Sukses

Pastikan Air Tercukupi, Kementan Beri Bantuan RJIT untuk Petani di Kulon Progo

Dalam rangka menangani dampak El Nino, Kementerian Pertanian memberikan bantuan program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) untuk dua lahan pertanian di Kulon Progo, Yogyakarta.

Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka menangani dampak El Nino, Kementerian Pertanian memberikan bantuan program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) untuk dua lahan pertanian di Kulon Progo, Yogyakarta. Bantuan RJIT tersebut pun mampu mengairi 50 hektare lahan sawah bagi kelompok tani (Poktan) Ngudi Makmur, Gotakan, Panjatan, dan Poktan Mugi Raharjo, Banaran, dan Galur.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa kegiatan RJIT ini dilakukan untuk memastikan lahan pertanian guna mendapatkan irigasi yang akan menjamin kebutuhan air hingga panen.

“Pengelolaan air dilakukan petani untuk memastikan lahannya bisa terus berproduksi. Pengelolaan air bisa dilakukan salah satunya dengan cara merehabilitasi jaringan irigasi. Sehingga air benar-benar dipastikan mengalir ke lahan pertanian, pengaturannya pun tepat,” katanya.

Selaras dengan itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kulon Progo, Trenggono Trimulyo mengungkapkan bahwa bantuan RJIT melalui dana APBN sebesar Rp75 juta per titik dengan target 140 meter. Ia menyebut, berkat swadaya masyarakat tersebut realisasi jaringan yang dibangun sudah mencapai panjang 162 meter.

"Dengan adanya Rehabilitasi Jaringan ini, dirasakan sangat manfaat sekali, karena air yang datang dari saluran sekunder menjadi lancar dan sampai ke lahan dengan waktu lebih cepat,” ungkapnya.

2 dari 2 halaman

Mudahkan Water Management

Trenggono menjelaskan bahwa hal ini memudahkan pengaturan dalam pembagian air atau water management karena tidak gampang bocor dan tidak meluap ke lahan sawah yang tidak membutuhkan. Dirinya juga menyebut, aliran air dari RJIT bisa mengairi lahan milik kelompok tani lain di sekitarnya, kurang lebih 100 hektare.

“Petani di sekitarnya sangat terbantu dengan adanya bantuan rehabilitasi jaringan irigasi. Alhamdulillah di saat El Nino, petani kami masih bisa tanam karena air di saluran tersier cukup tersedia sehingga kebutuhan air padi lebih terjamin dan Insya Allah bisa panen dan produktivitas meningkat,” jelasnya.

Selain itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian, Ali Jamil mengatakan bahwa kegiatan RJIT adalah bagian dari water management. Dirinya menyebut, kegiatan RJIT dilakukan bukan hanya untuk memperbaiki atau membenahi saluran irigasi.

"Tetapi juga memaksimalkan fungsi saluran irigasi agar luas areal tanam bertambah, begitu juga indeks pertanaman dan produktivitas,” katanya.

“Kita perbaiki kondisi itu dengan RJIT dan agar fungsinya lebih maksimal, saluran irigasi ini kita buat permanen menggunakan konstruksi pasangan batu dengan dua sisi saluran,” jelas Ali Jamil.

 

(*)