Sukses

Harga BBM Naik, Ketua MPR Minta Kementerian ESDM dan Pertamina Evaluasi Dampak

Ketua MPR Bambang Soesatyo menjelaskan, kenaikan harga BBM nonsubsidi menyebabkan sebagian masyarakat berpindah menggunakan solar subsidi.

Liputan6.com, Jakarta - Seluruh operator Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 1 September 2023. Kenaikan tersebut juga dilakukan oleh operator SPBU pelat merah yaitu PT Pertamina (Persero) untuk solar nonsubsidi yaitu Pertamina Dex dan Dexlite.

Ketua MPR Bambang Soesatyo menjelaskan, kenaikan harga BBM nonsubsidi tersebut menyebabkan sebagian masyarakat berpindah menggunakan solar subsidi.

Oleh karena itu, Bambang pun meminta pemerintah, dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Pertamina, mengevaluasi dampak dari kenaikan harga BBM tersebut secara menyeluruh, guna menentukan upaya lebih lanjut agar BBM subsidi, dalam hal ini solar subsidi, tidak salahperuntukkan.

Ia juga meminta Pertamina mengoptimalkan pendistribusian BBM subsidi di tiap wilayah guna mematikan pendistribusian BBM subsidi lebih termonitor. "Karena ada potensi penyalahgunaan pembelian atau penyelewengan BBM bersubsidi sebagai salah satu imbas dari kenaikan harga BBM," jelas dia, Rabu (6/9/2023).

Bambang juga meminta Pertamina mengawal ketat penyaluran dan penjualan BBM bersubsidi agar tepat sasaran, dan memaksimalkan upaya guna mencegah terjadinya penyalahgunaan BBM subsidi.

Pemerintah dan aparat penegak hukum seharusnya memberikan sanksi kepada seluruh pihak-pihak dan oknum yang menyalahgunakan penggunaan ataupun pendistribusian BBM subsidi sebagaimana yang tertera pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harga BBM Pertamina Naik

PT Pertamina (Persero) kembali menaikkan harga sejumlah Bahan Bakar Minyak Nonsubsidi mulai 1 September 2023. Kenaikan harga BBM Pertamina ini untuk jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex dan Dexlite.

Harga BBM Pertamax naik Rp 900 menjadi Rp 13.300 per liter dari sebelumnya Rp 12.400 per liter per liter untuk wilayah Jabodetabek.

Harga BBM Pertamax Turbo naik Rp 1.500 menjadi Rp 15.900 per liter dari sebelumnya Rp 14.400 per liter untuk wilayah Jabodetabek.

Harga BBM Pertamina Dex naik Rp 2.550 menjadi Rp 16.900 per liter dari sebelumnya Rp 14.350 per liter untuk wilayah Jabodetabek.

Harga BBM Dexlite juga naik Rp 2.400 menjadi Rp 16.350 per liter dari sebelumnya Rp 13.950 per liter untuk wilayah Jabodetabek.

Sedangkan untuk harga BBM jenis Pertalite dan Pertamina BioSolar tidak mengalami perubahan atau tetap. Rinciannya, Pertalite tetap Rp 10.000 per liter dan Pertamina BioSolar di angka Rp 6.800 per liter.

BBM Baru

Selain itu, Pertamina juga menawarkan BBM jenis baru yaitu Pertamax Green 95. Pertamax ini adalah BBM yang ada kandungan ethanol. Saat ini Pertamax Green 95 baru dijual terbatas yaitu di DKI Jakarta dan Jawa Timur.

Untuk harga Pertamax Green 95 dibanderol Rp 15.000 per liter.

3 dari 3 halaman

Rincian Lengkap Harga BBM

Lengkapnya, berikut ini rincian harga BBM terbaru Pertamina mulai 1 September 2023:

Pertalite (RON 90):

Rp 10.000 per liter (seluruh Indonesia)

Pertamax (RON 92):

- Rp 12.700 (Free Trade Zone/FTZ Batam)

- Rp 13.300 per liter (Jabodetabek)

- Rp 13.300 per liter (Aceh, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kodya Batam)

- Rp 13.600 per liter (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat)

- Rp 13.900 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Kodya Batam (FTZ), Bengkulu)

Pertamax Turbo (RON 98):

- Rp 15.000 per liter (FTZ Batam)

- Rp 15.900 per liter (Aceh, Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)

- Rp 16.250 per liter (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Papua, Papua Barat)

- Rp 16.600 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu).

BioSolar (CN 48):

Rp 6.800 (seluruh Indonesia)

Dexlite (CN 51):

- Rp 14.800 per liter (FTZ Sabang)

- Rp 15.500 per liter (FTZ Batam)

- Rp 16.350 per liter (Aceh, Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)

- Rp 16.700 per liter (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat)

- Rp 17.050 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu)

Pertamina Dex (CN 53):

- Rp 16.000 (FTZ Batam)

- Rp 16.900 per liter (Aceh, Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)

- Rp 17.250 per liter (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Papua Barat)

- Rp 17.600 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu).

 
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini