Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengaku gembira ada kategori UMKM dalam penghargaan bisnis ASEAN atau ASEAN Business Awards 2023 kali ini. Menurutnya, pengusaha di kawasan memang didominasi oleh UMKM.
Ma'ruf menyampaikan, seluruh kelas dunia usaha turut mengambil bagian dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di ASEAN. Tak cuma itu, pelaku usaha ini juga berkontribusi untuk memperluas lapangan pekerjaan.
Baca Juga
"Kita berkumpul disini untuk merayakan para pengusaha dan penggerak sektor bisnis ASEAN bukan hanya yang berskala besar, namun juga skala menengah dan kecil karena semuanya memberikan sumbangsih dan menjadi organ vital bagi pertumbuhan ekonomi serta penciptaan lapangan kerja di kawasan," ungkapnya dalam ASEAN Business Awards 2023 di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Senin (5/9/2023).
Advertisement
Ada poin yang menarik perhatiannya. Yakni, masuknya UMKM dalam kategori dalam penghargaan bisnis kawasan ASEAN ini. Atas hal ini, Ma'ruf berharap akan lahir kerja sama dengan UMKM kedepannya.
"Saya senang mengetahui penghargaan bisnis ASEAN pada hari ini mencakup kategori UMKM. Apalagi dihadapan saya hadir pemuka bisnis internasional. Saya harap kerja sama antara bisnis besar menengah kecil semakin kokoh dan saling menguntungkan," urainya.
Dia mencatat, ada sekitar 70 juta pelaku UMKM di kawasan ASEAN, dengan lebih dari 90 persennya merupakan UMKM di masing-masing negara. Tak cuma itu, UMKM disebut membuka 85 persen lapangan kerja dan berkontribusi pada 44 persen PDB, serta 18 persen ekspor nasional.
"Sebaran UMKM di perkotaan dan pedesaan menjadikan UMKM tulang punggung bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan upaya mempersiempit ketimpangan," kata dia.
"UMKM juga jadi motor penggerak inovasi dan kreativitas di kawasan," sambuf Ma'ruf Amin.
Ingin ASEAN Solid
Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta negara-negara anggota ASEAN untuk memperkuat kerja sama. Utamanya dalam menghadapi tantangan pertumbuhan ekonomi kedepannya.
Hal itu disampaikan Menko Airlangga saat membuka 23rd ASEAN Economic Community Council (AECC) di Hotel St Regis, Jakarta, Minggu (3/9/2023). Meski kawasan Asia Tenggara telah mengalami perbaikan ekonomi, Menko Airlangga mengakui masih ada tantangan kedepannya.
"Kita harus terus meningkatkan kerja sama dan integrasi ekonomi kawasan dalam rangka penguatan arsitektur perdagangan dan rantai pasok regional, membuat pilihan kebijakan untuk meningkatkan daya saing, ketahanan, dan reformasi struktural yang didorong oleh keberlanjutan, digitalisasi dan perubahan demografis," ujar dia saat membuka forum, di Jakarta, Minggu (3/9/2023).
Advertisement
Tujuan Utama Investasi
Atas kerja sama yang terjalin, dia ingin membawa ASEAN menjadi terdepan di ranah global. Dia berharap upaya-upaya yang dijalankan bisa menjadikan ASEAN sebagai tujuan utama investasi.
"Serta menjadikan kawasan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan regional dan mesin pertumbuhan global, sebagai tujuan utama investasi, dan pusat produksi global yang berdayasaing dan terpercaya," tegas Menko Airlangga.
Informasi, dalam retreat session AECC 2023, para menteri membahas kondisi ekonomi terkini yang sangat dinamis. Meskipun perekonomian kawasan sudah pulih melampaui situasi pra-pandemi dengan total PDB USD 3.6 triliun di tahun 2022, proyeksi perekonomian global ke depan mengindikasikan perlemahan dan ketidakpastian pertumbuhan. Hal tersebut memberikan tantangan terhadap pertumbuhan ekonomi kawasan.
Pada pertemuan tersebut, dibahas 5 isu penting yang menjadi perhatian yakni geopolitik, fragmentasi rantai pasok, transisi hijau, inovasi digital, dan pertumbuhan inklusif. Nantinya hasil pembahasan ini akan disetor untuk agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43 pada 5-7 September 2023 mendatang.
Visi ASEAN Community
Lebih lanjut, Menko Airlangga ada pertemuan tersebut juga dibahas perkembangan penyusunan Visi Komunitas ASEAN Paska-2025. Visi ASEAN paska-2025 disepakati 20 tahun yakni ASEAN Vision 2045 yang bertujuan menjadikan kawasan ASEAN yang "Resilient, Innovative, Dynamic and People-Centred". Para Menteri menginstruksikan seluruh elemen badan sektoral terkait untuk segera menyusun workplan untuk mendukung pencapaian Visi ASEAN 2045.
"Tugas selanjutnya adalah menyusun rencana strategis MEA pasca-2025," pungkas Menko Airlangga.
Turut hadir mendampingi Menko Airlangga dalam agenda tersebut antara lain Sekretaris Kemenko Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian, Staf Ahli Bidang Konektivitas, Pengembangan Jasa, dan Sumber Daya Alam Kemenko Perekonomian, Juru Bicara Kemenko Perekonomian, Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional dan Sub Regional Kemenko Perekonomian.
Advertisement