Liputan6.com, Jakarta Ketua Dewan Penasihat Bisnis ASEAN (ASEAN-BAC), Arsjad Rasjid mengatakan ASEAN-BAC secara konsisten mengadvokasi kemampuan Forum Investasi ASEAN untuk memperkuat landasan ekonomi, menjadikan kawasan ASEAN sebagai surga investasi global.
Hal itu disampaikan Arsjad saat membuka ASEAN Investment Forum 2023 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (2/8/2023).
Baca Juga
Arsjad menekankan, investasi dan perdagangan sebagai urat nadi perekonomian negara-negara ASEAN harus dikelola secara kolektif untuk menumbuhkan kesejahteraan.
Advertisement
“Kita tidak bisa berdiri sendiri, ASEAN harus menyadari potensi investasi yang dimilikinya untuk semakin memperkuat posisinya sebagai surga investasi global,” kata Arsjad.
Selain itu, ia juga menyoroti prospek investasi yang sangat menjanjikan di Asia Tenggara, yang mencakup pertanian dan pangan, ekonomi digital, layanan kesehatan publik-swasta, kendaraan listrik, pasar karbon, dan sistem pembayaran QT regional.
Terkait kekayaan sumber daya, potensi dan peluangnya di kawasan menjadikan ASEAN sebagai target Investasi Asing Langsung (FDI), sehingga menghasilkan pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Pada tahun 2010, penanaman modal asing di Asia Tenggara berjumlah sekitar USD 23 miliar, angka yang melonjak menjadi USD 47 miliar pada tahun 2021.
“Selain potensi investasi, Asia Tenggara juga memiliki sumber daya energi terbarukan yang signifikan untuk memenuhi permintaan energi global,” katanya.
Ekonomi Digital
Di bidang ekonomi digital, ASEAN telah mengalami pertumbuhan yang signifikan, dengan ekonomi digital ASEAN mencapai USD 194 miliar pada tahun 2022 dan diproyeksikan akan tumbuh menjadi USD 330 miliar pada tahun 2025.
Oleh karena itu, ia menekankan dengan potensi investasi yang ada, ASEAN memiliki landasan ekonomi yang kuat untuk pembangunan berkelanjutan.
Adapun di bawah kepemimpinan Indonesia, ASEAN-BAC telah melakukan roadshow di negara-negara ASEAN dan dengan mitra eksternal seperti Inggris, Jepang, Korea Selatan, Australia, Kanada, dan Tiongkok, yang memaparkan potensi dan peluang investasi ASEAN di kawasan.
“Kami menghimbau para pemimpin dan pengusaha untuk memberikan perhatian serius terhadap ASEAN karena landasan ekonomi kita yang kokoh dan ASEAN Investment Forum 2023 dapat menjadi katalis untuk lebih meningkatkan status ASEAN sebagai surga investasi global,” pungkasnya.
Hadapi Disrupsi Geopolitik dan Geoekonomi, Investasi Antar Negara ASEAN Harus Dipacu
Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid mengatakan, investasi antar negara-negara ASEAN harus terus didorong dan ditingkatkan.
Jika investasi di lingkup ASEAN didorong, maka diyakini mampu meningkatkan resiliensi ASEAN terhadap situasi geopolitik dan ekonomi global. Hal itu disampaikan Arsjad dalam sambutannya pada acara ASEAN Investment Forum di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (2/9/2023).
Arsjad menyampaikan, bahwa perdagangan dan investasi merupakan dua hal yang penting dalam menggerakkan perekonomian di ASEAN, sekaligus untuk meningkatkan bisnis di ASEAN menuju standar yang lebih baik.
"Diskusi ini akan membahas soal kontribusi kegiatan bisnis kita dalam memberikan akses FDI dan memperkuat rantai pasok di ASEAN," kata Arsjad.
Lebih lanjut, Arsjad juga menekankan pembangunan ASEAN tidak hanya cukup mengandalkan investasi dari negara-negara di luar ASEAN. Oleh karena itu, dia berharap dalam ASEAN Investment Forum ini, semua pihak bisa mengidentifikasi potensi dari investasi interregional.
"Kita di ASEAN harus mengenali kekuatan dari potensi investasi interregional dan mengambil langkah untuk menetapkan infrastruktur, jaringan, dan kerja sama baru. Foreign direct investment (FDI) dan investasi interregional adalah integral untuk mencapai pembangunan kapasitas regional kita," kata Arsjad.
Dorong Banyaknya Investasi Masuk
Dalam kesempatan tersebut, Arsjad pun mendorong lebih banyak lagi investasi antar negara ASEAN, misalnya menambah investasi perusahaan Thailand di Vietnam, kemudian investasi perusahaan Malaysia di Kamboja dan lainnya.
