Sukses

Jokowi: ASEAN Butuh USD 29,4 Triliun untuk Transisi Energi

Presiden Jokowi mrngungkapkan bahwa perhatian seluruh dunia tengah tertuju dalam proses transisi energi. Namun untuk bisa mewujudkannya membutuhkan biaya yang sangat besar.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap, kawasan ASEAN membutuhkan dana sekitar USD 29,4 triliun untuk transisi energi. Dia berharap ada solusi yang hadir dari ajang ASEAN-Indo-Pasific Forum (AIPF) 2023.

Diketahui, proses transisi menuju energi bersih memang menjadi perhatian dalam berbagai forum global, termasuk juga kawasan ASEAN.

Jokowi mengungkap hal ini dalam kaitannya dengan salah satu topik yang dibahas dalam AIPF 2023. Yakni, pada poin pembiayaan yang berkelanjutan dan inovatif.

"ASEAN membutuhka USD 29,4 triliun untuk transisi energi dan dibutuhkan skema pembiayaan yang inovatif melalui kemitraan yang profitabel dan sustain," ujar dia sambutannya di AIPF 2023, di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Selasa (5/9/2023).

Selain itu, Jokowi mengungkap poin penting lain yang dibahas dalam AIPF 2023. Masih sejalan dengan kebutuhan pada transisi energi, Jokowi mengatakan ada bahasan mengenai infrastruktur hijau dan rantai pasok yang kuat.

"Ekonomi ASEAN akan tumbuh lebih kokoh melalui hilirisasi industri dan pembangunan ekosistem EV adalah contoh konkret membangun rantai pasok kawasan," tegasnya.

Di sisi lain, transformasi digital di kawasan juga jadi isu penting yang perlu diperkuat. Mengingat ada potensi ekonomi digital senilai triliunan dolar AS.

"Ekonomi digital di ASEAN di 2030 diperkirakan timbuh hingga USD 1 triliun dan adopsi inovasi digital perlu diperkuat untuk mendukung ekonomi kreatif dan UMKM," bebernya.

 

2 dari 3 halaman

Jokowi Harap Kerja Sama Muncul dari AIPF 2023

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui kalau rivalitas negara saat ini tengah menajam. Termasuk bagi kawasan Indo-Pasific.

Jokowi menyoroti perlu adanya upaya mengubah dari ketegangan rivalitas itu menjadi sebuah kerja sama. Maka, dihadirkanlah ASEAN-Indo-Pasific Forum (AIPF) 2023 yang digadang mampu meredam rivalitas tadi.

"Untuk itu ASEAN-Indo-Pasific forum hadir untuk nengubah rivalitas di Indo-Pasific jadi kerja sama yang bermanfaat serta membangun habbit of cooprration yang win-win formula tanpa satupun merasa dikucilkan," bebernya saat pidato pembukaan, di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, (5/9/2023).

 

3 dari 3 halaman

Pasar Potensial

Kepala Negara mengatakan, negara-negara anggota harus berbangga karena baiknya pertumbuhan ekonomi diantara negara lain. 

"Kita patut bersyukur ditengah melemahnya ekonomi dunia, ekonomi ASEAN terbukti tangguh dan terus tumbuh melebihi pertumbuhan ekonomi global dan kawasan lainnya dengan populasi sebesar 680 juta jiwa," paparnya.

Dia menyebut, ASEAN menjadi pasar potensial bagi investasi. Meski begitu, tetap ada tantangan yang dihadapi kedepannya.

"ASEAN juga pasar potensial dengan peluang investasi yang menjanjikan namun kawasan jita tidak imun dari berbagai tantangan global dan rivalitss geopolitik yang menajam khususnya potensi konflik di Indo-pasifik," urai Jokowi.