasi Bourdon Pressure Gauge.

SIG juga mendorong PT 3S International untuk memasarkan produk pressure gauge buatannya tersebut di platform market place, yakni PaDi UMKM agar dapat digunakan oleh perusahaan lainnya.

PT 3S International merupakan perusahaan dalam negeri tersertifikasi ISO 9001:2015 yang berfokus pada produk instrumen alat pengukur tekanan dan suhu, seperti pressure gauge, bimetal thermometer, thermowell, dan thermocouple.

Direktur PT 3S International Winto mengatakan, produknya telah diuji dan dikalibrasi untuk memastikan keandalan 100 persen. Selain itu, produk PT 3S International juga diklaim mudah untuk diinstalasi, serta mengutamakan kesehatan dan keselamatan pengguna.

"Kami berharap industri dalam negeri lainnya terus menggunakan produk dalam negeri, dan kami selaku manufaktur dapat diberi kesempatan untuk mendukung kebutuhan sparepart yang dibutuhkan," ujar Winto.

2 dari 3 halaman

Raup Laba Rp 3,2 Triliun, Semen Indonesia Kuasai 50 Persen Pasar Domestik

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikkan peringkat PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) menjadi idAA+ Positif dari sebelumnya idAA+ Stabil. Kenaikan ini didompleng tren pendapatan laba bersih perseroan yang mencapai Rp 3,231 triliun sejak 2022 lalu.

Corporate Secretary Semen Indonesia Vita Mahreyni melaporkan, perusahaan pada tahun lalu berhasil membukukan kenaikan laba sebesar 15,5 persen menjadi Rp 2,365 triliun dibandingkan periode yang sama pada 2021 sebesar Rp 2,047 triliun. 

Catatan kinerja positif ini berlanjut hingga semester I 2023, dimana Semen Indonesia berhasil membukukan kenaikan laba sebesar 3,1 persen menjadi Rp 866 miliar.

Vita mengklaim, perolehan tersebut semakin memperkuat posisi Semen Indonesia di pasar. Ditunjabg pabrik semen terintegrasi di 9 lokasi, pabrik pengemasan di 26 lokasi, 8 pabrik penggilingan semen, 7 pelabuhan, 385 distributor, dan 70.000 toko ritel lebih. 

"Tren positif ini membuat kami semakin optimistis dapat mempertahankan kinerja positif pada semester II 2023. Saat ini, Semen Indonesia menjadi pemimpin industri semen nasional dengan menguasai lebih dari 50 persen pangsa pasar," ujarnya, Sabtu (19/8/2023).

 

3 dari 3 halaman

Peringkat IdAA+

Selain penguatan pasar, Vita melanjutkan, Pefindo juga menetapkan peringkat IdAA+ untuk Obligasi Berkelanjutan II, serta Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri A dan Seri B Tahun 2019 dan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Seri A dan Seri B Tahun 2022 yang diterbitkan oleh Perseroan. 

"Peringkat tersebut menunjukkan kemampuan kuat perusahaan untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang, dibandingkan dengan emiten lainnya di Indonesia," ungkap dia. 

"Di tengah kondisi pasar semen domestik yang kompetitif, kenaikan peringkat ini jadi pemicu untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang," pungkas Vita.