"Dengan begitu kita bisa meningkatkan resiliensi regional kita dan bisa menghadapi kondisi disrupsi geopolitik and geoekonomi," ujar Arsjad.
Diakhir sambutannya, dalam Chairmanship tahun ini, Arsjad melihat urgensi untuk mempromosikan investasi intraASEAN. Ia pun yakin forum ini akan menyediakan diskusi yang inklusif.
"Setelah berkeliling ke seluruh negara ASEAN dalam chairmanship tahun ini, kami melihat urgensi untuk mempromosikan investasi intra-ASEAN. Saya yakin forum ini akan menyediakan diskusi yang inklusif dan signifikan yang meng-higlight langkah yang harus diambil ASEAN untuk mengamankan tujuan kita untuk mencapaiu SDGs di 2030 melalui investasi," pungkasnya.
Advertisement
Ketum Kadin: Indonesia Sukses Ciptakan Era Baru Berbisnis di ASEAN
Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) sekaligus Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid mengatakan, Indonesia berhasil menciptakan sebuah era baru dalam berbisnis di negara-negara Asia Tenggara.
Ia menyebut Indonesia dalam sebagai Ketua ASEAN-BAC Tahun 2023 secara signifikan telah menciptakan landasan kokoh untuk memudahkan para pelaku usaha berkontribusi positif dalam pembangunan ekonomi di kawasan.
“Kami telah meletakkan landasan kokoh untuk memudahkan pelaku usaha mengembangkan bisnis, mewujudkan kawasan yang stabil dan damai, menjunjung tinggi hukum internasional, dan nilai-nilai kemanusiaan di ASEAN. Ini menjadi pegangan penting bagi pelaku usaha dalam menjalankan peranannya,” kata Arsjad dalam acara Pembukaan ASEAN Business Summit Week 2023, Jakarta, Jumat (1/9).
Arsjad menuturkan Indonesia mengusung lima isu prioritas, yaitu transformasi digital (digital transformation), pembangunan berkelanjutan (sustainable development), ketahanan kesehatan (health resilience), ketahanan pangan (food security), serta memfasilitasi perdagangan dan investasi (trade & investment) yang diprioritaskan untuk meningkatkan peran strategis pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di negara-negara anggota ASEAN.
“Kami telah melakukan kajian mendalam dan roadshow untuk mendapatkan dukungan negara-negara mitra, seperti Tiongkok, Kanada, Australia, Jepang, dan Korea Selatan. ASEAN-BAC sangat fokus pada sentralitas, inovasi, dan inklusivitas, yang bersumber dari nilai-nilai fundamental 5P, yaitu People, Planet, Prosperity, Peace, dan Partnership,” terang dia.
Dalam pembahasan lima isu prioritas dikembangkan menjadi delapan legacy project, yang terdiri atas ASEAN QR Code, Marketplace Lending Platform, Wiki Entrepreneur, ASEAN Net Zero Hub, Carbon Center of Excellence, ASEAN One Shot Campaign, Inclusive Closed-Loop Model for Agricultural Product, dan ASEAN Business Entity.
“Saya optimistis delapan legacy project ini berdampak signifikan bagi terciptanya era baru berbisnis di kawasan. Hal ini juga akan menjadi salah satu topik pembahasan antara pelaku usaha dan para kepala pemerintahan,” tuturnya.
Sideline Bisnis
Perlu diketahui, beberapa sideline bisnis akan dimulai besok pada tanggal 2 dan 3 September 2023 seperti ASEAN woman CEO forum, ASEAN climate forum, ASEAN future Generation bisnis forum di ritz carlton Pacific Place dan ASEAN investment forum di Hotel Sultan
Cara ASEAN bisnis and investment Summit akan dimulai pada tanggal 3 sampai 4 September. Puncak kegiatan ini akan ditutup dengan ASEAN bisnis Awards tanggal 4 September 2023.
"Kami juga telah memberikan policy rekomendation dari masing-masing ASEAN BAC dengan rekomendasi negara ASEAN agar bisa dipertimbangkan menjadi strategi untuk mewujudkan ASEAN sebagai episentrum of Growth," ungkap Arsjad.
Lebih lanjut, Arsjad Bilang, ASEAN di BAC sangat antusias menjalankan rangkaian acara ini Dan berharap bisa memperkuat antara sektor swasta dan pemerintah dalam upaya memajukan pertumbuhan ekonomi di ASEAN.
“ASEAN-BAC sangat antusias menjalankan rangkaian acara ini dan berharap bisa memperkuat hubungan antara sektor swasta dan pemerintah dalam upaya memajukan pertumbuhan ekonomi di ASEAN,” Arsjad mengakhiri.
Reporter: Siti Ayu Rachma
Sumber: Merdeka.com
Advertisement