Sukses

Miliarder Terry Gou Mundur dari Jajaran Dewan Direksi Foxconn Usai Calonkan Diri Jadi Presiden Taiwan

Perusahaan induk Foxconn, Hon Hai Technology Group mengkonfirmasi pengunduran diri Terry Gou dalam dewan direksi Foxconn. Perseroan pun belum akan memilih seorang direktur.

Liputan6.com, Jakarta - Miliarder Terry Gou mengundurkan diri dari dewan direksi Foxconn, produsen elektronik terbesar di dunia. Langkah Terry Gou ini dilakukan usai mengumumkan pencalonan sebagai Presiden Taiwan.

Kepada CNN, perusahaan induk Foxconn, Hon Hai Technology Group mengkonfirmasi pengunduran diri Terry Gou. Perseroan juga menyebutkan tidak akan segera memilih seorang direktur karena dewan tersebut memiliki delapan direktur dan direktur independen.

Pendiri Foxconn Terry Gou (72) yang mencatat kekayaan bersih USD 6,8 miliar membangun Hon Hai Precision Industry di Taiwan pada 1974.. Perusahaan ini berkembang menjadi Kerajaan bisnis global dan salah satu produsen elektronik terbesar di dunia. Klien utamanya Apple.

Pada 2019, ia menyerahkan kepemimpinan kepada Young Liu, Chairman Foxconn saat ini. Akan tetapi, tetap sebagai direktur dan bergabung dengan partai politik nasionalis Kuomintang.

Setelah menyatakan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai calon presiden independen pada 2024, Terry Gou kini harus mendapatkan sekitar 290.000 dukungan pada 19 September-2 November.

Pemilihan Presiden Taiwan yang dijadwalkan pada Januari terjadi di tengah ketegangan antara Taiwan dengan negara adidaya tetangganya, China.

Terry Gou telah kritik gerakan kemerdekaan Taiwan dan dicirikan ramah terhadap kepentingan bisnis China.

Ia bergabung dengan kelompok pendukung China untuk menantang Partai Democratic Progressive (DPP). Pencalonan Terry Gou merupakan pencalonan kedua sebagai presiden.

Pada Senin, 28 Agustus 2023, saat ditanya mengenai masalah konflik kepentingan Gou sebagai pemegang saham utama Foxconn yang punya investasi besar-besaran di China, Gou menuturkan bersedia “korbankan” aset pribadi di China jika terjadi serangan China.

“Saya tidak pernah berada di bawah kendali China. Saya tidak ikuti instruksi mereka,” ujar dia seperti dikutip dari Channel News Asia.

2 dari 3 halaman

Pemilihan Presiden Taiwan

Dalam hasil jajak pendapat sebelum pengumumannya, menempatkan dia jauh di belakang kandidat terdepan, William Lai dari DPP yang berkuasa. Saat ini ia menjabat sebagai wakil presiden.

Gou telah berulang kali menuduh DPP melancarkan perang dengan China yang klaim pulau itu sebagai wilayahnya dengan sikap antagonis terhadap Beijing.

Pemerintahan yang dipimpin DPP dan Lai telah berulang kali menawarkan pembicaraan dengan China, tetapi ditolak. Hal ini lantaran China memandang mereka sebagai separatis.

Gou adalah salah satu tokoh bisnis yang terkenal di Taiwan pekan ini berusaha menyatukan oposisi melawan DPP, tetapi sejauh ini belum ada kesepakatan yang dicapai.

Dua kandidat lainnya dalam pemilihan adalah mantan Wali Kota Taipei Ko Wen-je dari Partai Taiwan People dan Hou Yu-ih dari partai oposisi Kuomintang yang secara tradisional mendukung hubungan dekat dengan Beijing.

Adapun pemilihan presiden Taiwan akan berlangsung pada 13 Januari 2024.

 

3 dari 3 halaman

Terry Gou, Miliarder Pendiri Foxconn Calonkan Diri Jadi Presiden Taiwan

Sebelumnya, kabar baru datang dari miliarder pendiri perusahaan pemasok utama komponen Apple yaitu Foxconn, Terry Gou. Terry Gou sedang menjajaki pencalonan presiden untuk partai oposisi utama di Taiwan untuk kedua kalinya.

Melansir BBC, Sabtu (8/4/2023) Terry Gou kabarnya akan dinominasikan oleh Kuomintang (KMT), yang secara tradisional mendukung hubungan dekat dengan China.

Sebelumnya, pada 2019, Terry Gou mengundurkan diri sebagai bos Foxconn untuk mengajukan tawaran sebagai presiden, tetapi gagal dicalonkan.

Terry Gou sempat menyebut, satu-satunya cara untuk menghindari perang dengan China adalah dengan mengurangi ketegangan antara Washington dan Beijing dan mengeluarkan Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa di Taiwan.

Dalam beberapa waktu terakhir, ketegangan terjadi antara Taiwan dengan China terkait isu pemisahan pemerintahan. 

Pada Rabu (5/4), Presiden Taw Tsai in Wen dijadwalkan bertemu dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy di California. Pertemuan yang simbolis itu memicu ketegangan antara Taiwan dan China. 

Pendiri Foxconn Terry Gou, juga memperoleh kekayaannya dari pembuatan perangkat elektronik untuk perusahaan lain.

Menurut Forbes, kekayaannya saat ini sebesar USD 7,4 miliar atau Rp. 110,5 triliun (asumsi kurs Rp.15.500 per dolar AS).

Foxconn dikenal luas karena memproduksi banyak model iPhone untuk Apple.

Perusahaan itu dikenal sebagai salah satu perusahaan pertama di Taiwan yang berinvestasi di pabrik-pabrik di China, memanfaatkan biaya upah yang jauh lebih rendah di negara itu,

Jika berhasil dalam pencalonannya sebagai presiden, Terry Gou diperkirakan mengambil pendekatan yang lebih bersahabat dengan China.

 

Video Terkini