Sukses

Erick Thohir Senang Pagu Indikatif Kementerian BUMN 2024 Tembus di Atas Rp 300 Miliar

Menteri BUMN Erick Thohir menyebut bahwa Kementerian BUMN belum pernah mendapatkan Anggaran Belanja Tambahan (ABT) dan baru mendapatkan pada tahun 2023 dan 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku senang lantaran untuk pertama kalinya pagu indikatif Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di tahun anggaran 2024 menembus lebih dari Rp 300 miliar.

"Ini pertama kalinya pagu kita akan tembus di atas Rp 300 (miliar). Saya rasa jadi Alhamdulillah seindah ruangan ini hari ini gitu jadi Rp 305 miliar angkanya hari ini," kata Erick Thohir dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (31/8/2023).

Dalam paparannya, Erick menyebut bahwa Kementerian BUMN belum pernah mendapatkan Anggaran Belanja Tambahan (ABT) dan baru mendapatkan pada tahun 2023 dan 2024.

Diketahui sebelumnya pada Rapar Kerja 5 Juni 2023, Komisi VI DPR RI menyetujui pagu indikatif Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tahun anggaran 2024 yang ditetapkan sebesar Rp255 miliar.

Selain pagu indikatif tersebut, Wakil Ketua Komisi VI Aria Bima mengatakan Komisi VI juga menyetujui usulan tambahan anggaran sebesar Rp56 miliar.

"Komisi VI DPR RI pada rapat kerja 5 Juni 2023 telah menyetujui pagu indikatif Kementerian BUMN sebesar Rp 255.661.449, serta usulan tambahan anggaran Kementerian BUMN tahun 2024 sebesar Rp 56.477.660 untuk memenuhi kebutuhan kegiatan prioritas yang belum terakomodir," ujar Aria saat membuka rapat kerja dengan Menteri BUMN.

Selanjutnya berdasarkan nota keuangan peserta RAPBN Tahun Anggaran 2024 yang disampaikan oleh pemerintah kepada DPR, anggaran Kementerian BUMN Dalam RAPBN Tahun Anggaran 2024 memang direncanakan sebesar Rp 305,7 miliar, yang terdiri atas program dukungan manajemen sebesar Rp 208,9 miliar dan program pengembangan dan pengawasan BUMN sebesar Rp 96,7 miliar.

Menurut Aria, pagu anggaran tahun 2024 tersebut, lebih tinggi sebesar Rp 47,8 miliar dibanding tahun anggaran 2023 sebesar Rp 257,8 miliar, karena terdapat beberapa rencana kegiatan inisiatif baru tahun anggaran 2024 terkait rumusan kebijakan strategis BUMN berbagai sektor.

2 dari 3 halaman

Erick Thohir Pamer Lulusan BUMN Laris Manis Dibajak Kementerian Lain

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir berterima kasih atas jasa mantan insan Kementerian BUMN maupun perusahaan BUMN yang kini diperbantukan di kementerian lain.

Terbaru, ia harus melepas Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury yang digeser menjadi Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu), dan Staf Khusus Bidang Komunikasi Menteri BUMN Nezar Patria yang jadi Wakil Menteri Komunikasi & Informatika.

"Saya mengucapkan terimakasih ketika pak Nezar bergabung untuk Kominfo. Lalu pak Pahala, saya sangat dekat sekali, juga didorong untuk Wamenlu. Ini saya rasa hal-hal yang perlu apresiasi," ujar Erick Thohir di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (17/7/2023).Bukan hanya dari Kementerian BUMN saja, sejumlah eks bos di perusahaan BUMN pun kini banyak ditarik untuk mengisi posisi di berbagai kementerian.

Sebut saja mantan Direktur Utama Bank Mandiri dan Wakil Menteri BUMN I, Budi Gunadi Sadikin. Kemudian, Arief Prasetyo Adi sebagai mantan Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), dan mantan Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Silmy Karim.

 

3 dari 3 halaman

Transformasi SDM

"Bahkan dulu pada saat covid pindah jadi Menkes, termasuk Menkes dari BUMN. Ini hal yang menurut saya apresiasi buat kita," sebut Erick.

"Lalu kemarin juga pak Arief jadi Badan Pangan Nasional. Lalu pak Silmy jadi Dirjen Imigrasi. Saya pikir sudah setop, tahunya kemarin sepertinya memang banyak figur di BUMN ini bisa didorong percepatan transformasi di kementerian mereka," bebernya.

Menurut dia, itu jadi tanda transformasi sumber daya manusia yang diusung Kementerian BUMN berhasil menelurkan talenta-talenta terbaik di negeri ini.

"Ini membuktikan ketika kita membangun human capital kita, sudah berapa orang-orang terbaik BUMN diambil kementerian lain," kata Erick Thohir. Â