Sukses

Ojek Online Bisa Dapat Pinjaman hingga Rp 12 Juta, Simak Penjelasannya

Grab dan JULO meningkatkan inklusi keuangan melalui perluasan akses kredit digital bagi seluruh lapisan masyarakat underbanked, termasuk rekan-rekan mitra pengemudi Grab.

Liputan6.com, Jakarta PT. JULO Teknologi Finansial (JULO) bersama dengan Grab Indonesia membantu mitra pengemudi secara langsung dalam mendapatkan limit kredit digital JULO dengan lebih mudah, melalui layanan GrabModal Narik powered by JULO di aplikasi GrabDriver.

Head of Partnership JULO, William Eka menuturkan, bersama Grab, kolaborasi ini menjadi salah satu bentuk komitmen JULO dalam meningkatkan inklusi keuangan melalui perluasan akses kredit digital bagi seluruh lapisan masyarakat underbanked, termasuk rekan-rekan mitra pengemudi Grab.

"Dengan adanya bantuan pendaftaran secara langsung, besar harapan kami agar semakin banyak mitra pengemudi yang mendapatkan akses kredit digital JULO dan dapat semakin mudah memenuhi kebutuhan harian, untuk kualitas hidup yang jauh lebih baik lagi," kata dia dikutip Sabtu (2/9/2023).

Sementara itu, Director of Business Grab Indonesia, Iki Sari Dewi menyatakan, melalui kerja sama dengan JULO, Grab menghadirkan fasilitas GrabModal Narik - modal tunai mudah dan cepat untuk mitra pengemudi Grab. Dengan demikian, mitra pengemudi dapat memenuhi kebutuhan harian mendesak dan tidak terduga, seperti perawatan dan perbaikan kendaraan dan peningkatan layanan kepada pelanggan.

 "Kami berharap melalui GrabModal Narik Jadi #PinterAturDuit, semakin banyak mitra pengemudi yang mendapatkan manfaat layanan keuangan digital. Hal ini sejalan dengan komitmen Grab untuk mendukung kesejahteraan mitra pengemudi dalam jangka panjang," lanjut dia.

Banyak mitra pengemudi Grab yang merasa dapat meningkatkan kualitas hidup melalui limit kredit JULO dari layanan GrabModal Narik. 

“Awalnya pakai GrabModal coba-coba. Ternyata cepat cair dan gampang banget, akhirnya saya bisa pakai limitnya untuk cicil upgrade mobil di tahun 2019," kata Ivan, Mitra Grabcar dari tahun 2016.

Pengalaman serupa juga diutarakan oleh Anwar, mitra pengemudi antar Jakarta - Serang. “Senang bisa dapat hadiah dari sini. Saya jadi bisa ngelakuin banyak hal pakai limitnya. Dari biaya lahiran anak, akekah sampai reparasi motor untuk narik” ungkap Anwar.

Sebagai bagian misi GrabForGood dari Grab Indonesia sejak tahun 2022, layanan GrabModal Narik powered by JULO berfokus pada pemberian solusi bantuan keuangan dengan aman dan nyaman melalui limit kredit digital.

Dengan limit maksimal Rp 12 juta dan sistem pembayaran ringan dari penghasilan yang telah disepakati, program kerja sama ini telah membantu ratusan ribu mitra pengemudi yang tersebar di seluruh Indonesia.

Mencatat total pencairan kredit JULO mencapai  Rp11 triliun di tahun 2023 secara keseluruhan, program kerja sama ini menandai momentum nyata dari JULO untuk senantiasa bertumbuh menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat dan berkontribusi secara aktif dalam pemenuhan akses kredit masyarakat Indonesia.

2 dari 3 halaman

Pendapatan Ojol Naik Berkat Penggunaan Motor Listrik

Saat ini semakin banyak driver ojek online (ojol) yang menggunakan motor listrik. Bahkan penggunaan motor listrik, dari segi operasional, diklaim lebih menguntungkan ketimbang motor konvensional.

Hal itu disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi baru-baru ini. Selain penurunan beban operasional, kata dia, motor listrik merupakan game changer untuk meraih target pengurangan emisi.

"Contoh, kita lihat pengemudi ojol. Mereka itu dengan kendaraan listrik opex (operational expenditure) turun separuh, tapi pendapatan naik," ujar Menhub Budi di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (28/7/2023).

Guna mendorong percepatan pengadaan motor listrik, ia turut mendorong swasta untuk ikut melakukan edukasi dan sosialisasi.

"Tentu target-target yang disampaikan pak Menteri ESDM dan pak Menko (Luhut) bukanlah hal mudah. Tapi apabila (dilakukan) sama-sama, ini luar biasa," imbuh Menhub.

"Umpamanya pak Kapolri memerintahkan 10 Kapolsek, itu banyak sekali, dan kami siap menguji. Kalau polisi saja sudah luar biasa, kamu ngikut, karena pak polisi lebih banyak," tuturnya.

Menurut dia, contoh ini penting sebagai bentuk sosialisasi. Sebab, ia menilai akan percuma jika pemerintah sudah mencanangkan program, namun tidak ada contoh.

"Polisi sudah melaksanakan di KTT G20 di Bali, dan sekarang masih jalan lancar. Kami juga sudah menggunakan kendaraan dinas. Harapan kami semua melakukan itu," pungkasnya.

 

3 dari 3 halaman

Biaya Konversi Motor Listrik Bisa Lebih Murah Jika Sistem Ini Diterapkan

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus menggalakkan program konversi motor BBM menjadi motor listrik. Salah satu strategi yang sudah diterapkan adalah memberi bantuan Rp7 juta untuk biaya konversi kepada masyarakat tanpa syarat golongan.

Namun bagi sebagian orang, biaya yang harus dikeluarkan masih tergolong mahal untuk melakukan konversi meski disokong dengan insentif Rp7 juta.

Sebab, biaya atau perhitungan konversi motor listrik dimulai dari Rp17 juta. Lantas pemilik perlu mengeluarkan Rp10 juta untuk melakukan proses konversi.

Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Senda Hurmuzan Kanam mengungkapkan, pemerintah sedang menggodok rencana swap baterai yang diharapkan bisa menekan biaya konversi.

Perkiraan kasar dari Senda bila swap baterai terealisasi masyarakat cukup membayar Rp 2 juta sampai Rp 3 juta saja. Hitungan ini sudah dikalkulasi dengan skema bantuan Rp 7 juta dari pemerintah. 

"Misalnya dalam beberapa bulan ini ada investor swap baterai yang siap dan datang perkiraan saya masyarakat mengeluarkan biaya konversi itu tinggal Rp 2 juta atau Rp 3 juta saja setelah adanya bantuan Rp 7 juta dari pemerintah ini," kata Senda di Kantor Balai Besar Survei Ketenagalistrikan EBTKE, Jakarta Selatan belum lama ini.

Hingga saat ini, program swap baterai ini masih dalam studi pemerintah. Di lain sisi juga sedang mencari investor swap baterai untuk memuluskan rencana tersebut.

"Jadi memang swap baterai ini belum masuk tahapan kami, tapi sedang kami lakukan kajian dengan bantuan dari Amerika Serikat. Kami melakukan kajian idealnya seperti meniru konsepnya awal-awal dari PLN, dengan cara trade in-nya," pungkas Senda.