Liputan6.com, Jakarta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Abdullah Azwar Anas, menyampaikan bahwa sebanyak 1.800 pegawai Aparatur Sipil Negara/Pegawai Negeri Sipil (ASN/PNS) telah bersedia di tempatkan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di tahap pertama. Total, terdapat 11.000 PNS yang akan diberangkatkan ke IKN.
"Total kan 11 ribu (PNS ke IKN), tapi yang sudah siap 1.800," kata Menteri Anas kepada awak media di Gedung BRIN, Jakarta Pusat, Selasa (5/9/2023).
Baca Juga
Menteri Anas menyampaikan, 1.800 PNS tersebut nantinya akan menghuni 47 tower hunian yang telah dibangun pemerintah. Dia menyampaikan, hunian tersebut tersedia secara cuma-cuma alias gratis bagi PNS yang bersedia ditempatkan di IKN.
Advertisement
"Ada 47 tower (hunian) yang disiapkan tentu akan berulang disiapkan. Enggak berbayar, enggak," ujarnya Menpan RB.
Syarat PNS Pindah ke IKN
Sebelumnya, Pegawai Negeri Sipil (PNS) secara bertahap mulai pindah ke Nusantara, ibu kota negara Republik Indonesia yang baru, di Kalimantan Timur pada pertengahan 2024. Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian (Sinka) BKN Suharmen menyampaikan, tahapan apa saja yang dilakukan pemerintah untuk menyortir PNS yang akan dimutasi atau dipindah tugas ke Nusantara.
Pertama, penilaian cepat (quick assessment). Berdasarkan database para PNS yang ada di BKN, pemerintah akan memetakan kinerja PNS. Sehingga, wajib dan mutlak hukumnya, para PNS yang akan dipindahkan ke Nusantara memiliki kompetensi dan kinerja yang baik.
Bagi PNS dengan catatan kinerja dan memiliki hasil penilaian cepat yang baik, Suherman meyakinkan bahwa pengembangan karir mereka lebih menjanjikan untuk dikembangkan di ibu kota negara yang baru.
Kedua, kinerja PNS. Suherman menyampaikan bahwa ia telah menerima informasi bahwa Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) bahwa ada indikator tetap yang menjadi barometer kinerja para PNS.
Berdasarkan materi pemaparan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), langkah untuk memindahkan PNS ke IKN Nusantara yaitu penilaian kriteria PNS dilakukan oleh unit kepegawaian masing-masing kementerian atau lembaga dengan kriteria;
- Jenjang pendidikan minimal D3.
- Memperhatikan batasan usia pensiun.
- Data kinerja ASN.
- Data kompetensi dan potensi ASN
IKN Nusantara Belajar dari Astana, Jadi Ibu Kota Smart dan Liveable
Pemerintah Kota Astana bersama rombongan dari Kazakhstan melakukan kunjungan ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Kegiatan ini merupakan kunjungan balasan dari kunjungan yang dilakukan oleh Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Astana, Kazakhstan untuk kerjasama sister city pada Juli 2023.
Duta Besar RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan Fadjroel Rachman menjelaskan, kunjungan balasan ini dilakukan berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan kerjasama antara Astana sebagai ibukota terbaru di dunia, dan IKN sebagai kota yang akan mengambil alih titel ibukota terbaru di dunia.
"Sebagai sister city, IKN belajar banyak hal dari Astana tentang bagaimana caranya membangun ibukota yang smart dan liveable. Dan, mereka (Pemerintah Astana) juga ingin mengetahui bagaimana nantinya kita akan membangun IKN sebagai kota hutan berkelanjutan," kata Fadjroel, Senin (4/9/2023).
Selain dihadiri oleh pemerintah Kota Astana, kunjungan ini juga dihadiri oleh beberapa delegasi investor Kazakhstan untuk melihat peluang investasi dan mengenalkan IKN ke Eurasia, khususnya Asia Tengah dan Rusia.
"Kehadiran para delegasi hari ini adalah untuk melihat secara langsung bidang mana saja yang bisa dijadikan peluang investasi. Hadir bersama kami investor dari bidang konstruksi, digital, dan sejumlah pengusaha lain untuk mewakili pengusaha dari Kazakhstan dan Rusia," imbuh Fadjroel.
Â
Advertisement
Harapan Makin Dikenal
Fajdroel juga berharap, ke depan semakin banyak negara-negara di Eurasia yang mengetahui IKN. Sehingga minat investasi pengusaha dari Eurasia, khususnya Kazakhstan dan Rusia terus bertambah seiring berjalannya waktu.
Dalam kesempatan yang sama, OIKN melalui Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Mohammed Ali Berawi menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan terkemuka di bidang manajemen lalu lintas, penegakan lalu lintas dan ekologi lalu lintas dari Kazakhstan, Sergek Projects Ltd, tentang Kolaborasi Lalu Lintas dan Mobilitas Pintar di Hunian Pekerja Konstruksi (HPK).
Ali menjelaskan, teknologi dari perusahaan yang sudah menjalin kerja sama dengan OIKN di bidang teknologi seperti Sergek Projects Ltd ini nantinya akan dipamerkan di Techno House untuk uji coba. "Nantinya, masyarakat bisa melihat, menggunakan, dan merasakan teknologi yang ditawarkan untuk kemudian menjadi bahan pertimbangan," ujarnya.
Â
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com