Sukses

Hadapi Tantangan Ekonomi, Menko Airlangga Ingin Negara ASEAN Solid

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta negara-negara anggota ASEAN untuk memperkuat kerja sama.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta negara-negara anggota ASEAN untuk memperkuat kerja sama. Utamanya dalam menghadapi tantangan pertumbuhan ekonomi kedepannya.

Hal itu disampaikan Menko Airlangga saat membuka 23rd ASEAN Economic Community Council (AECC) di Hotel St Regis, Jakarta, Minggu (3/9/2023). Meski kawasan Asia Tenggara telah mengalami perbaikan ekonomi, Menko Airlangga mengakui masih ada tantangan kedepannya.

”Kita harus terus meningkatkan kerja sama dan integrasi ekonomi kawasan dalam rangka penguatan arsitektur perdagangan dan rantai pasok regional, membuat pilihan kebijakan untuk meningkatkan daya saing, ketahanan, dan reformasi struktural yang didorong oleh keberlanjutan, digitalisasi dan perubahan demografis," ujar dia saat membuka forum, di Jakarta, Minggu (3/9/2023).

Atas kerja sama yang terjalin, dia ingin membawa ASEAN menjadi terdepan di ranah global. Dia berharap upaya-upaya yang dijalankan bisa menjadikan ASEAN sebagai tujuan utama investasi.

"Serta menjadikan kawasan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan regional dan mesin pertumbuhan global, sebagai tujuan utama investasi, dan pusat produksi global yang berdayasaing dan terpercaya,” tegas Menko Airlangga.

Informasi, dalam retreat session AECC 2023, para menteri membahas kondisi ekonomi terkini yang sangat dinamis. Meskipun perekonomian kawasan sudah pulih melampaui situasi pra-pandemi dengan total PDB USD 3.6 triliun di tahun 2022, proyeksi perekonomian global ke depan mengindikasikan perlemahan dan ketidakpastian pertumbuhan. Hal tersebut memberikan tantangan terhadap pertumbuhan ekonomi kawasan.

Pada pertemuan tersebut, dibahas 5 isu penting yang menjadi perhatian yakni geopolitik, fragmentasi rantai pasok, transisi hijau, inovasi digital, dan pertumbuhan inklusif. Nantinya hasil pembahasan ini akan disetor untuk agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43 pada 5-7 September 2023 mendatang.

 

2 dari 4 halaman

Visi ASEAN Community

Lebih lanjut, Menko Airlangga ada pertemuan tersebut juga dibahas perkembangan penyusunan Visi Komunitas ASEAN Paska-2025. Visi ASEAN paska-2025 disepakati 20 tahun yakni ASEAN Vision 2045 yang bertujuan menjadikan kawasan ASEAN yang “Resilient, Innovative, Dynamic and People-Centred”. Para Menteri menginstruksikan seluruh elemen badan sektoral terkait untuk segera menyusun workplan untuk mendukung pencapaian Visi ASEAN 2045.

”Tugas selanjutnya adalah menyusun rencana strategis MEA pasca-2025,” pungkas Menko Airlangga.

Turut hadir mendampingi Menko Airlangga dalam agenda tersebut antara lain Sekretaris Kemenko Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian, Staf Ahli Bidang Konektivitas, Pengembangan Jasa, dan Sumber Daya Alam Kemenko Perekonomian, Juru Bicara Kemenko Perekonomian, Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional dan Sub Regional Kemenko Perekonomian.

 

3 dari 4 halaman

Dibuka Menko Airlangga

Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto resmi membuka forum 23rd ASEAN Economic Community Council (AECC). Ada 11 agenda prioritas yang akan dibahas dalam forum ini.

Pada sesi pembukaan, Menko Airlangga terlihat berada di sisi depan, didampingi oleh Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso. Dia duduk sejajar bersama dengan perwakilan dari ASEAN Secretariat.

Airlangga duduk di sebelah kiri jajaran pengurus Sekretariat Asean. Diantaranya terlihat Secretary General ASEAN, Kao Kim Hourn dan Deputy Secretary-General for ASEAN Economic Community Satvinder Singh.

Dalam ruangan yang sama, terpantau hadir negara-negara anggota ASEAN. Di sisi kanan, ada perwakilan dari Timor Leste, Vietnam, Thailand, Singapura.

Di sisi kiri ruangan, secara berurutan ada perwakilan dari Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, dan Laos. Di sisi belakang, ada Malaysia, Myanmar, dan Filipina.

Perlu diketahui, Timor Leste menjadi anggota ke-sebelas dalam ASEAN. Hal ini sekaligus membuat Timor Leste jadi anggota termuda ASEAN dalam forum ini.

Informasi, 11 prioritas pembahasan kali ini melingkupi upaya pemulihan ekonomi di negara-negara ASEAN. Kesebelas topik ini juga akan menjadi rekomendasi pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang digelar 5-7 September 2023 mendatang.

 

4 dari 4 halaman

Bahas 11 Prioritas

Jelang Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN 2023, dalam kelompok pilar ekonomi telah digelar Preparatory Senior Economic Officials’ Meeting, Sabtu (2/9/2023) di Jakarta yang menyiapkan dan membahas berbagai hal untuk disampaikan dalam pertemuan tingkat Menteri yakni The 23rd ASEAN Economic Community Council (AECC) Meeting, Minggu (3/9).

Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, pertemuan The 23rd ASEAN Economic Community Council (AECC) akan dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku chair yang membawahi pilar-pilar ekonomi.

Ia menjelaskan, dalam pilar ekonomi terdapat 3 Strategic Thrust yakni Recovery Rebuilding, Digital Economy, dan Sustainability yang terdapat 16 Priority Economic Deliverables (PED) didalamnya.

Pada Strategic Thrust yang pertama yakni Recovery Rebuilding, terdapat 6 PED yakni (1) ASEAN Services Facilitation Framework (ASFF); (2) mendorong pemulihan, menjamin stabilitas, ketahanan ekonomi dan keuangan; (3) Deklarasi para pemimpin ASEAN tentang penguatan ketahanan pangan dan gizi sebagai respon terhadap krisis; (4) Penandatanganan The 2nd Protocol to Amend the Agreement Establishing the ASEAN–Australia–New Zealand Free Trade Area (AANZFTA); (5) Pembentukan Unit pendukung RCEP di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Indonesia; dan (6) ASEAN Framework on Industrial Project-Based Initiative. Pada Strategic Thrust Recovery Rebuilding, ke-enam PED nya telah completed.