Sukses

Ini Tiga Lokasi di Blora yang Lakukan Penanaman Padi dari Kementan

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil menyebutkan, Gernas di Kelurahan Tambakromo, Kecamatan Cepu yang dikelola Poktan Sari Makmur 2 area terdampak 40 ha dengan luas hamparan 72 ha.

Liputan6.com, Blora Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan Gerakan nasional (Gernas) tanam padi 500 ribu  hektare (ha) pada 10 provinsi di Indonesia. Gernas yang dilakukan untuk mengantisipasi El Nino, salah satunya dilakukan di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. 

Di Kabupaten Blora, ada tiga lokasi yang melakukan penanaman padi, di antaranya di Kelurahan Tambakromo, Desa Tunjungan Kecamatan Tunjungan dan Desa Mendenrejo Kecamatan Kradenan. Penanaman padi dilakukan pada Agustus dan diprediksi bisa mulai panen pada November 2023. .

"Kami percepat tanam, kalau Agustus ditanam harapannya November sudah bisa panen dengan pengawalan super ketat antar lini dari daerah ke pusat," kata Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL), Rabu (6/9).

Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebagian besar wilayah di Indonesia telah memasuki musim kemarau dan puncaknya diperkirakan terjadi pada Agustus, dan September 2023. Kondisi juga diperparah dengan terjadinya El-Nino Lemah Moderat pada Juni-Juli lalu, sehingga sebagian besar wilayah mengalami kondisi curah hujan yang sangat rendah, tahun ini El Nino akan lebih berdampak pada wilayah Pulau Jawa, NTB, Bali, atau Sumatera Selatan. 

"Wilayah-wilayah ini merupakan sentra produksi pertanian terbesar di Indonesia. Apalagi BMKG juga menyebut, El-Nino tahun ini akan lebih kering dari fenomena El-Nino pada tiga tahun lalu," tambah Mentan SYL.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil menyebutkan, Gernas di Kelurahan Tambakromo, Kecamatan Cepu yang dikelola Poktan Sari Makmur 2 area terdampak 40 ha dengan luas hamparan 72 ha. Gernas di Desa Tunjungan, Kecamatan Tunjungan dikelola Poktan Mina Tani area terdampak 100 ha, luas hamparan 20 ha. Sementara di Desa Mendenrejo, Kecamatan Kradenan area terdampak 15 ha dengan luas hamparan 35 ha.

"Untuk mitigasi daerah Tambakromo memanfaatkan sumber air dari Sungai Bengawan Solo. Untuk Desa Tunjungan memanfaatkan Daerah Irigasi Nglawungan dari Waduk Greneng. Sedangkan Desa Mendenrejo yang dikelola Poktan Lancar Abadi memanfaatkan sumber air dari air tanah dan Bengawan Solo," kata Ali Jamil.

Dalam mengantisipasi pengaruh fenomena El Nino, Kementan juga menyiapkan berbagai langkah antisipasi dini, memitigasi risiko, maupun adaptasi kegiatan budidaya terhadap fenomena El Nino serta kolaborasi dengan berbagai pihak.

"Kami telah menyiapkan enam wilayah utama sebagai pelaksanaan program gernas. Yakni di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sulawesi lainya. Kemudian terdapat 4 provinsi pendukung yaitu Lampung, Banten, Kalimantan Selatan dan NTB," kata Ali Jamil. 

Sekadar informasi, El Nino menyebabkan dampak langsung terhadap sektor pertanian, di antaranya kekeringan, perubahan musim tanam, serangan OPT, resiko produksi produktivitas, dan lainnya. Maka dari itu, Kementan juga menyiapkan sejumlah strategi lainnya. Mulai dari gerakan percepatan tanam, gerakan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) sebagai upaya pengendalian hama dan penyakit tanaman, hingga gerakan penanganan dampak perubahan iklim (DPI). 

"Sudah dilakukan koordinasi, pendataan atau pemetaan wilayah, penyediaan sumber pengairan, distribusi benih, distribusi pupuk, gerakan percepatan tanam, gerakan penanganan kekeringan dan gerakan pengendalian OPT, pengawalan asuransi dan pembiayaan KUR petani, panen dan pascapanen serta offtakers-nya," ujar Ali Jamil.

 

2 dari 2 halaman

Irigasi Perpompaan akan diterapkan di Kabupaten Blora

Pompa yang digunakan adalah pompa turbin dan pompa selam (submersible). Pompa turbin atau vertical turbine pump dapat diaplikasikan untuk sumur dalam (deep well). Pompa ini dibuat bertingkat (multistage). 

"Jumlah tingkat disesuaikan dengan kedalaman air yang akan dipompa dengan kemampuan tekan (head) tiap tingkat pompa," ujar Ali Jamil. 

Pompa ini bekerja dengan cara memutar baling-baling (impeller) dipasang dalam pipa kolom melalui poros vertikal (line shaft) yang memiliki potongan antara 1,5-3 m. Lalu, antara pipa kolom satu dengan yang lain dipasang bearing retainer dengan rubber bearing untuk menjaga poros pompa berada tengah-tengah. 

Lebih lanjut, kata Ali Jamil, mesin penggerak beserta panel, umumnya berada di dalam rumah pompa. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam pendistribusian air tanah kepada masyarakat, dilakukan dengan beberapa bangunan pendukung, ytaitu rumah pompa, jaringan perpipaan, bangunan bagi, dan tandon air.

 

(*)